UPAYA
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU IPA
DALAM
MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS MELALUI SUPERVISI KLINIS PADA SMA NEGERI 112
DI KECAMATAN
KEMBANGAN JAKARTA BARAT
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
penilaian berbasis kelas, yaitu bagian
dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran dan/atau pada akhir pembelajaran. Fokus
penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai
standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi
yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang
selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD).
Kualitas pendidikan sangat ditentukan
oleh kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan
bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, guru sebagai
pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa,
ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan siswa dalam meraih
kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, guru dapat mengambil
keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan
selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk
berprestasi lebih baik.
Sebagaimana diketahui bahwa SMA Negeri
112 di Kecamatan Kembangan
mempunyai jumlah dan variasi siswa yang
beragam baik dilihat dari segi sosial, ekonomi dan budaya, sedangkan dari
variasi siswa tidak dapat dipungkiri bahwa banyak diantaranya mempunyai
kemampuan baik secara fisik, emosional, intelektual yang beragam pula. UU No 20 / 2003, tentang Standar Pendidikan
Nasional. menyatakan bahwa
“Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi diri nya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri , kepribadian kecerdasan , akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Pernyataan Undang-Undang diatas tentu
memberikan konsekwensi logis bagi terlaksananya sistem pendidikan yang adil,
merata, dan memberikan kesempatan belajar bagi semua siswa tanpa kecuali.
Sejalan dengan
pengertian diatas, penilaian berbasis kelas harus dilaksanakan secara terencana
dan bekesinambungan. Namun
dilapangan masih banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan
penilaian yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil studi awal dari supervisi
kelas yang dilakukan sebelum penelitian ini ditemukan, masih ada guru yang
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar tanpa persiapan. Persiapan yang
hendaknya wajib dilakukan oleh guru adalah membuat program tahunan, program
semester, rencana pembelajaran, rancangan penilaian/buku nilai, agenda
mengajar, daftar hadir siswa, serta buku catatan khusus terhadap anak yang
bermasalah.
Begitu pula pada akhir proses belajar-mengajar
belum sepenuhnya diadakan evaluasi sehingga pokok bahasan yang dipelajari belum
terukur apakah siswa sudah memahami atau telah menyerap pelajaran tersebut.
Para guru juga masih berorientasi pada bahan, bukan pada tujuan pembelajaran
sehingga yang menjadi target para guru yakni habis materi seolah-olah tujuan
telah tercapai.
Selain itu masih ditemukan guru belum
membuat persiapan penilaian kelas yang lengkap dari pembuatan kereteria
ketutuntasan minimal, kisi-kisi soal, analisis soal, dan setelah penilaian
hasilnya tidak segera dibagikan kepada siswa, analisis serta hasil ketuntasan
belajar siswa, ini penting dilakukan guru dalam penilaian berbasis kelas.
Penilaian kelas merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran, dalam hal ini
guru, di dalam maupun di luar kelas atas nama Satuan Pendidikan, dalam hal ini
sekolah, untuk menilai kompetensi peserta didik pada tingkat tertentu pada saat
dan akhir pembelajaran. Kurikulum tingkat satuan pendidikan menuntut berbagai
model dan teknik penilaian. Dengan penilaian kelas dapat diketahui perkembangan
dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta didik.
Sehubungan dengan
hal tersebut tampaknya perlu diadakan pembinaan-pembinaan melalui supervisi
klinis. Supervisi klinis ini lebih berorientasi pada kegiatan guru di dalam
kelas. Penekanan supervisi klinis adalah pengobatan atau penyembuhan yang
diwujudkan dalam bentuk tatap muka antara supervisor (pembimbing) dengan guru. Seperti
yang diungkapkan oleh Ngalim Purwanto (1987) bahwa supervisi ialah suatu
aktivitas pembinaan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sekolah maupun
guru. Pemberian layanan/pembinaan kepada guru-guru ini dapat dilakukan secara
individual maupun secara berkelompok, dalam usaha memperbaiki pengajaran dengan
tujuan untuk mengembangkan situasi
belajar mengajar.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar
belakang diatas dapat dirumuaksn masalah sebagai berikut : Seberapa besar peningkatan kemampuan guru IPA
dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas melalui supervisi klinis pada SMA
Negeri 112 di Kecamatan Kembangan?.
C.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan guru IPA dalam melaksanakan penilaian berbasis
kelas melalui supervisi klinis pada SMA Negeri 112 di Kecamatan Kembangan.
D.
Manfaat
Hasil penelitian
tentang upaya peningkatan kemampuan guru IPA dalam melaksanakan penilaian
berbasi kelas melalui supervisi klinis ini diharapkan bermanfaat sebagai
berikut :
Peningkatan
kemampuan guru dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas dalam rangka mencari
tahu apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah berhasil atau belum.
Guru-guru yang
terampil dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas sebagai hasil penilaian
pendidik untuk melengkapi penilaian satuan pendidikan dan penilaian pemerintah
(Permendiknas No 20 Tahun 2007 Tentang setandar Penilaian).
Sebagai acuan bagi
peneliti dalam melaksanakan supervisi akademik maupun manajerial.
E.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka acuan
konseptual dan tujuan dari penelitian ini seperti yang telah diuraikan di atas,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : supervisi klinis dapat meningkatkan
kemampuan guru IPA dalam melaksanakan penilaian kelas pada SMA Negeri 112 di
Kecamatan Kembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Departemen Pendidikan
Nasional. 2003. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : PT Kloang Klede Putra Timur
______.Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005
Tentang Setandar nasional Pendidikan. Jakarta :BP Darma Bakti.
______.2007. Peraturan Mentri Pendidikan
Nasional RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Jakarta : Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas.
______.2006. Permendiknas no 22
tentang setandar isi. Jakarta : Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas.
______.2006. Model Penilaian
Kelas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP/MTS. Jakarta : Pusat
Kurikulum Badan Penelitian dan pengembangan Depdiknas
______.2008. Rancangan Penilaian
Hsil Belajar. Jakarta : Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pembinaan sekolah Menengah Atas
Martinis Yamin. 2007. Kiat
Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.
Mantja, W. 2005. ”Supervisi Klinik: Peranan Supervisi
Kepala sekolah Dalam Rangka Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP, SMA, SMK Se
Kabupaten Buleleng”. Makalah disampaikan pada seminar sehari pada
tanggal 28 JUni 2005 di Singaraja.
Nana Sujana. 2001. Penilaian
Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Oteng Sutisna. 1989. Administrasi
Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa.
Purwanto, N. 1987. Administrasi
dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Cv. Remaja Karya.
Sam M.Cham dan Tuti T. Sam.
2005. Analisis Swot Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah. Jakarta :
PT Raja Grafindo Perkasa.
Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1988. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan.
Jakarta: PT Bina Aksara.
Suastini. 2005. kontribusi
supervisi pengajaran terhadap kemampuan mengajar guru Bhs Inggris pada SMA di
Kota Badung. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas Pascasarjana, IKIP Negeri
Singaraja.
Winartha. 2006. kontribusi
gaya kepemimpinan kepala sekolah dan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja
guru SMA Negeri unggulan di Kota Denpasar. Tesis (tidak diterbitkan).
Fakultas Pascasarjana, IKIP Negeri Singaraja.
Untuk mendapatkan file
skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 085728000963
0 komentar:
Posting Komentar