PENERAPAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI
KELAS VII F SMPN 2 ARUT SELATAN
ABSTRAK
Pembelajaran pada awal semester genap
tahun 2009/2010 di kelas VII F SMPN 2 Arut Selatan lebih banyak dilakukan di
dalam kelas, kurang bervariasi, dan kurang memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar. Materi pelajaran disampaikan secara teoritik dan tidak
berhubungan dengan kehidupan nyata. Proses pembelajaran tersebut menimbulkan
kecenderungan siswa bersikap pasif. Dinamika dan interaksi dalam kelas juga
belum optimal. Akibatnya, penguasaan kompetensi masih rendah. Hal ini dapat
dilihat pada hasil ulangan harian KD 6.1, ketuntasan klasikal hanya 68,57%.
Oleh sebab itu perlu dilakukan Penelitian
Tindakan Kelas sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih
berkualitas sehingga penguasaan kompetensi siswa meningkat.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus.
Masing-masing siklus terdiri atas tahapan: perencanaan, pelaksanaan,
pengambilan data, dan refleksi. Observer mengambil data aktivitas siswa pada
tiap siklus, sedangkan data hasil belajar diperoleh dari tes tertulis di akhir
siklus.
Keaktifan siswa mengalami kenaikan yaitu
pada siklus 1 prosentase siswa aktif sebesar 64,86% sedangkan siklus 2 sebesar
91,89%. Berdasarkan hasil refleksi diadakan perbaikan pada bentuk kegiatan dan
sumber belajar. Hasil belajar juga mengalami kenaikan pada ketuntasan klasikal
dan rata nilai. Siklus 1 ketuntasan belajar sebesar 70,27% dengan rata-rata
nilai 69,73. Siklus 2 ketuntasan belajar 91,89% dengan rata-rata nilai 88,92.
Berdasarkan hasil tersebut, kualitas
pembelajaran biologi di kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan mengalami peningkatan
setelah diterapkan pendekatan kontekstual pada
materi “Pengelolaan Lingkungan”. Aktivitas siswa dan penguasaan
kompetensi siswa meningkat. Pendekatan kontekstual perlu diterapkan pada materi
lain sesuai dengan karakteristik materi tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membawa konsekuensi logis pada upaya
peningkatan kualitas proses pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan
karakteristik dan lingkungan sekitar sekolah. Proses belajar yang diharapkan
melalui kurikulum ini bukan sekedar membahas materi dalam buku-buku panduan
pelajaran atau menginformasikan pengetahuan kepada siswa, melainkan menekankan
pada pemberian pengalaman secara langsung kepada siswa untuk memahami gejala
yang terjadi sehingga dalam pelaksanaannya dibutuhkan strategi pembelajaran
yang tepat.
Pembelajaran
pada awal semester genap tahun 2009/2010 di kelas VII F SMPN 2 Arut Selatan
lebih banyak dilakukan di dalam kelas, kurang bervariasi, dan kurang
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Materi pelajaran
disampaikan secara teoritik dan tidak berhubungan dengan kehidupan nyata.
Proses pembelajaran tersebut menimbulkan kecenderungan siswa bersikap pasif.
Dinamika dan interaksi dalam kelas juga belum optimal. Akibatnya, penguasaan
kompetensi masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil ulangan harian KD
6.1, ketuntasan klasikal hanya 68,57%.
Oleh sebab itu perlu dilakukan Penelitian
Tindakan Kelas sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih
berkualitas sehingga penguasaan kompetensi siswa meningkat.
Materi ”Pengelolaan Lingkungan”
membahas konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan kaitannya dengan aktifitas
manusia. Mencermati karakteristik materi ini, maka strategi pembelajaran
lebih tepat menggunakan kegiatan eksplorasi lingkungan karena akan lebih
faktual dan nyata. Proses pembelajaran tersebut sejalan dengan pembelajaran
berpendekatan kontekstual, yaitu siswa belajar melalui mengalami bukan
menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang
siap diterima, akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi melalui kegiatan
pembelajaran yang dirancang dengan tepat. Penerapan pendekatan kontekstual
tersebut diharapkan menghasilkan pembelajaran berkualitas yaitu adanya aktivitas
siswa yang optimal dan penguasaan kompetensi yang meningkat.
B.
Perumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah
kualitas pembelajaran biologi (materi “Pengelolaan Lingkungan”) di kelas VII-F
SMPN 2 Arut Selatan melalui penerapan pendekatan kontekstual?
2.
Apakah
dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa?
3.
Apakah
dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan penguasaan kompetensi siswa?
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Meningkatan
kualitas pembelajaran biologi (materi “Pengelolaan Lingkungan”) melalui penerapan
pendekatan kontekstual di kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan.
2.
Mendeskripsikan
aktivitas belajar siswa pada pembelajaran biologi (materi “Pengelolaan
Lingkungan”) melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas VIIF SMPN 2 Arut
Selatan.
3.
Mendeskripsikan
dan menganalisis hasil belajar/penguasaan kompetensi siswa pada pembelajaran
biologi (materi “Pengelolaan Lingkungan”) melalui penerapan pendekatan
kontekstual di kelas VIIF SMPN 2 Arut Selatan.
D.
Manfaat
Penelitian
1.
Bagi
siswa:
a.
Membangkitkan
minat belajar dan mengoptimalkan aktivitas siswa sehingga penguasaan kompetensi
meningkat.
b.
Memberikan
pengalaman belajar yang nyata dan faktual.
c.
Menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan lingkungan untuk mencegah
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2.
Bagi
guru (peneliti):
Mendorong
agar tidak ragu mencoba variasi pembelajaran dan lebih kreatif merancang
strategi pembelajaran.
3.
Bagi
sekolah:
Memberikan
sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan potensi
belajar siswa yang akhirnya berpengaruh pada mutu
sekolah.
E.
Definisi
Operasional
1.
Pendekatan
Kontekstual adalah filosofi belajar yang
menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman siswa. Pendekatan ini
bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya
terhadap situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota masyarakat (Bandono, 2008).
2.
Kualitas
Pembelajaran
Kualitas
pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari dua segi: proses dan hasil.
Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berkualitas apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif baik fisik,
mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil,
proses pembelajaran dikatakan berkualitas apabila ≥85% siswa mencapai
kompetensi minimal.
Untuk mendapatkan file
skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963
1 komentar:
Poker Room at Borgata Hotel Casino & Spa - KTM Hub
Play poker games 문경 출장안마 online at the Borgata Hotel Casino 충청북도 출장마사지 & Spa in Atlantic City. Get 논산 출장마사지 $60 and up 하남 출장안마 to $500 deposit match plus 50 전라남도 출장샵 free
Posting Komentar