Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Senin, 22 Agustus 2011

PTK SMA 077 OPTIMALISASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTIK UNTUK MENINGKATKAN READING SKILL BAHASA INGGRIS SISWA KELAS X SMA NEGERI .....


OPTIMALISASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTIK  UNTUK MENINGKATKAN READING SKILL BAHASA INGGRIS SISWA KELAS X SMA NEGERI .....

ABSTRAK
..........., NIP ........ Optimalisasi Modalitas Visual, Auditorial, dan Kinestik  untuk Meningkatkan Reading Skill Bahasa Inggris Siswa Kelas X SMA Negeri ..... Penelitian Tindakan Kelas. 2009/2010

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk: (1) Mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran yang mengoptimalkan modalitas visual, auditorial, dan kinestik untuk meningkatkan reading skill siswa kelas X; (2) Mengetahui besarnya peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris terkait dengan reading skill.
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan metode analisis kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2009/2010 di kels X SMA Negeri .....
Hasil penelitian adalah: (1) Pelaksanaan pembelajaran yang mengoptimalisasikan modalitan V-A-K untuk materi reading dilakukan dengan: (a) Optimalisasi viasual: penggunaan warna-warna pada kata-kata sulit dalam text di papan tulis dan penugasan penggunaan warna pada siswa, penggunaan warna-warna untuk memahami tata bahasa kalimat dalam text, penggunaan gambar atau simbol dan peta kalimat untuk memahami pola kalimat dalam text maupun membantu memahami kata-kata sulit, dan penggunaan diagram waktu untuk mempermudah memahami perubahan kata kerja pada waktu lampau dan kata kerja dasarnya, (b) Perbaikan proses pembelajaran kinestik dilakukan dnegan menggunakan ilustrasi gerakan tangan, badan, sentuhan pada kata atau benda untuk membantu memhami dan mengingat makna kata sulit ataupun pola kalimat, memberikan kesempatan siswa untuk belajar mengingat dan memahami makna text maupun pola kalimat dengan deminstrasi, dan menggunakan kalimat-kalimat action yang berasosiasi dengan kata-kata sulit ataupun untuk membedakan pola kalimat, (c) Perbaikan pembelajaran auditorial dilakukan dengan memberikan penekanan-penekna pada S-P-O-K dan memberi kesempatan siswa bersikusi mengemukakan pendapat dan mempertahankan pendapat, memberikan suara-suara audio yang berasosiasi dengan kata maupun pola kalimat dalam text, dan memberikan kesempatan siswa untuk berbicara dalam memahami dan mengingat materi. Terjadinya peningkatan proses pembelajaran yang mengoptimalkan modalitas V-A-K diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa dari pra pelaksanaan penelitin sampai pada siklus II; (2) Optimalisasi modalitas V-A-K dalam pembelajaran reading mampu meningkatkan prestasi belajar reading siswa kelas X SMA Negeri ....., dengan peningkatan  nilai rata rata dari pra penelitian tindakan yang hanya hanya 6,8 meningkat menjadi 7,4 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 7,9 pada siklus II, dimana nilai rata-rata pada siklu II sudah lebih tingi dari KKM yang ditetapkan.


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sarana utama dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, dapat dilakukan transfer gagasan, pengetahuan, informasi, dan hal-hal lainnya yang bersifat menjembatani terjadi interaksi antara seseorang dengan lainnya.
Globalisasi abad 21 sebagian besar ditandai dengan penggunaan bahasa-bahasa internasional yang mampu menjadi bahasa penghubung (lingua franca) antara komunitas dan negara yang memiliki ragam bahasa dan budaya yang berbeda-beda (Hinoya, 2005: 6). Menuurt Hendrasworo (2008: 3), bahasa Inggris memiliki kedudukan khusus pada 75 negara, dan digunakan oleh lebih dari 100 nagara-negara di dunia. Diantara berbagai lingua franca, yang paling luas digunakan adalah bahasa Inggris. Hal ini menjadikan bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting untuk dikuasai masyarakat Indonesia agar mampu berkiprah di era globalisasi abad 21.
Memahami peran penting bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, pemerintah Indonesia melakukan respon yang diimplementasikan dalam dunia pendidikan. Menurut BSNP (BSNP, 2007: 75) Bahasa Inggris menjadi komponen wajib dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk tingkat sekolah menengah, bahkan untuk tingkat sekolah dasar, bahasa Inggris menjadi komponen pilihan atau menjadi bagian dalam muatan lokal.
Menurut Tarigan (1983:1) keterampilan berbahasa mencakup 4 segi yaitu menyimak (listening skill), berbicara (speaking skill), membaca (reading skill), dan menulis (writing skill). Semua keterampilan dalam bahasa tersebut merupakan bagian yang penting untuk dikuasai. Meskipun demikian, keterampilan dalam membaca merupakan keterampilan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, pelajar dan mahasiswa oleh karena masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa Inggris secara pasif melalui referensi-referensi bacaan. Berdasarkan hasil survay pendahuluan yang pada sejumlah siswa tingkat SMA, diketahui bahwa 78% siswa tingkat SMA lebih sering menggunakan keterampilan membaca melalui media-media buku, majalah, ataupun buku ceritera/komik bahasa Inggris daripada menggunakan keterampilan lainnya.  
Membaca dalam pembelajaran bahasa Inggris bukan hanya mencakup bagaimana mengucapkan suatu kata ataupun simbol-simbol bahasa (pronunciation), akan tetapi juga melibatkan unsur pemahaman makna (understanding the meaning) bacaan. Menurut Field (1975: 67), membaca adalah sebuah proses menangkap makna dari simbol-simbol tertulis. Terkait dengan pemahaman bacaan, diperlukan kemampuan-kemampuan bahasa seperti penguasaan perbendaharaan kata atau kosa kata (vocabulary) yang berfungsi untuk memahami makna dari simbol-simbol bahasa secara, pemahaman tata bahasa (grammar) yang berfungsi untuk memahami maksud dari susunan simbol-simbol bahasa, sehingga melalui vocabulary dan grammar akan lebih mudah dipahami maksud sebenarnya dari suatu konteks kalimat dalam bacaan.
Melihat bahwa reading skill melibatkan kemampuan-kemampuan berbahasa seperti perbendaharaan kata dan tata bahasa, maka diperlukan pelaksanaan pembelajaran yang benar-benar mampu memberdayakan segenap modalitas siswa sehingga siswa lebih mudah dalam menguasai pengetahuan dan pengalaman yang diberikan guru. DePorter dan Hernacci (1999: 57) menjelaskan bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar tertentu, seperti gaya belejar secara visual (grafis), kinestik (gerak), dan auditorial (suara). Potensi siswa yang menjadi gaya belajar tersebut disebut sebagai modalitas. Pembelajaran yang mampu mengakomodir modalitas siswa akan mempermudah siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran (Deporter dan Hernacci, (1999: 58).
Deporter dan Hernacci (1999: 42) menjelaskan bahwa pada umumnya pembelajaran yang dilakukan oleh berbagai sekolah belum memperhatikan dengan seksama masalah modalitas atau gaya belajar siswa. Siswa yang memiliki modalitas auditorial kecil dipaksa menerima gaya mengajar guru yang dilakukan secara ceramah (mengoptimalkan  odalitas auditorial) cenderung mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses belajar. Demikian juga pada siswa-siswa yang memiliki modalitas visual kecil ketika dipaksa memahami skema-skema grafis akan mengali kesulitan dalam proses belajar. Kondisi ini juga masih terjadi di SMA Negeri ..... dalam bidang bahasa Inggris, dimana modalitas belajar belum mendapat perhatian yang serius dari para guru. Hal ini perlu menjadi perhatian oleh karena kemampuan memahami bacaan (reading skill) siswa masih kurang baik. Nilai test harian siswa kelas X ketika dilakukan test dengan menggunakan reading masih relatif rendah.
Berdasarkan atas uraian tersebut, maka dirasa perlu untuk dilaksanakan penelitian yang berjudul “Optimalisasi Modalitas Visual, Auditorial, dan Kinestik  untuk Meningkatkan Reading Skill Bahasa Inggris Siswa Kelas X SMA Negeri .....

B.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan atas latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi adanya permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1.      Pembelajaran Bahasa Inggris yang dilaksanakan selama ini belum memperhatiakan modalitas siswa.
2.      Hasil belajar siswa kelas X terkait dengan reading skill masih cukup rendah.
C.  Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah
Berdasarkan atas latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
a.       Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran yang mengoptimalkan modalitas visual, auditorial, dan kinestik untuk meningkatkan reading skill siswa kelas X?
b.      Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris terkait dengan reading skill?
Terkait dengan rumusan masalah tersebut, dirumuskan cara pemecahan masalah yaitu dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran bahasa Inggris, khususnya pada materi reading. Tindakan dalam peneitian dilakukan dengan menggunakan dua siklus, dimana siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus pertama. Melalui prosedur siklus, maka  pada akhir siklus akan ditemukan tindakan yang paling baik, yaitu paling sesuai dengan kondisi siswa dan guru dan paling mampu memberikan hasil yang terbaik. Tindakan dalam setiap siklus dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran yang mengoptimalkan modalitas V-A-K (visual, auditorial, dan kinestik), dimana pembelajaran dirancang agar dapat mengakomodir tiga gaya belajar atau modalitas tersebut.

D.  Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1.      Deskripsi langkah-langkah pembelajaran yang mengoptimalkan modalitas visual, auditorial, dan kinestik untuk meningkatkan reading skill siswa kelas X.
2.      Besarnya peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris terkait dengan reading skill.

E.   Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dua aspek berikut:
1.      Aspek teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dalam bidang kependidikan bahasa Inggris, yaitu terkait dengan optimalisasi proses pembelajaran yang memperhatikan gaya belajar siswa.
2.      Aspek praktis
a.       Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan pada guru untuk memperhatikan keterampilan mengajar terkait dengan keterampilan mengoptimalkan modalitas belajar siswa dalam pembelajaran bahaa Inggris, sehingga pembelajaran menjadi mudah bagi siswa.
b.      Bagi siswa
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan jalan bagi peningkatan kualitas dan hasil belajar bahasa Inggris siswa, khususnya terkait dengan reading skill.


DAFTAR PUSTAKA

Hinoya, Sakashi. 2005. The Global Development In The 21st Century. Yogyakarta: United Nations Development Program (UNDP)
BSNP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BSNP
Ingridwati Kurnia. 2007. Perkembangan belajar Peserta Didik. Dirjen Dikti Departeman Pendidikan Nasional
Darhim, Arwan. 2009. Gaya Belajar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
DePorter, Bobby dan Hernaccy, P. 1999.  Quantum Learning. Edisi 1. Jakarta: Kaifa
DePorter, Bobby dan Hernaccy, P. 2002.  Quantum Learning. Edisi 2. Jakarta: Kaifa
Heryani, Hasna. 2007. Pedoman Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia



Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 085728000963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites