Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Minggu, 16 Desember 2012

T-004 ANALISIS FAKTOR KARAKTERISTIK KERJA, SITUASI KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN KANTOR


ANALISIS FAKTOR KARAKTERISTIK KERJA, SITUASI KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDUAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor-faktor motivasi yang berupa Karak-teristik kerja, Situasi kerja dan Karak-teristik Individual terhadap Kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta. Data yang dipergunakan adalah data primer dengan cara mengirimkan kuesioner kepada pegawai sebagai sampel. Untuk mengetahui pengaruh variabel Independen terhadap variabbel dependennya, alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Karakteristik kerja, Situasi kerja dan Karakrteristik Individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta. Koefisien parameternya mempunyai arah positif artinya usaha peningkatan Karakteristik kerja, Situasi kerja dan Karakteristik Individual dapat menaikkan kinerja pegawai. Nilai probabilitas F menunjukkan hasil yang signifikan.
Dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, hasil penelitian mi ada kemungkinan berbeda karena ada perbedaan variabel-variabel independen yang digunakan. Pada penelitian yang selanjudnya diharapkan dapat dikembangkan secara meluas dan area yang lebih besar lagi.
Kata kunci : Kinerja pegawai, peningkatan Karakteristik kerja, Situasi kerja, Karakteristik Individual, Regresi Linier Berganda.

 BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Suatu instansi dalam proses operasinya mempunyai beberapa tujuan, di antaranya adalah tujuan untuk mengembangkan instansi. Di dalam mencapai tujuan tersebut instansi berusaha untuk meningkatkan kualitas kinerja. Hal ini dilakukan untuk dapat memberikan kontribusi yang memadai. Bertambahnya kualitas tersebut salah satunya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kinerja pegawai. Kinerja pegawai adalah sebagai suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang pegawai. Seorang pegawai dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan output atau produk yang lebih besar dari tenaga kerja lain untuk satuan waktu yang sama (Ravianto, 1985: 11).
Kinerja pegawai dipengaruhi oleh motivasi kerja pada diri pribadi pegawai dari instansi tersebut. Motivasi ialah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri pegawai yang memulai dan mengarahkan perilaku. (Gibson, 1989:94).
Motivasi yang ada pada diri seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya (Handoko; 1995:94). Suatu hal yang perlu digaris bawahi bahwa untuk menumbuhkan motivasi kerja tersebut perlu dicari penyebab yang dapat menumbuhkan motivasi tersebut. Motivasi dapat ditimbulkan oleh faktor internal dan faktor eksternal, tergantung dan mana suatu kegiatan dimulai. Motivasi internal berasal dari pribadi seseorang. Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer yang meliputi suasana kerja, kondisi kerja, kebijaksanaan instansi dan hubungan kerja, seperti penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab (Reksohadiprodjo; 1990:258). Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kebutuhan ialah kekurangan yang dirasakan seseorang pada suatu saat tertentu. Jadi secara singkat dapat dikatakan dengan pemenuhan kebutuhan pegawai oleh pimpinan, merupakan salah satu hal yang dapat mendorong pegawai untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.
Segala macam kebutuhan yang dapat dinilai dengan uang kita masukkan dalam kebutuhan mateial, sedangkan segala macam kebutuhan yang tidak dapat dinilai dengan uang kita masukkan dalam kebutuhan non material. (Manullang; 1992:125). Mengingat kebutuhan dikelompokkan ke dalam dua golongan, maka pemenuhan kebutuhan juga dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu material dan non material.
Semakin diperhatikan tujuan-tujuan perseorangan dalam suatu instansi, akan semakin giat masing-masing perseorangan/pegawai melakukan pekerjaannya, yaitu berarti semakin mudah untuk mencapai tujuan instansi.
Kalau dihubungkan dengan masalah kinerja, bagian yang mendasar pada manajemen adalah anggapan bahwa kinerja karyawan dapat diperbaiki bila para karyaxvan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, kapan mereka diperbolehkan berperan serta dalam proses menetapkan harapan-harapan tersebut, dan kapan mereka dinilai hasil-hasilnya. Apabila karyawan gagal berperan secara wajar, seorang pimpinan harus menilai penyebab masalah tersebut. Prestasi karyawan di bawah standar mungkin disebabkan sejumlah, faktor, mulai dari ketrampilan kerja yang buruk hingga lingkungan keija yang buruk. Wahyusumidjo (1984) dalam bukunva Kepemimpinan dan Motivasi mengatakan bahwa motivasi kerja adalah dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Terdapat tiga faktor variabel karakteristik yang mempengaruhi timbulnya motivasi kerja karyawan di lingkungan organisasi, yaitu karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan situasi kerja (Porter dan Miles dalam Stoner dan Freeman, 1989). Karakteristik individu, terdiri dari minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam situasi kerja. Karal.-teristik pekerjaan adalah sifat dan tugas karyawan dan meliputi jumlah tanggung jawab, macam tugas, dan tingkat kepuasan yang seseorang peroleh dari karakteristik pekerjaan itu sendiri. Karakteristik situasi kerja adalah faktor-faktor, dalam lingkungan kerja seseorang.
Kinerja adalah tingkat keberhasilan seorang karyawan di dalam menyelesaian pekerjaan. Ada enam faktor yang menentukan tingkat kerja (prestasi kerja) seorang karyawan. Faktor penentu ini adalah lingkungan, perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan balik, dan sistem penggajian. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suatu lingkungan kerja yang menyenangkan mendorong tingkat kinerja karyawan yang paling produktif. Dalam banyak kasus, uraian jabatan merupakan penyumbang kinerja yang jelek. Definisi-definisi tugas yang tidak jelas dengan mudah dapat mengikis tingkat kinerja. Menurut pendapat Porter dan Miles (dalam Stoner dan Freeman, 1989), ada tiga hal yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu motivasi, kemampuan clan persepsi peran.
Penilaian kinerja yang efektif melibatkan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi ini, atasan dan bawahan berbagi peluang untuk saling bertukar pikiran yang bersifat konstruktif dan akan meningkatkan kontribusi karyawan dalam proses pengambilan keputusan.
Kinerja sebuah instansi merupakan akumulasi kinerja semua individu yang ada di dalamnya. Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang senantiasa berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya dengan cara meningkatkan kinerja semua individu yang ada di dalam perusahaan.
Lingkungan Kantor Kecamatan sebagai salah satu kantor pelayanan publik pada era reformasi ini dituntut memberikan pelayanan yang baik bagi penggunanya atau masyarakat.
Suatu tantangan bagi instansi tersebut untuk dapat mewujudkan strategi tersebut. Seiring dengan berkembangnya tuntutan masyarakat tersebut maka seluruh aparat atau perangkat, diharapkan untuk terus meningkatkan profesionalisme baik pada pengembangan kegiatannya, manajemen intern, maupun sumberdaya manusia.
Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta. Walaupun motivasi bukanlah satu-satunya determinan yang mempengaruhi kinerja pegawai, tetapi penulis ingin membuktikan apakah ada pengaruh faktor-faktor motivasi kerja yang berupa Krakteristik kerja, situasi kerja clan karakteristik individual terhadap kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta.
B.     Perumusan Masalah
Oleh karenanya dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah utama dalam penelitian adalah :
Apakah faktor motivasi kerja yang berupa karakteristik pekerjaan dan situasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres baik secara individual maupun bersama-sama ?
C.    Batasan Masalah
Banyak faktor motivasi kerja yang mempengaruhi kinerja pegawai, tetapi penulis membatasi hanya pada faktor motivasi kerja yang berupa motivasi kerja yang berasal dari karakteristik pekerjaan dan situasi kerja.
D.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui secara lebih jelas pengaruh antara faktor-faktor motivasi kerja yang berupa karakteristik pekerjaan dan situasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta.
E.     Manfaat Penelitian
1.       Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan teoritis, ke dalam situasi nyata, serta menambah pengetahuan praktis di bidang SDM terutama mengenai motivasi kerja yang berkaitan dengan kinerja pegawai.
2.      Bagi Instansi
Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta terutama mengenai masalah-masalah personalia yang dihadapi oleh instansi dalam rangka pengambilan keputusan.
F.     Hipotesis
Berdasarkan pengertian motivasi kerja dan kinerja pegawai, maka penulis merumuskan hipotesa adalah : Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor-faktor motivasi kerja yang berupa karakteristik pekerjaan, situasi kerja dan karakteristik individual terhadap kinerja pegawai pada Lingkungan Kantor Kecamatan Jebres Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA


Arief, Sritua, 1992. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi, Ghalia, Jakarta Damodar Gujarati. (1995). Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Drucker, Peter, 1985, Inovation and Entrepreneurship, (Alih bahasa oleh Rusydi Naib), Erlangga, Jakarta.

Edwin Flippo, 1976, Personal Management, Edisi ke lima, Mc. Grow Hill Inc, Singapore.

Frederick Herzverg, 1966. Motivation in Work, Harvard Business Review.

Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, Manajemen Personalia, Bagian Satu, BPFE UGM, Yogyakarta, 1990.

J. Ravianto, 1985, Productivitas dan Manusia Indonesia, Lembaga SIUP, Jakarta John Soeprihanto, 1984, Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta. Koeswara, Motivasi, Teori dan Penelitian, Angkasa, Bandung, 1989.

Manullang, Manajemen Personalia, Cetakan Ketiga, Aksara Baru, Yogyakarta, 1972.

Riyanto, Produktivitas dan Mutu Kehidupan Seri Produktivitas I, 1985.

Saiffudin Azwar, Reabilitas dan Validitas, Interprestasi, dan Komputasi, Liberti, Yogyakarta, 1986.

Siagian, Sondang P, Teori Motivasi dan Aplikassinya, Bina Aksara, Jakarta, 1989.

Sukanto Resohadiprojo, M Com Phd dam Drs. T. Hani Handoko, Organisasi Instansi, Teori, Struktur dan Perilaku, BPFE, Yogyakarta, 1988.

Sutrisno Hadi, Analisa Regresi, Andi Offset, Cetakan Ketiga, 1985. Sutrino Hadi, 1993. Metodologi Research. Andi Offset. Yogyakarta.

Steers, Richard, 1980, Efektivitas Organisasi Kaidah Tingkah Laku, Alih Bahasa Magdalena Jamin, Erlangga, Jakarta.

T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1985.

 Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites