Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Kamis, 13 Januari 2011

PTS 013 Implementasi Diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Implementasi Diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar di SMP Negeri 91 Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu agenda pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional adalah penyempurnaan kurikulum. Pelaksanaan sistem kurikulum nasional yang sentralistik telah menghasilkan prilaku kognitif siswa yang kurang fleksibel, kurang terbuka terhadap pendapat yang divergen. Siswa merasa lebih aman dan cendrung terikat pada apa yang telah ada, pikiran mereka kurang berkembang dan cendrung kurang suka pada sesuatu yang baru. Praktek-praktek pendidikan yang dikembangkan kelihatannya lebih ditekankan pada pemikiran reproduktif, menekankan pada hafalan dan mencari satu jawaban benar terhadap soal-soal yang diberikan. Akhirnya kompetensi belajar kurang berkembang secara optimal.

Untuk itu sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku sekarang ini, memerlukan strategi baru terutama dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh peran guru (teacher centered) diperbaharui dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dalam implementasi KTSP guru harus mampu memilih dan menerapkan model, motode atau setrategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi sehingga mampu mengembangkan daya nalar siswa secara optimal.Dengan demikian dalam pembelajaran guru tidak hanya terpaku dengan pembelajaran di dalam kelas, melainkan guru harus mampu melaksanakan pembelajaran dengan motode yang variatif.

Disamping itu sesuai dengan pendekatan PAIKEM-GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira dan Berbobot), guru harus mampu menghadapkan siswa dengan dunia nyata sesuai dengan yang dialaminya sehari-hari.

Salah satu setrategi pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan Paikem yang memungkinkan bisa mengembangkan kreativiats, motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Hal ini juga sesuai dengan salah satu pilar dari pendekatan contekstual yaitu masyarakat belajar (learning commonity). Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara belajar yang disarankan dalam KTSP sebagai upaya mendekatkan aktivitas belajar siswa pada berbagai fakta kehidupan sehari-hari di sekitar lingkungan siswa. Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar menjadi alternatif setrategi pembelajaran untuk memberikan kedekatan teoritis dan praktis bagi pengembangan hasil belajar siswa secara optimal. Ekowati (2001) mengatakan, memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar merupakan bentuk pembelajaran yang berfihak pada pembelajaran melalui penggalian dan penemuan (experiencing) serta keterkaitan (relating) antara materi pelajaran dengan konteks pengalaman kehidupan nyata melalui kegiatan proyek. Pada pembelajaran dengan setrategi ini guru bertindak sebagai pelatih metakognitif yaitu membantu pebelajar dalam menemukan materi belajar, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan laporan dan dalam penampilan hasil dalam bentuk presentasi.

Dari hasil pantauan calon peneliti selaku pengawas sekolah, selama ini para guru masih sangat jarang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Lingkungan sekolah tidak lebih hanya digunakan sebagai tempat bermain-main siswa pada saat istirahat. Kalau tidak jam istirahat, guru lebih sering memilih mengkarantina siswa di dalam kelas, walaupun misalnya siswa sudah merasa sangat jenuh berada di dalam kelas.

.

B. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, serta hasil pengamatan peneliti melalui supervisi,maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran lebih banyak didominasi oleh peran guru, dan guru satu-satunya sumber belajar,selain buku paket.

2. Pembelajaran yang dikembangkan di kelas–kelas kelihatannya lebih ditekankan pada pemikiran reproduktif, menekankan pada hafalan dan mencari satu jawaban benar terhadap soal-soal yang diberikan

3. Dalam kegiatan pembelajaran guru belum mampu menerapkan model, motode atau setrategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan sehingga kurang mengembangkan daya nalar siswa secara optimal.

4. Dalam proses pembelajaran guru sangat jarang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar,walaupun materi pelajaran ada kaitannya dengan lingkungan sekolah.

5. Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) belum dimanfaatkan dan dilaksanakan secara optimal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas,maka dalam penelitian tindakan sekolah ini difokuskan pada penelitian masalah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat ditingkatkan melalui diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMP?.

2. Apakah kelemahan dan kelebihan pelaksanaan diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar di SMP?

DAFTAR PUSTAKA

Badru Zaman, dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Buku Materi Pokok PGTK 2304. Modul 1-9. Jakarta Universiats Terbuka.

Ekowati, Endang. 2001. Stategi Pembelajaran Kooperatif. Modul Pelatihan Guru Terintegrasi Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas.

Kasianto, I Wayan 2004 Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Diskusi Kelompok. Laporan Penelitian Kelas. Tidak dipublikasikan

Rusyan Tabrani. 2001. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja Rosdakarya.

Sarman, Samsuni S.Pd. 2005. Implementasi Pendekatan Works Based Learning pada Sumber Belajar Masyarakat dalam Pembelajaran PS-Ekonomi. Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Banjarmasin. Tidak dipublikasikan.

Sutrisno Hadi, 2000. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Andi

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites