PENGGUNAAN KARTU BILANGAN KALIPATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 7 BATUR
ABSTRAK
Peningkatan
minat dan perhatian siswa sejak awal mulai masuknya di lembaga pendidikan
merupakan potensi yang diperlukan dalam pembelajaran untuk meraih peningkatan
prestasi belajar. Sejalan dengan itu system pembelajaran yang masih bersifat
tradisi dihindarkan. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari masalah
matematika sudah merupakan kebutuhan yang tidak terhindari. Setiap orang selalu
menggunakan matematika dalam setiap kegiatannya.
Untuk
memperoleh hasil yang diharapkan penulis melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran dan melalui penggunaan kartu bilangan kalipatan yang merupakan
alat yang digunakan untuk menarik minat, dan perhatian siswa dalam pembelajaran
konsep dasar perkalian. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengamatan yang
diperoleh sebelum penggunaan kartu bilangan kalipatan nilai rata-ratanya pada
siklus satu adalah 6,7 dan siklus kedua adalah 7,2. Jadi adanya peningkatan
sebesar 0,3 pada siklus satu, dan 0,5 pada siklus kedua. Sedangkan dari hasil
tugas harian berupa hasil ulangan, nilai rata-rata diperoleh sebelum penggunaan
kartu bilangan kalipatan adalah 5,8 dibandingkan setelah penggunaannya nilai
yang diperoleh adalah 8,4 sehingga adanya peningkatan 1,6 dari siklus satu.
Persentase
hasil pembelajaran setiap siklus dari sebelum penggunaan kartu bilangan
kalipatan dibandingkan setelah penggunaannya adanya peningkatan yaitu 27,8%
sebelum penggunaannya naik menjadi 55% pada siklus satu dan 88,9% pada siklus
kedua.
Dilihat
perbandingan dari hasil pembelajaran pada setiap siklus adanya peningkatan
hasil pembelajaran dari 18 orang siswa, 14 orang adanya peningkatan yaitu 78%
dan hanya 4 orang siswa hasilnya tetap yaitu 22%.
Dengan
demikian bahwa prestasi belajar secara signifikan dipengaruhi oleh motivasi dan
semangat belajar rendah baik di sekolah yang merupakan pengembangan system
pembelajaran oleh guru, maupun di rumah oleh orang tua sebagai motivasi untuk
meningkatkan minat dan kemauan belajar siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan suatu bahan
kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran
deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterbatasan antar konsep dalam
matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Depdiknas, 2004:23).
Kata abstrak sering diartikan
sebagai sesuatu yang tidak dapat dijangkau, sesuatu yang sukar dipahami,
sesuatu yang tidak dapat dibayangkan. Ini dapat memunculkan salah pengertian di
kalangan masyarakat bahwa matematika sering dihubungkan dengan sesuatu yang
sulit atau susah. Matematika hanyalah sumber masalah yang membosankan dan
menyusahkan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa ada siswa yang merasa tegang
jika waktunya tiba untuk belajar matematika di sekolah. Tidak jarang pula siswa
takut ke sekolah karena tidak mengerjakan tugas apabila tidak dapat mengerjakan
PR. Di kalangan orang tua siswa memandang pelajaran matematika adalah sesuatu
yang baru dan sulit dipelajari, kurangnya minat belajar matematika sehingga
prestasi belajar matematika rendah. Guru yang mengajarkan matematika sering
diasosiasikan sebagai sosok yang tidak ramah dan suka menghukum.
Atribut-atribut semacam ini yang sering menjadikan matematika semakin tidak
disukai dan ditakuti.
Matematika tidaklah demikian,
karena dapat dijangkau dan dipelajari oleh siapa saja. Setiap orang baik
langsung maupun tidak langsung sebenarnya telah menggunakan matematika dalam
kehidupannya sehari-hari. Contoh sederhana misalnya dalam menentukan panjang
jalan, kecepatan, luas tanah, luas bangunan, berbelanja atau menukarkan uang,
mengukur tinggi badan, menimbang berat badan, memasang ubin lantai dan
lain-lain.
Berdasarkan pengalaman
pembelajaran yang dialami langsung oleh peneliti bahwa siswa masih banyak
mengalami kesulitan dalam memahami matematika khususnya berhitung. Banyak upaya
yang sudah dilakukan guru dalam pembelajaran matematika khususnya bilangan
perkalian, yaitu dengan menggunakan alat peraga yang berupa kapur, lidi, dan
batang bambu. Namun pemahaman siswa tentang bilangan perkalian serta keyakinan
siswa dalam proses belajar mengajar masih kurang. Pemahaman yang dimaksud
adalah tingkat penguasaan tentang konsep dasar perkalian.
Bilangan
perkalian merupakan bagian dari matematika yang telah menyatu dengan kehidupan
manusia karena bilangan perkalian banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman terhadap bilangan perkalian beserta operasinya adalah sesuatu hal yang
sangat penting bagi manusia untuk dapat hidup di dalam lingkungannya, mengingat
pentingnya bilangan tersebut perlu ditanamkan kepada anak sedini mungkin.
Berdasarkan fakta di atas, telah
banyak cara yang digunakan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
matematika, seperti memberikan pujian kepada siswa yang mampu, memberikan
hadiah, tidak menghukum, belajar sambil bermain, penggunaan media pembelajaran
yang sesuai dan lain-lain.
Pembelajaran matematika di SD
merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan, karena
adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat
matematika.
Untuk itu diperlukan adanya
jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut. Hal ini
karena tahap berpikir mereka masih belum formal. Apalagi di kelas-kelas rendah
sebagian besar dari mereka berpikirnya masih berada tahapan konkret.
Keberhasilan pembelajaran
matematika pada khususnya dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti
kegiatan pengajaran. Keberhasilan tersebut dapat diamati dari hasil evaluasi,
tingkat pemahaman dan penguasaan yang ditetapkan.
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan ternyata 35% yang aktif dan 65% kurang berminat terhadap pelajaran
matematika. Dilihat dari hasil ulangan umum semester I tahun pelajaran
2007/2008 nilai rata-ratanya adalah 4,0 dari hasil analisis soal yang tidak
mampu dijawab adalah soal dari konsep bilangan perkalian.
Keberhasilan siswa pada tingkat
pemahaman dan penguasaan materi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
minat, kurangnya kesiapan belajar, dan pengembangan strategi pembejalaran.
Bertolak dari permasalahan tersebut maka penguasaan terhadap perkalian belum
dapat dipahami siswa sehingga perlu ditanamkan konsep perkalian lebih mendalam.
Untuk meningkatkan hasil belajar
dan menarik minat perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika, penulis
telah mencoba menggunakan kartu bilangan kalipatan.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan
pemikiran pemecahan masalah di atas dapatlah dirumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut :
1.
Apakah dengan menggunakan kartu bilangan kalipatan
dalam pembelajaran matematika dapat menarik minat siswa kelas III Sekolah Dasar
Negeri 7 Batur ?
2.
Apakah dengan menggunakan kartu bilangan kalipatan
dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri
7 Batur ?
3.
Bagaimanakah persentase hasil pembelajaran penggunaan
kartu bilangan kalipatan terhadap prestasi hasil belajar siswa ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
tujuan penelitian dapat dituliskan sebagai berikut :
1.
Menarik minat siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 7
Batur dalam pembelajaran matematika.
2.
Meningkatkan prestasi hasil belajar matematika siswa
kelas III Sekolah Dasar Negeri 7 Batur.
3.
Memudahkan pemahaman terhadap penguasaan penanaman
konsep perkalian pelajaran matematika yang
disajikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
Sekolah Dasar Negeri 7 Batur.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang besar pada proses pembejaran dan hasil belajar siswa
sebagai berikut :
1.
Bagi guru penelitian ini akan memberikan inovasi
pembelajaran sehingga dapat memperkaya sistem pembelajaran di kelas.
2.
Memberikan motivasi agar dapat mengubah sistem
pembelajaran yang monoton, sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi anak
didik.
3.
Bagi siswa penelitian ini memberikan kesempatan untuk
beraktivitas dan kreatif, menarik minat dan keberanian berinteraksi antara guru
dengan siswa, dan semua temannya di dalam kelas.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat keterbatasan waktu, biaya
serta kemampuan, maka dalam penelitian ini ditentukan ruang lingkup penelitian.
Sehingga untuk mengetahui jangkauan permasalahan yang dibahas, maka ditentukan
subjek yang diteliti adalah sebagai berikut :
1)
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III
Sekolah Dasar Negeri 7 Batur. Siswa ini dipilih karena konsep dasar perkalian
mulai diajarkan dan perlu ditanamkan.
2)
Materi yang diajarkan adalah mengenai konsep dasar
perkalian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta : Rineka Cipta.
…….…,
2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
…….…,
2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Ali,
Muhamad. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algesindon.
Depdikbud,
1982. Laporan Sementara Studi Perkembangan Kognitif Anak. Jakarta: Depdikbud.
…………..,
1995/1996. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Sekolah Dasar Jakarta
: Depdikbud.
…………..,
1994. Metodik Khusus Pengajaran Berhitung di SD. Jakarta: Ditjen. Dikdasmen
Depdikbud.
Dalyono,M.
1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Erman
Suherman, 1993/1994. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika Model I
Sampai VI. Depdikbud dan UT Jakarta.
Ibrahim.
Ct al. 1992. Pengantar Teknologi Pendidikan Malang : Lab Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan FIP IKIP Malang.
Netra,
Drs.Ida Bagus, 1979.Metodologi Penelitian. Singaraja : Universitas Udayana.
Nurkancana,
Drs. Wayan dan Drs. P.P.N. Sumartana, 1986. Evaluasi Pendidikan Surabaya :
Usaha Nasional.
Nasution,Joehi,
1993. Materi Pokok Psikologi Pendidikan Jakarta : Universitas Terbuka.
Russefend
dkk. 1992. Pendidikan Matematika 3. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.
Robinson,D.N.Adjai.
1998. Azas-azas Praktek Mengajar Kriteria Baru dalam Program Pengajaran. Terjemahan
George Allen dan Unwin.Princiles and Practice of Teaching 1980. Jakarta :
Bharata.
Suryobroto,B.1997.
Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Soedjadi
R. 1999. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Singajraja.
Surakhmad,M.Sc.Ed.Prof.Dr.
Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik. Bandung :
Tarsito.
Untuk
mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi :
08572
8000 963
0 komentar:
Posting Komentar