Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Kamis, 13 Januari 2011

PTS 012 Pelaksanaan Workshop Sebagai Upaya Meningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Strategi Dan Model Pembelajaran Pada Guru-guru

Pelaksanaan Workshop Sebagai Upaya Meningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Strategi Dan Model Pembelajaran Pada Guru-guru SMP Negeri 102 Jakarta Tahun Peljaran 2009/2010 Semester I


ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Upaya Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah Binaan Melalui Kolaborasi Peran Kepala Sekolah dengan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP). Bimbingan dan konseling merupakan salah satu unsur muatan kurikulum yang harus dilaksanakan di sekolah. Visi bimbingan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya layanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri, dan bahagia. Dengan pelayanan yang baik, pemberian bantuan secara optimal, siswa akan mampu mengatasi masalah yang dihadapi sehingga terwujud proses pembelajaran yang kondusif dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Dalam kenyataan, pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari delapan sekolah binaan, baru satu sekolah yang melaksanakan program bimbingan dan konseling. Penulis berupaya agar semua sekolah melaksanakan program bimbingan dan konseling.

Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam dua sirklus yang melibatkan seluruh kepala sekolah binaan, guru bimbingan konseling, dan guru lain yang ditugaskan oleh kepala sekolah sebagai guru pembimbing di sekolah. Penelitian ini diawali dengan pemberian kuisioner kepada kepala sekolah yang memuat pertanyaan-pertanyaan tentang pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah. Selanjutnya diadakan observasi, wawancara, dan pelatihan guru pembimbing melalui forum musrawarah guru pembimbing (MGP) dengan narasumber guru pembimbing di sekolah binaan yang telah mengikuti pendidikan dan latihan.

Setelah dilakukan penelitian tindakan sekolah, dapat disimpulkan bahwa program bimbingan sangat penting dan wajib dilaksanakan di sekolah dan semua sekolah binaan melaksanakan program bimbingan dan konseling, walaupun tidak memiliki guru berlatar belakang bimbingan konseling.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan berlangsung seumur hidup, dan memberikan bekal kepada siswa untuk mengembangkan kehidupanya (Udin.S WinaPutra, 2006). Ini berarti bahwa pendidikan dilaksanakan secara terusmenerus dan berencana. Pendidikan di sekolah secara operasional dilakukan dalam berbagai jenjang dan jenis pendidikan, direncanakan melalui suatu program yang apik dan rapi sebagai penjabaran kurikulum yang berlaku saat ini. Sehubungan dengan itu peranan guru sebagai salah satu komponen dalam pendidikan dan pengajaran sangat penting.

Guru dikatakan tidak saja semata-mata sebagai pengajar (transfer of knowledge), tetapi pendidik (transfer of value) dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan penghargaan dan menuntun murid dalam belajar (Sardiman, 1990). Para pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru adalah sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan program pendidikan.

John Nisbet sebagaimana dinyatakan kemukakan oleh Ahmad, dkk ( 1999:10) bahwa "tidak ada cara yang paling baik untuk menyampaikan materi kepada siswa", maka dalam memilih dan menetapkan strategi pembelajaran, guru diharapkan sedapat mungkin memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang paling efektif dan efisien diterapkan untuk standar kompetensi dan situasi kelas tertentu. Hal ini penting, sebab pemilihan strategi pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi prestasi belajar siswa (Nasution, 2001:40). Suatu strategi pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran berhasil mencapai tujuan yang dirumuskan, dan dikatakan efisien jika suatu pembelajaran menarik siswa untuk terus mempelajari materi tersebut secara berkelanjutan (Degeng, 1989:165-172). Berdasarkan pandangan tersebut, dalam memilih strategi pembelajaran, guru hendaknya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan tidak berorientasi kepeda kurikulum yaitu semua materi harus diajarkan dengan strategi yang sama sepanjang tahun, karena hal ini dapat menimbulkan kebosanan baik pada guru itu sendiri dan terlebih pada siswa.

Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa strategi pembelajaran yang tepat akan berdampak positif bagi siswa. Namun kenyataan yang ada di SMP Negeri 102 Jakarta tahun pelajaran 2008/2009 semester II menunjukkan hal yang terbalik. Dari hasil supervisi menunjukkan bahwa 95 % guru di SMP Negeri 102 Jakarta masih dominan menggunakan strategi pembelajaran yang belum sesuai dengan karaketristik siswa dan situasi kelas. Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor yang meyebabkan guru belum mampu melaksanakan strategi pembelajaran dengan tepat karena kemampuan menyusun strategi pembelajaran belum optimal, bahkan ada yang tidak membuat. Penyusunan strategi pembelajaran sangat penting, karena perencanaan yang baik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diupayakan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran melalui kegiatan workshop di SMP Negeri 102 Jakarta tahun pelajaran 2009/2010 semester I.

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka rumusan permasalahannya adalah:

  1. Bagaimanakah proses pelaksanaan workshop dalam kaitannya dengan kemampuan guru-guru di SMP Negeri 102 Jakarta tahun pelajaran 2009/2010 semester I dalam menyusun strategi pembelajaran?
  2. Apakah melalui workshop dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran pada guru-guru SMP Negeri 102 Jakarta tahun pelajaran 2009/2010 semester I dalam menyusun strategi pembelajaran?
  3. Bagaimanakah respon guru setelah diterapkannya workshop dalam kaitanya dengan kemampuan guru-guru SMP Negeri 102 Jakarta tahun pelajaran 2009/2010 semester I dalam menyusun strategi pembelajaran?

2. Pemecahan Masalah

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran, antara lain memperdalam pengetahuan mata pelajaran yang harus dikuasi guru, memperdalam pengetahuan tentang strategi pembelajaran dan syarat-syarat pembuatan startegi pembelajaran dan lain sebagainya. Namun fokus perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran dengan kegiatan workshop. Melalui workshop ini akan diberikan pembekalan dan bimbingan teknis pembuatan strategi pembelajaran untuk guru-guru SMP Negeri 102 Jakarta tahun pelajaran 2009/2010 semester I. Pada proses perkembangan kemampuan menyusun strategi pembelajaran, dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap draf-draf awal suatu strategi pembelajaran. Dengan adanya umpan balik dari fasilitator dan guru-guru sejenis diharapkan ada motivasi sehingga kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajara dapat ditingkatkan.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara

Badudu, J.S. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysus, and Use. Boston: Allyn and Bacon.

Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat

Prokton and W.M. Thornton. 1983. Latihan Kerja Buku Pegangan Bagi Para Manager. Jakarta: Bina Aksara

Purwanto, M Ngalim. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya

Simamora, Henry. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YPKN.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rasyid, Mahmunar. 2005. Strategi Pembelajaran Sejarah Melalui Pendekatan Team Games Tournament dengan Sistem Porlimawih. Jakarta: Depdiknas

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites