IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
PROSES UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
TATA BUSANA SISWA KELAS
VIII G
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Undang-Undang
Sisdiknas Tahun 2003 yang diterapkan saat ini merumuskan adanya perubahan
sistem pendidikan nasional ke arah otonomi pendidikan. Perubahan mendasar yang
dicanangkan dalam Undang-undang Sisdiknas tersebut antara lain adalah
demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta masyarakat, tantangan
globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan peserta didik.
Konsep demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan yang dituangkan dalam UU
Sisdiknas 2003, BAB III tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan (pasal 4)
dijelaskan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan,
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa (ayat 1) (UU Nomor 20 Tahun
2003).
Sementara itu, kondisi
yang terjadi di Indonesia saat ini adalah dilanda krisis politik, krisis
ekonomi, hukum, kebudayaan, yang secara serempak membentuk krisis multi
dimensional. Menurut Tilaar (2004: 9) aspek pendidikan adalah unsur yang kuat
dalam membentuk budaya bangsa, sistem hukum, dan kepemerintahan. Dengan
demikian, maka saat ini sangat dituntut adanya pengembangan dan pemberdayaan
pendidikan dalam konteks yang luas, dalam rangka membantu menyelesaikan krisis
multidimensional di Indonesia. Disisi lain, perkembangan dunia global terus
maju pesat, dipelopori dengan pengembangan-pengembangan keilmuan, ekonomi,
sistem politik, dan pendidikan di Negara-negara maju. Pasar bebas dan kerjasama regional serta
internasional telah dan sedang dikembangkan. Dengan demikian, maka persaingan
semakin ketat dalam hampir seluruh aspek kehidupan. Instansi-instansi
internasional mulai masuk secara bebas ke Indonesia. Kondisi ini merupakan
motivasi bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan mutu persaingan.
Peningkatan mutu
persangan dapat diartikan sebagai peningkatan kualitas individu yang mampu
menghasilkan hasil karya yang diperoleh dari kompetisi tersebut (Tilaar, 2004).
Apabila dikaji lebih dalam, maka peningkatan kempetisi dihasilkan oleh
pendidikan yang kondusif bagi lahirnya individu-individu yang kompetitif, dalam
arti positif.
Salah satu hal penting
dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran adalah dengan
mengembangkan berbagai pendekatan pembelajaran modern yang lebih sesuai dengan
sifat manusiawi siswa, lebih sesuai dengan kondisi siswa, guru, dan sekolah,
serta lebih memperhatikan kondisi kejiwaan siswa dalam melakukan proses
belajar. Menurut Slameto (1999: 26), proses pelaksanaan pendidikan di sekolah
merupakan salah satu factor eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Hal ini menjadi dasar bagi dikembangkannya pendekatan
pembelajaran yang bermutu dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Berdasarkan atas
uraian tersebut, maka dianggap perlu untuk dilaksanakannya penelitian tindakan
kelas yang berjudul “Implementasi Model
Pembelajaran Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Tata
Busana Siswa Kelas VIII G”
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan atas latar belakang
masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi adanya permasalahan sebagai
berikut:
1.
Selama
ini proses pembelajaran tata busana kelas VIII G di SMP Negeri 3 Nguter masih
dikembangkan dengan pendekatan ekspositori, yaitu pendekatan yang berorientasi
pada interaksi satu arah dimana guru memegang semua kendali atas proses
pembelajaran sedangkan siswa berperan sebagai pihak yang hanaya secara pasif
menerima pengetahuan dalam bentuk sudah matang dari guru.
2.
Siswa
kurang memahami tentang proses diperolehnya konsep, tidak berkesempatan
berinteraksi secara mengembang dengan konsep, dan kurang mampu menggunakan
konsep untuk sumber analisis atas masalah-masalah yang muncul dalam
mengimplementasikan konsep pada masalah riil.
3.
Mayoritas
siswa kurang memahami materi pembelajaran akibat pembelajaran yang mengarah
pada sifat hafalan semata, sehingga mudah hilang dari ingatan karena siswa
tidak faham dengan hakikat dari konsep yang ada, latar belakang munculnya
konsep, cara perolehan konsep, maupun asal-usul konsep.
4.
Prestasi belajar siswa
masih sangat rendah, dimana nilai tata boga rata-rata dibawah 7,5.,
dengan ketuntasan belajar yang juga
masih dibawah 75%, sedangkan target KKM yang ditetapkan guru adalah 75% siswa
tuntas belajar.
C.
Pembatasan Masalah
Pelaksanaan penelitian ini terbatas
pada masalah-masalah sebagai berikut:
1.
Proses
pelaksanaan pembelajaran tata busana dengan model pembelajaran keterampilan
proses pada siswa kelas VIII G SMP
Negeri 3 Nguter.
2.
Peningkatan
prestasi belajar siswa yang dicapai setelah dikembangkan model pembelajaran
keterampilan proses pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 3 Nguter.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan atas latar belakang
masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan,
dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimanakan
pelaksanaan proses pembelajaran dengan model pembelajaran keterampilan proses
dalam pembelajaran tata busana untuk siswa kelas VIII G SMP Negeri 3 Nguter?
2.
Seberapa
besarkah peningkatan prestasi yang dicapai siswa kelas VIII G SMP Negeri 3
Nguter dalam pembelajaran tata busana setelah dikembangkan proses pembelajaran dengan
model pembelajaran keterampilan proses?
E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan
dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai
berikut:
a.
Deskripsi
tentang proses pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran keterampilan
proses dalam pembelajaran tata busana untuk siswa kelas VIII G SMP Negeri 3
Nguter.
b.
Deskripsi
tentang besarnya peningkatan prestasi yang dicapai siswa kelas VIII G SMP
Negeri 3 Nguter dalam pembelajaran tata busana setelah dikembangkan proses
pembelajaran dengan model pembelajaran keterampilan proses dalam pembelajaran
tata busana.
2. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam dua aspek sebagai
berikut:
1)
Manfaat
Teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat
menambah pustaka pengetahuan kependidikan tentang perbaikan proses pembelajaran
di kelas, khususnya dalam pendekatan pembelajaran keterampilan proses untuk
bidang keterampilan.
2)
Manfaat
Praktis
a)
Bagi
guru
Hasil
penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk terkait dengan langkah-langkah
yang efektif dalam melaksanakan proses pembelajaran keterampilan tata busana
dengan model pembelajaran keterampilan proses.
b)
Bagi
siswa
Hasil penelitian yang dilaksanakan
di sekolah diharapkan dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa,
meningkatkan minat belajar siswa, dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
bidang studi tata busana.
c)
Bagi
sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
referensi bagi sekolah untuk dikembangkannya proses pembelajaran yang
berorientasi pada proses, bukan hanya pada tersampaikannya materi, sehingga
terjadi dampak yang berupa peningkatan output pendidikan di sekolah.
F.
Cara Pemecahan Masalah
Perbaikan pembelajaran dengan model
pembelajaran ketrampilan proses pada prinsipnya dilaksanakan dengan melibatkan
siswa secara langsung
untuk mengelola pengetahuan dan pengalaman yang didapat dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM) yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk
mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan pengamatan
maupun penelitian,
dan
mengkomunikasikan
hasil perolehan tersebut. Guna menemukan langkah pelaksanaan model pembelajaran keterampilan proses yang
terbaik, dilakukan dengan prosedur siklus, yang dalam penelitian ini
dilaksanakan 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus 1 merupakan pelaksanaan proses pembelajraan keterampilan proses
tahap awal sebagai bentuk perbaikan atas
proses pembelajaran sebelumnya, sedangkan siklus 2 merupakan tahap
perbaikan atas siklus 1 yang dilaksanakan dengan cara mempertahankan
aspek-aspek yang menguntungkan selama pelaksanaan siklus 1 dan menghilangkan
aspek-aspek yang merugikan selama pelaksanaan siklus 1, serta dilaksanakannya
perbaikan-perbaikan atas kendala-kendala yang muncu dalam siklus1.
Akhir dari siklus dalam
penelitian tindakan kelas untuk model pembelajaran keterampilan proses
diharapkan merupakan temuan atas prosedur pembelajaran yang memiliki banyak
keuntungan-keuntungan dengan minimalnya factor-faktor pengganggu, sehingga
diharapkan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik dari sebelum dilaksanakan
penelitian tindakan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono, 1992: 9) Arah Kebijakan dan Program Pembinaan dan
Pengembangan Kesiswaan (Jakarta: Mini Jaya, 1992), h. 9
Umedi, 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta: Direktorat
Pendidikan Menengah Umum, Depdikbud
Made Pidarta, 1983. Management Pendidikan di Indonesia,
Jakarta: Bina Aksara,
_______, 2004. Dasar-Dasar
Perencanaan Pendidikan terbitan UNESCO, Jakarta: Logos
Nurochim. Peningkatan
Mutu Sekolah. online.
http://nurochim.multiply.com/journal/ item/1
Hanusek, Eric. 1981. Why Quality Metter in Education. New
York: Harvard University
Isjoni. 2009. Cooperative
Learning. Bandung : Alfabeta
Carin and Sund, 1980. Teaching Science Through. Discovery.
Fourth Edition. Charles Merry. Publishing Co. Ohio. Coburn
Surachman, 1992. Pengajaran Inquiry. Jakarta: Rineka
Cipta
Efraim, Turban. (1995). Decision support systems and expert system (4th ed.). Prentice-Hall International, Inc.
Ahmad Ochan, 2010. Pelaksanaan Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta
Wina Senjaya. 2008. Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Soedanyo, 1990. Pembelajaran Inquiry.
Bandung: Rosda Karya
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap
(Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963
2 komentar:
tolong kirimkan katalog keterampilan/prakarya
Silahkan tinggalkan alamat email Anda atau untuk fast respon bisa sms ke 085728000963
Posting Komentar