Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Kamis, 13 Januari 2011

PTS 005 Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Di SMPN 13 Banjarbaru Melalui In House Training (IHT)

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Di SMPN 13 Banjarbaru Melalui In House Training (IHT)

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan karena peneliti melihat kenyataan yang ada di lapangan bahwa masih ada beberapa guru yang belum mampu menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang dituntut dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Keadaan in dapat dilihat sebagai temuan pada saat pelaksanaan tugas kepengawasan di sekolah binaan.

Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah agar guru-guru disalah satu sekolah binaan dapat menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dan sejauh mana in house training dapat meningkatkan kemampuan guru sebagai pendekatan yang digunakan pengawas.

Penelitian tindakan sekolah ini di lakukan di SMPN 13 Banjarbaru sebagai salah satu sekolah binaan dengan jumlah guru mata pelajaran sebarnyak 13 orang, sedangkan pelaksanaan penelitian tindakan ini terdiri dari dua siklus.

Hasil Penelitian mnunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dan in house training efektif sebagai pendekatan yang digunakan untuk menetapkan kriteria ketuntasan minimal karena guru semakin aktif dan tumbuhnya rasa tanggung jawab untuk menetapkan kriteria ketuntasan minimal pada setiap bidang studi yang diajarkan..


Kata Kunci : Meningkatkan kemampuan, kriteria ketuntasan minimal, in house training.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan telah bergulir dengan ditetapkannya Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,standar sarana dan prasarana,standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

Dalam standar penilaian pada KTSP diantaranya setiap sekolah dalam hal ini guru setiap awal semester tahun pelajaran lebih dahulu menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) namun pada pelaksanaan kegiatan supervisi di SMPN 13 Banjarbaru sebagai salah satu sekolah binaan, pengawas mendapat satu temuan permasalahan yakni ada diantara guru belum dan bahkan ada yang tidak mampu menetapkan KKM.

Saat ini pengawas sekolah dituntut untuk memiliki kompetensi penelitian pengembangan, yang tidak cukup dianggap hanya sekedar penerima pembaharuan dari hasil penelitian para peneliti dari kalangan perguruan tinggi , melainkan ikut bertanggung jawab serta dan berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui penelitian tindakan sekolah yang berkaitan dengan tugas pokok pengawas sekolah yaitu memantau, menilai, membina dan melaporkan serta melaksanakan tindak lanjut hasil kepengawasan.

Berdasarkan hasil temuan dan sesuai dengan tugas pokok pengawas maka peneliti berupaya meningkatkan kinerja guru untuk menetapkan KKM melalui In house training (IHT).

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil supervisi pengawas, maka faktor penyebab ketidakmampuan guru dalam menetapkan KKM adalah sebagai berikut :

1. Guru belum mendapatkan informasi yang jelas tentang bagaimana menetapkan KKM.

2. Untuk menetapkan KKM hanya dengan memperkirakan saja.

3. Hanya melihat KKM yang ditetapkan sekolah lain yang kemudian ditetapkan di sekolah tempat tughasnya.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan masalah yang berkaitan dengan judul adalah: “Bagaimana IHT dapat Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Di SMPN 13 Banjarbaru.

D. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas bahwa dengan IHT dapat meningkatkan kemampuan guru menetapkan KKM.


E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan KKM di SMPN 13 Banjarbaru.

Manfaat untuk guru :

Sebagai pedoman untuk menetapkan KKm pada pada awal semester tahun pelajaran berikutnya.

Manfaat untuk kepala sekolah :

Dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan kinerja dalam membina guru yang menjadi tugas kepala sekolah sebagai penyelia untuk melakukan supervisi di satuan pendidikan.

Manfaat untuk pengawas :

Dengan penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengawas dalam melaksanakan tugas kepengawasan di satuan pendidikan binaan.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. CV. Pustaka Setia: Bandung

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Penetapan KKM Bahan Diskusi TOT BINTEK KTSP.

Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2008. Bahan Bantuan Teknis PTK dan Workshop Pengembangan Kurikulum. Jakarta.

Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Institut Pertanian Bandung. 2007. Training. http://web.mb.ipb.ac.id/pies/training, diakses pada tanggal 31 Agustus 2008

Krisnadira. 2008. Publik Training vs Inhouse Training Mana Yang Lebih Efektif. http://www.krisnandira.com/2008/03/14/public-training-vs-inhouse-training-mana-lebih-efektif/, diakses pada tanggal 31 Agustus 2008

Lembaga Pengembangan Auditor Internal. 2008. Inhouse Training. http://lpauditorinternal.org/index.php, diakses pada tanggal 31 Agustus 2008

Lestari, Tita. 2000. “Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah”. Disampaikan pada Kegiatan Pembekalan Pembimbing Penelitian Tindakan Sekolah di Bogor.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites