Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Sabtu, 03 September 2011

PTS 030 MENINGKATKAN KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL MELALUI OPTIMALISASI KEGIATAN EVALUASI DIRI PADA SMA


MENINGKATKAN KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL  MELALUI OPTIMALISASI KEGIATAN EVALUASI DIRI  PADA SMA SE SANGGAR 07 KOTA MADYA JAKARTA BARAT

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Keberhasilan dan kualitas lulusan selalu menjadi dambaan setiap lembaga pendidikan terutama Lembaga Pendidikan Formal. Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan tersebut, khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perlu lebih disempurnakan dan ditinjau kembali pengajaran di berbagai jenjang. Penyempurnaan tersebut dapat melalui perbaikan sarana dan prasarana pendidikan seperti kurikulum, strategi dan metode pengajaran, kualitas guru, buku sumber (acuan) untuk guru dan siswa, sistem penilaian, pemberian beasiswa, laboratorium, perpustakaan, serta kesejahtraan guru. Semua itu dilakukan agar setiap komponen pendidikan dapat berfungsi dan berperan sebagaimana yang diharapkan.
Fungsi dan peran pendidikan akan meningkat, antara lain di sebabkan oleh professional, dinamis ,dan kreatifnya guru- guru sehingga mampu mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu dari tahu menjadi tambah tahu, dan ada keinginan untuk mendalaminya. Dalam kaitan dengan  penelitian ini, guru harus memiliki berbagai kemampuan dasar di dalam meengembakan potensi yang di miliki siswa. Kemampuan tersebut di antaranya adalah menguasai materi pelajaran, mengetahui strategi dan cara-cara mengajar ,serta mampu membuat alat evaluasi belajar siswa. Adapun seorang siswa di tutut kesadaran kesiapan dan kesediaanya untuk menerima dan melakssanakan tugas, baik intrakurikuler kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Dengan melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka tercermin pada diri guru dan siswa suatu usaha yang optimal dalam rangka mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Rendahnya mutu pendidikan memerlukan adanya perbaikan disegala aspek, baik menyangkut: sarana, lingkungan pembelajaran, mutu guru dan sebagainya. Mutu guru khususnya dalam keterampilan membuat alat evaluasi (tes) sangat diperlukan karena, melalui evaluasi akan didapat informasi tentang: (1) bagaimana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan, (2) bagaimana kemampuan siswa mengembangkan terhadap materi pelajaran, (3) apakah tingkat kemajuan siswa sudah sesuai dengan program yang telah ditentukan, dan (4) bagaimana derajat efisiensi dan keefektifan strategi pengajaran yang telah digunakan, baik itu menyangkut metode maupun teknik mengajar (Arifin, 1988:5).
Informasi yang diperoleh melalui evaluasi, merupakan umpan balik serta menjadi acuan dalam memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal (Usman, 1992:9). Dengan demikian, pelaksanaan evaluasi dalam proses pembelajaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal senada diungkapkan oleh Purwanto (1984:4) bahwa dengan evaluasi diperoleh informasi tentang: (1) kemajuan dan perkembangan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu, (2) keberhasilan suatu metode pengajaran yang digunakan oleh guru, dan (3) kekurangan atau kelemahan dari hasil evaluasi yang selanjutnya dapat diusahakan untuk mencari perbaikannya. Sehingga hasil yang diperoleh dapat dijadikan pedoman atau bahan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan, baik oleh guru, kepala sekolah, maupun pihak yang terkait. Mengingat evaluasi sangat penting dalam pengambilan keputusan, maka guru sebagai evaluator dituntut kemampuan dan keterampilannya dalam memilih dan mendesain alat evaluasi. Soal ujian merupakan salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam proses belajar mengajar, misalnya tes hasil belajar ataupun ujian akhir. Tes hasil belajar berisi seperangkat pertanyaan yang disusun berdasarkan materi yang termuat dalam bahan ajar pada mata pelajaran tertentu untuk mencapai kawasan perilaku yang telah ditentukan dalam tujuan pembelajaran. Soal ujian tersebut dapat digunakan untuk memperoleh informasi bagaimana tingkat keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan/kekurangan dalam pemilihan strategi dan metode pengajaran yang digunakan. Oleh karena itu, menurut Calengosi seperti dikutip Arifin (1988:5) bahwa, soal ujian data yang paling sahih bagi penilaian penguasaan terhadap tujuan belajar di kelas.
Dalam penyusunan soal ujian , guru mengacu pada beberapa prinsip dan ayarat soal ujian yang baik. Menurut Gronlund (1982:8-12), penyusunan soal ujian harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) tes hasil belajar hendaknya mengukur secara jelas hasil belajar yang ditetapkan sesuai tujuan pembelajaran, (2) tes hasil belajar hendaknya mengukur sampel yang representatif dan materi pelajaran yang tercakup dalam program pengajaran, (3) tes hasil belajar hendaknya mancakup jenis-jenis pertanyaan yang paling sesuai mengukur hasil belajar yang diinginkan, (4) tes hasil belajar hendaknya direncanakan agar hasilnya sesuai dengan tujuan dan fungsinya, dan (5) reliabilitas hasil belajar diusahakan setinggi mungkin.
Jika soal ujian mengacu pada prinsip-prinsip diatas , maka dapat dikatakan soal ujian tersebut memiliki kualitas yang baik. Dengan demikian, informasi yang diberikan oleh hasil ujian tersebut dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Ketepatan dalam pengambilan keputusan sangat membantu guru untuk mengantisipasi kekurangan dan kelemahan yang ada. Jika hal itu dilakukan oleh setiap guru, maka dapat dijamin kualitas hasil belajar yang sesuai dengan harapan.
Namun kenyataannya belumlah demikian, di SMA di sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat pada umumnya dalam pembuatan soal ujian sekolah tidak dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, indeks daya beda dan tingkat kesukarannya. Dengan demikian, tidak mempunyai dasar untuk mengatakan bahwa soal tersebut berkualitas atau tidak, walaupun disatu sisi soal ujian tersebut telah disusun berdasarkan standar kopetensi atau materi yang diajarkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Tidak dianalisisnya soal ujian sebelum digunakan sering kali menimbulkan interpretasi dan persepsi yang negatif pada butir soal, sehingga terjadi ketidakwajaran dalam jawaban siswa. Hal itu memberikan petunjuk bahwa butir-butir tersebut kurang berkualitas, mengakibatkan informasi hasil belajar siswa kurang akurat dan pada akhirnya akan melahirkan kesimpulan yang kurang tepat/sesuai apa yang diharapkan.
Dalam rangka pencarian solusi untuk meningkatkan kualitas soal untuk try out ujian nasional di SMA sanggar 07 kota madya Jakarta Barat dapat digunakan dengan mencari cara-cara langsung (perlakuan langsung terhadap guru), dan atau cara tidak langsung. Cara langsung adalah dengan memberi perlakuan terhadap guru sehingga dapat meningkatkan kualitas ujian buatannya. Cara langsung yang akan ditempuh untuk meningkatkan kualitas soal try out ujian nasional buatan guru di SMA se senggar 07 Kota Madya Jakarta Barat mengoptimalkan kegiatan evaluasi diri terkait dengan pembuatan soal try out ujian nasional.
Evaluasi diri adalah suatu teknik penilaian dimana guru diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya (Depdiknas,2006:27). Kompetensi tersebut adalah membuat soal try out ujian nasional. Evaluasi diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian kompetensi kognitif misalnya: guru diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat soal try out ujian nasional. Evaluasi diri didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi efektif, misalnya, guru dapat diminta untuk membuat soal try out ujian nasional sesuai dengan kemampuannya. Selanjutnya, guru diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, guru dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan evaluasi diri antara lain: (1) menumbuhkan rasa percaya diri, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; (2) guru menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penelitian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; dan (3) mendorong, membiasakan, dan melatih guru untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian (Depdiknas, 2006:27).         
Routman (dalam Marhaeni.2005:51) mengatakan bahwa evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses belajar. Informasi yang didapat tersebut, dapat digunakan untuk meningkatkan perkembangan dan proses belajar berkelanjutan. Lebih lanjut, O’alley dan Valdez Pierce (dalam Marhaeni, et.al 2005:4) mengatakan bahwa “self-assessment is the key to portfolio” tanpa adanya evaluasi diri,asesmen proses tidak dapat dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan karena melalui evaluasi diri guru dapat membangun pengetahuannya serta merencanakan dan memantau perkembangannya apakah rute yang ditempuh telah selesai. Melalui evaluasi diri guru dapat melihat kelebihan maupun kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan (improvement goal). Dengan demikian guru lebih bertanggung jawab terhadap proses belajarnya dan pencapaian tujuan belajarnya. Lebih lanjut, Selvia dan Ysseldike (dalam Marhaeni,2005:52), menekankan bahwa refleksi dan evaluasi diri merupakan cara untuk menumbuhkan rasa kepemilikan (ownership) seseorang terhadap proses dan hasil belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, tampaknya optimalisasi evaluasi diri memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas soal try out ujian nasional di SMA se-sanggar. Hal ini disebabkan karena kegiatan evaluasi diri memberikan beberapa manfaat, antara lain: (1) sebagai umpan balik, (2) memberikan rasa kepemilikan, dan (3) mengefisiensikan waktu karena umpan balik dapat dilakukan sendiri oleh guru, konsultasi dengan instruktur/fasilitator, dan bahkan peer evaluation (Marhaeni, et.al, 2005:4). Melihat begitu besar manfaat evaluasi diri seperti diungkapkan oleh beberapa ahli di atas mendorong penulis untuk menelusuri lebih jauh dan mencoba menerapkan evaluasi diri guna meningkatkan kualitas soal try out ujian nasional di SMA se-sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat.

B.     Identifikasi Masalah
Sebagaimana telah dikamukakan pada latar belakang pemikiran bahwa pada umumnya soal try out ujian nasional di SMA se-sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat tidak dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, adaya beda dan tingkat kesukarannya, demikian pula analisis kualitatifnya. Hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar atau alasan bahwa soal try out ujian nasional tersebut kurang berkualitas. Dari hasil pengamatan terhadap soal try out ujian nasional yang dibuat guru secara umum belum dapat dikatakan berkualitas, karena pada saat mengadakan studi eksplorasi, tampak bahwa banyak guru-guru mengalami hambatan dalam menganalisis soal try out ujian nasional buatannya sendiri, bahkan banyak yang membuat soal untuk tes ulangan harian maupun ulangan tengah semester tanpa berdasarkan kisi-kisi soal dengan berbagai kondisi dan alasan yang dapat dijadikan sebagai suatu pembenaran. Oleh karena itu penelitian ini penting untuk melihat kemampuan guru dalam membuat atau menyusun soal try out ujian nasional.
Dikatehui bahwa telah banyak diragukan upaya untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembuatan soal try out ujian nasional, antara lain: pendidikan dan pelatihan, maupun workshop, yang mendatangkan berbagai narasumber namun belum juga menunjukkan bahwa kualitas soal try out ujian nasional buatan guru meningkat secara siginifikan. Namun, kegiatan evaluasi diri belum pernah dilakukan baik dalam pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian, apakah melalui optimalisasi kegiatan evaluasi diri dapt meningkatkan kualitas soal try out ujian nasional pada SMA se-sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat. Oleh karena itu, penelitian ini akan mendeskripsikan kualitas soal try out ujian nasional buatan guru sebagai dampak dari mengoptimalkan kegiatan evaluasi diri.
C.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah secara operasional permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: “apakah  optimalisasi kegiatan evaluasi diri dapat meningkatkan kualitas soal try out ujian nasional buatan guru. Pada guru SMA se-sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat”.
D. Pemecahan Masalah
Berbagai upaya telah diupayakan untuk meningkatkan kualitas soal try out ujian nasional, antara lain memperdalam pengetahuan mata pelajaran yang harus dikuasi guru, memperdalam tentang pengetahuan tentang soal try out ujian nasional dan syarat-syarat pembuatan yang baik dan lain sebagainya. Namun fokus perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meningkatkan kualitas soal try out ujian nasional dengan mengoptimalkan kegiatan evaluasi diri. Melalui evaluasi diri akan timbul rasa memiliki, dalam arti seseorang tahu apa yang akan dilakukannya berguna untuk dirinya (ownership of leraning). Oleh karena itu, evaluasi diri berperan sangat penting dalam proses belajar. Pada proses perkembangan kemampuan menulis soal try out ujian nasional dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap draf-draf awal. Perbaikan hanya dapat dilakukan bilamana penulis dapat mengetahui kelemahan tulisannya dan melakukan perbaikannya. Untuk itu diperlukan umpan balik. Evaluasi diri dalam kegiatan menulis try out ujian nasional dapat memenuhi kepentingan ini.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kualitas soal try out ujian nasional SMA se-sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat. Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk  meningkatkan kualitas soal try out ijian nasional pada SMA se-sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat melalui optimalisasi kegiatan evaluasi diri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru-guru SMA se-sanggar 07 Kota Madya Jakarta Barat sebagai masukan atau umpan balik dalam membahas kekurangan atau kekurangan yang berkaitan dengan kualitas soal try out ujian nasional, konsep-konsep tentang soal try out ujian nasional, dan prosedur pelaksanaan evaluasi serta mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Dengan adanya soal try out ujian nasional yang berkualitas maka diharapkan apa yang diharapkan dalam pembelajaran dapat diukur sesuai dengan tujuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, Anne dan Susana Urbina. 1997. Psychological Testing. New Jersey: Prentica-Hall Inc.
Arifin, Zainal.1988. Evaluasi Instruksionnal: Prinsip- Teknik-Prosedur. Bandung: Remaja Karya.
Azwar, Saifudin.1996. Tes Prestasi, Fungasi dan Pengembangan Pengukuran prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cronbach, Lee J.1984. Essentials of Psychological Testing. New York: Harper & Row Publishers.
Dpartemen Pendidikan Nasional 2006. Pedoman Penilaian dengan Portofolio. Jkarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Friedeberg, Lisa. 1995. Psychological Testing : Design, Analysus, and Use. Boston: Allyn and Bacon.
Grounlund, N.E.1982 Constructing Achievenment Tes. Englewood Cliffs, New Jersy: Pentice-Hall, Inc.
------.1990. Measurenment and evaluation In Teaching. New York: Mac. Milan Publishing Company.
Hasan, S. Hamid dan Asmawi Zainul. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdikbud.
Marhaeni, A.A.I.N. 2005. “Portofolio dan Motivasi Baerprestasi dalam Belajar Bahasa Inggris terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Negeri Singaraja”. Disertasi. IKIP Negeri Jkarta.
------.2006.” Menggunakan Otentik dalam Pembelajaran” (makalah). IKIP Negeri Singaraja.
Masidjo.1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Nurkencana dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Popham, W. James.1981. Modern Educational Measurenment. Englewood Cliffs new Jersy: Pentice-Hall, Inc.
Purwanto, M Ngalim.1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Slameto.1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Sudijono, Anas.1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana.1995. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wiersma, William dan Stephin G. Jurs. 1990. Educational measurrnment and Testing. Boston: Allyn and Baco.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 085728000963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites