UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA
GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI KWADUNGAN 02 KECAMATAN KERJO
TAHUN 2011/2012
ABSTRAK
Pelaksanaan supervisi dapat menjadi bagian dalam upaya
meningkatkan produktivitas kerja guru. Pelaksanaan supervisi dalam PP No 19
tahun 2005 pasal 1 ayat (25) dijelaskan sebagai bagian dari upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk
mencapai standar nasional pendidikan. Pasal 19 ayat (3) PP No 19 Tahun 2005
mengisyaratkan bahwa pengawasan merupakan bagian dalam upaya terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sedangkan pasal 23 mengisyaratkan
bahwa supervisi menjadi salah satu
bagian dari pengawasan. Menurut Sagala (2010: 89), untuk meningkatkan produktivitas
guru dalam proses pembelajaran, diperlukan adanya supervisi pembelajaran.
Penelitian dilatorbelakangi oleh kondisi yang berupa
(1) Produktivitas kerja guru di SD Negeri Kwadungan 02 masih rendah dilihat
dari masih kurangnya capaian kerja guru dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam kurikulum maupun dilihat berdasarkan hasil belajar siswa, (2) Kendala-kendala
akademis yang dialami guru bersumber dari kendala-kendala konseptual dan teknis
yang mana guru sangat mengharapkan bantuan dari supervisor untuk memberikan
solusi, seperti masalah strategi pengembangan proses pembelajaran yang efektif,
strategi penggunaan media pembelajaran, serta masalah teknis lainnya, (3) Ketidakpercayaan
diri guru yang masih rendah mengakibatkan rendahnya motivasi guru dalam mencari
alternative solusi secara mandiri.
Tujaun dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk
mengetahui: (1) Langkah-langkah pelaksanaan supervise oleh kepala sekolah
kepada guru untuk meningkatkan produktivitas kerja guru di SD Negeri Kwadungan
02, dan (2) Besarnya peningkatan produktivitas kerja guru setelah pelaksanaan
supervise akademis dikembangkan oleh kepala sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah
yang dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SD
Negeri Kwadungan 02 pada semester gasal tahun pelajaran 2011/2012 selama 5
bulan. Indikator supervise yang digunakan adalah (1) Assessing program objectives, yaitu penilaian atas program-prgram yang dikembangkan guru apakah telah sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik atau belum, (2) Planning program improvement, yaitu perbaikan program-program yang
tepat melalui pembentukan struktur kerja, (3) Implementing programe change, yaitu pelaksanaan program-program
perubahan untuk meningkatkan strategi pembelajaran yang lebih baik dan
intreraktif, (4) Evaluation of programe
change, yaitu mengavaluasi semua program-program yang telah diperbaiki
dengan cara pengukuran terhadap hasil (outcames).
Indikator produktivitas kerja mencakup: (1) Kualitas kerja guru, (2) Kuantitas
kerja guru, (3) Kecepatan kerja, (4) Penyelesaian kerja, (5) Kehandalan kerja,
(6) Hubungan kerja (7) Keselamatan kerja.
Hasil penelitian yang
diperoleh adalah: (1) Terjadi perbaikan proses supervise akademis yang berbasis
masalah dari siklus I menunju siklus II, (2) Terjadi peningkatan produktivitas
kerja guru dari pra pelaksanaan tindakan, siklus I, siklus II, siklus III
dengan skor rata-rata 2,71, 3,0, 3,7, dan 4,0
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek
kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali
dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain
manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah
membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu
berperan dalam persaingan global, maka bangsa Indonesia perlu terus
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, oleh karena
itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan
secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses
pembangunan agar tidak kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi.
Terkait
dengan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat
penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan
kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses
peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Mulyasa (2007: 3)
menjelaskan bahwa pendidikan adalah salah satu wahana yang berperan untuk
meningkatkan kualitas SDM, sehingga kualitas pendidikan harus selalu
ditingkatkan. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pendidikan, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama
telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan
dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan,
pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya, tetapi pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum
cukup berarti dalam meningkatkan kuailtas pendidikan.
Sebagaimana
tercantum dalam Pasal 19 ayat (3) PP RI No 19 Tahun 2005, dijelaskan bahwa setiap
satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaianhasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajara nuntuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif danefisien. Disisi lain, keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan di
tingkat satuan pendidikan merupakan hal yang berhubungan erat dengan guru
sebagai pihak yang secara langsung melaksanakan proses pendidikan di sekolah.
Arti penting peran guru terhadap kualitas output pendidikan ini tersirat dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Pasal 4
dinyatakan, bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran, yang sekaligus
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hal ini menunjukkan
bahwa guru memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan pendidikan di tingkat
satuan pendidikan, sehingga diarahkan menjadi tenaga profesional bertumpu pada
tujuan meningkatnya kualitas output pendidikan.
Menurut
Subandowo (2009: 120) dijelaskan bahwa untuk kepentingan peningkatan kualitas
guru, perlu dilakukan beberapa hal, diantaranya adalah peningkatan
produktivitas guru yang berkualitas. Dalam upaya peningkatan mutu produktivitas
guru melalui pendidikan dalam jabatan, penekanan diberikan pada kemampuan guru
agar dapat meningkatkan efektifitas mengajar, mengatasi persoalan-persoalan
praktis dan pengelolaan proses pembelajaran, dan meningkatkan kepekaan guru
terhadap perbedaan individu para siswa yang dihadapinya. Sesuai dengan
penjelasan ini, Santyasa (2009: 23) dalam penelitiannya tentang keberadaan dan
kepentingan pengembangan model pelatihan untuk pembinaan profesi guru
menjelaskan temuan bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara
menyediakan pelayanan pembinaan dan pengembangan produktivitas guru.
Penjelasan-penjelasan tersebut menunjukkan pentingnya peningkatan produktivitas
guru terkait dengan peningkatan kualitas guru guna meningkatkan kualitas output
pendidikan di sekolah.
Survay
awal yang dilakukan kepala sekolah juga menunjukkan adanya temuan bahwa
kendala-kendala akademis yang dialami guru bersumber dari kendala-kendala
konsep tual dan teknis yang mana guru sangat mengharapkan bantuan dari
supervisor untuk memberikan solusi, seperti masalah strategi pengembangan
proses pembelajaran yang efektif, strategi penggunaan media pembelajaran, serta
masalah teknis lainnya. Disisi lain, guru terlihat belum memiliki motivasi yang
tinggi dalam menyelesaikan masalah pembelajaran secara mandiri akibat
ketidakpercayaan diri dalam merumuskan strategi pembelajaran di sekolah.
.
Berdasarkan atas konsep-konsep dan kondisi yang ditemukan di lapangan, maka
dirasa perlu untuk dilakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Melalui Supervisi Akademik di
Sekolah Dasar Negeri Kwadungan 02 Kecamatan
Kerjo Tahun 2011/2012”.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
atas latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi adanya
permasalahan sebagai berikut:
1.
Produktivitas kerja guru di SD Negeri Kwadungan 02 masih rendah dilihat
dari masih kurangnya capaian kerja guru dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam kurikulum maupun dilihat berdasarkan hasil belajar siswa.
2.
Kendala-kendala akademis yang dialami guru bersumber dari kendala-kendala
konseptual dan teknis yang mana guru sangat mengharapkan bantuan dari
supervisor untuk memberikan solusi, seperti masalah strategi pengembangan
proses pembelajaran yang efektif, strategi penggunaan media pembelajaran, serta
masalah teknis lainnya.
3.
Ketidakpercayaan diri guru yang masih rendah mengakibatkan rendahnya
motivasi guru dalam mencari alternative solusi secara mandiri.
C.
Ruang Lingkup Penelitian
Pelaksanaan
penelitian ini dikembangkan pada batas-batas sebagai berikut:
1.
Upaya pemberian tindakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor melalui tindakan
supervise akademik atau supervise pembelajaran untuk meningkatkan produktivitas
kerja guru.
2.
Produktivitas kerja guru yang diidentifikasi adalah produktivitas kerja
yang sebatas pada capaian guru dalam program-program pembelajaran yang
ditetapkan berdasarkan program-program dalam kurikulum sekolah.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
atas latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,
dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan supervise kepada guru untuk
meningkatkan produktivitas kerja guru di SD Negeri Kwadungan 02?
2.
Seberapa besar peningkatan produktivitas kerja guru setelah pelaksanaan
supervise akademis yang dikembangkan oleh kepala sekolah?
E.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal
sebagai berikut:
1.
Langkah-langkah pelaksanaan supervise oleh kepala sekolah kepada guru
untuk meningkatkan produktivitas kerja guru di SD Negeri Kwadungan 02.
2.
Besarnya peningkatan produktivitas kerja guru setelah pelaksanaan
supervise akademis dikembangkan oleh kepala sekolah.
F.
Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dua aspek sebagai berikut:
1.
Aspek Teoritis
Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam studi manajemen kependidikan,
khususnya berkaitan dengan manajemen sumberdaya manusia (SDM) kependidikan
terkait dengan upaya peningkatan produktivitas kerja melalui optimalisasi
supervisi.
2.
Aspek Praktis
a.
Untuk Sekolah
Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan masukan tentang bagaimana upaya peningkatan
produktivitas kerja guru di sekolah melalui pengembangan supervisi dalam arti
luas.
b.
Bagi Guru
Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan masukan pada guru terkait dengan peningkatan
kompetensi akademik guru melalui prosedur supervise yang humanisntis.
G.
Definisi Operasional
Supervisi pembelajaran
(supervise akademis), merupakan upaya pemberian bantuan bagi guru guna memperbaiki situasi
pembelajaran dan meningkatkan kemampuan pengajar agar lebih mampu membantu
peserta didik dalam belajar dengan efektif.
Produktivitas, merupakan kemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang
tersedia (input) dengan memberikan
hasil(output) yang optimal.
H.
Strategi Pemecahan Masalah
Masalah produktivitas kerja guru yang muncul di
sekolah terkait erat dengan masalah supervise yang dikembangkan kepala sekolah.
Oleh karena bentuk permasalahan yang hendak diamati adalah masalah capaian guru
dalam bidang akademis, maka supervise yang dikembangkan adalah supervise
akademis yang diharapkan akan mampu memberikan solusia atas permasalahan dalam
hal akademis, atau yang terkait dengan perbaikan proses pembelajaran oleh guru.
Unruk
mendapatkan proses yang terbaik dan palaing sesuai dengan kondisi guru, kondisi kepala sekolah,
dan kondisi sumberdaya sekolah, maka perlu diujicobakan strategi-strategi
supervise akademis dan pemberian motivasi secara langsung melalui
tahapan-tahapan perbaikan atau melalui siklus. Perbaikan-perbaikan dalam setiap
siklus diharapkan akan menjadi media diperolehnya solusi yang bersifat
situasional atau paling sesuai dengan realitas situasi yang ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Umam, Khaerul. 2010.
Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka
Setia
Yusron Dahlan. 2009.
Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.http://dahlanforum.wordpress.com/2009/06/27/faktor-faktor-yang-dapat-mempengaruhi-produktivitas/.
Diakses pada 25 Juli 2009
Soripada. 2007. Konsep Sekolah Model dan Intrumen Verifikasi
Sekolah Model SMA. www.psb-psma.org
diakses pada 25 Juli 2009.
Blumberg, Hansen.
1974. The Human Side Of Relationships
Between Supervisors And Teachers To Understand Their Interactions. Human
Resource Journal Vol 11. January, 1974
Vincent Gaspersz.
2000. Manajemen Produktivitas Total.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kusnan. 2009. Urgensi Supervisi Akademik Bagi Dosen Di
Institusi Pendidikan Tinggi. http://pendidikantinggi.hostei.com/produk/1-kusnan.pdf
Igneel. 2009. Supervisi Pendidikan. http://dikot.blogspot.com/2009/11/supervisi-pendidikan.html.
Diakses pada 25 Juli 2009
Sahertian, Piet A. Konsep
Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan : Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2000.
Syaiful Sagala.
2010. Supervisi Pembelajaran dalam
Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Ngalim Purwanto.
2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
H.A. Syamsudin
Makmun. 2005. Psikologi Kependidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Suharsimi Arikunto.
1997. Prosedur Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta
Budiyono. 2007. Motede Statistik untuk Penelitian.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Herman R. Soetisna.
2007. Pengukuran Produktivitas.
Bandung: Laboratorium PSK&E TI-ITB
Komarudin. 2004. Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu.
Jakarta: Rajawali,
Gomes, Faustino
Cardoso. 2002. Manajemen Sumberdaya
Manusia. Yogyakarta: Andi offset.
Puslitjaknov, 2008. MetodePenelitian Pengembangan. Jakarta:
Depdiknas
Sinungan,
Muchdarsyah. 2003. Produktivitas, Apa dan
Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.
H.A.R Tilaar. 1999. ParadigmaBaru Pendidikan Nasional.
Jakarta: Rineka Cipta
Bogdan, R..C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative
Research for Education. Boston:Allyn & Bacon Inc.
Danim, Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia.
Danim, Sudarwan. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Depdiknas. 2001. Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
Dediknas. 2003. Undang-Undang R I Nomor 20
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Supriadi, D. 2000. Reformasi Pendidikan Dalam
Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita.
Depdiknas. 2004. Pola Pembinaan Sistem Pendidikan
Tenaga Kependidikan PGSD. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2005. Undang-Undang RI Nomor 14 Tentang
Guru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI
Lulusan S 1 PGSD. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas.2008. StanPembangunan Pendidkan
Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Goetz, J.P. & Comte, LMD. 1984. Ethnography
and Qualitative Design And Educational Research. New York: Academy Press
Inc.
Hasan, S.H. 2004. Kurikulum dan Tujuan
Pendidikan. Bandung: Pasca Sarjana UPI.
Hatten, K.J. & Rosenthal, S.R. 2001. Reaching
for the Knowledge Edge. New York: Amrican Management Association.
Manisera, Marica., Dusseldrp, E., and Kooij, A.J. Van. 2005. Component Structure of Job Satisfaction
Based on Herzberg’s Theory. Italy: Leiden University
Slade, L.A. and Rush, M. 1991.Achievement
Motivation and Dynamics of Task Difficulty Choices. Journal of Personality
and Society Psychology Vol 6 No 1, 165-172.
Sukmadinata, Nana Saodih,2009. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Williams, J.K. 2003. Maslow’s
Hierarchy of Needs and Alderfer’s ERG Theory. London: SLC
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis /
PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 085728000963
0 komentar:
Posting Komentar