PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
VIII F
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
KEGIATAN KELOMPOK BELAJAR TUTOR SEBAYA
DI SMP NEGERI 22 SEMARANG
ABSTRAK
Penelitian ini bertolak dari rendahnya hasil belajar
pada mata pelajaran matematika. Hal ini terjadi karena siswa yang tidak lulus
pada ujian nasional serta siswa yang tidak naik kelas sebagian besar terganjal
pada mata pelajaran tersebut, ibaratnya mata pelajaran matemayika menjadikan
“momok” yang menakutkan bagi siswa. Dalam proses pembelajaran terkadang siswa
kurang bersemangat, tidak mau menanyakan hal-hal yang kurang jelas, takut salah
menjawab pertanyaan dari guru. Permasalahan tersebut diatasi dengan
melaksanakan Kegiatan Kelompok Belajar Tutor Sebaya (KKBTS). KKBTS adalah suatu
kegiatan belajar yang dilakukan bersama guna menyelesaikan persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan belajar.
Penelitian ini bertujuan (1)
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pada kelas VIII F
SMP Negeri 22 Semarang. Hal ini dapat digambarkan adanya peningkatan nilai
rapor serta hasil ujian yang baik dan (2) memberdayakan siswa sebagai tutor
sebaya dalam kegiatan kelompok belajar, hal ini bertujuan untuk merubah sikap
dan perilaku belajar siswa baik di rumah maupun di sekolah kearah yang lebih
baik. Perubahan sikap tersebut misalnya motivasi belajar siswa meningkat, siswa
berani mengajukan pertanyaan, serta siswa berani menjawab pertanyaan guru saat
proses pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini dilakukan menggunakan
disain penelitian tindakan kelas yang dirancang dengan dua siklus, yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sumber data penelitian adalah
siswa dan guru matematika, serta guru peneliti. Jenis datanya berupa
kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
jurnal kegiatan siswa, tes hasil belajar. Analisis data kuantitatif menggunakan
analisis ststistik deskriptif dan data kualitatif menggunakan analisis
kategorial dan fungsional melalui model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan
terdapat peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika kelas VIII F SMP
Negeri 22 Semarang. Peningkatan padsa siklus I mencapai 3,42 atau 9% dan
peningkatan pada siklus II mencapai 11,55 atau 30,40%. Peningkatan tersebut
juga diikuti perubahan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran. Perubahan
sikap tampak pada motivasi siswa, kemauan siswa mengajukan pertanyaan, serta
keberanian siswa menjawab pertanyaan guru saat proses pembelajaran berlangsung.
Dengan demikian dapat direkomendasikan agar KKBTS tidak hanya dilaksanakan pada
mata pelajaran matematika, tetapi dapat digunakan pada mata pelajaran lainnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab (UU RI 2003 : 8). Untuk mengembangkan potensi anak didik seperti yang
diamanatkan pada Undang-Undang di atas tidaklah mudah dan ini memerlukan proses
yang panjang melalui pendidikan. Pendidikan berarti proses seseorang
mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah lainnya dalam hidup
bermasyarakat. Proses sosial yakni orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan
yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga
dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan
individu yang optimal (Hadikusumo dkk. 1995 : 19).
Dari pengertian di atas dapat ditarik simpulan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan, atau
suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya,
pendidkan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan
pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk
mewujidkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu, sehingga tercapai pola
hidup pribadi dan sosial yang memuaskan.
Pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan
datang, tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami
perkembangan menuju ke tingkat kedewasaan. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat diberikan ciri atau unsur umum dalam pendidikan yaitu (1) pendidikan
mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang kemampun-kemampuan
dirinya berkembang, sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai
seorang individu, warga negara atau warga masyarakat, (2) untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan perlu melakukan usaha-usaha yang disengaja dan berencana
dalam memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang
sesuai, (3) kegiatan tersebut dapat diberikan dalam lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat, pendidikan formal dan pendidikan non formal.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan
(Prayitno dkk. 1997 : 21). Kalimat tersebut telah secara langsung memuat
pengertian dan tujuan pokok bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dalam rangka menemukan
pribadi dimaksudkan agar siswa mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri,
serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan lebih
lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar siswa
mengenal secara obyektif lingkungan, baik lingkungan sosial dan ekonomi,
lingkungan budaya yang sarat dengan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan
fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis
pula. Sedan gkan
bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar para siswa
mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya
sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier, maupun bidang
budaya, keluarga, maupun masyarakat.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, maksudnya adalah agar para
siswa dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, mengenal lingkungan baik
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah,
menentukan sendiri keputusan-keputusan yang diambil. Dalam proses pengambilan
keputusan tersebut siswa harus mendapat bimbingan langsung baik dari oran g tua, guru
pembimbing maupun guru mata pelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti termotivasi melihat hasil ujian nasional
beberapa siswa pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 22 Semarang dari
waktu kewaktu di bawah standar sehingga mengakibatkan siswa tidak lulus ujian.
Melihat kenyataan tersebut peneliti mencoba meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika kelas VIII F di SMP Negeri 22 Semarang melalui
kegiatan kelompok belajar tutor sebaya (KKBTS) yang merupakan salah satu upaya
untuk mengembangkan potensi peserta didik. Selain itu juga sebagai sarana
pengembangan motivasi dan disiplin belajar (Hastuti dkk. 2006 : 8). Mengacu pada ciri atau unsur umum
dalam pendidikan butir (2) di atas, untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan
perlu melalukan usaha-usaha yang disengaja dan berencana dalam memilih isi
(materi), strategi kegiatan dan teknik penilaian yang sesuai. KKBTS merupakan
salah satu upaya atau usaha dan strategi untuk peningkatan nilai pada mata
pelajaran matematika di kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang.
B. Rumusan
Masalah
Masalah yang mendasar pada
penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika. Hal ini terjadi karena siswa yang tidak lulus pada ujian nasional
serta siswa yang tidak naik kelas sebagian besar terganjal pada mata pelajaran
matematika, ibaratnya mata pelajaran matematika menjadikan “momok” bagi siswa.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada pendahuluan, masalah
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1.
Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa
kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang pada mata pelajaran matematika melalui
kegiatan kelompok belajar tutor sebaya?
2.
Bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa di
kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang dengan kegiatan kelompok belajar tutor
sebaya?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian sebagai berikut.
1.
Meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
matematika pada kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang. Hal ini dapat digambarkan
adanya peningkatan nilai ulangan harian dan tujuannya peningkatan nilai rapor
serta hasil ujian nasional yang baik.
2.
Memberdayakan siswa sebagai tutor sebaya dalam
kegiatan kelompok belajar, hal ini bertujuan untuk merubah sikap dan perilaku
belajar siswa baik di rumah maupun di sekolah kearah yang lebih baik.
Perubahan-perubahan sikap itu misalkan siswa berani mengajukan pertanyaan
kepada guru saat proses belajar di kelas berlangsung, kesungguhan siswa saat
mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1.
Meningkatkan kerjasama antara guru pembimbing
dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 22 Semarang dalam upaya
peningkatan hasil belajar siswa.
2.
Membantu guru mata pelajaran matematika di SMP
Negeri 22 Semarang dalam kaitannya meningkatkan hasil belajar siswa terutama
menghadapi ujian akhir semester atau ujian nasional.
3.
Melatih
siswa menumbuhkan rasa kesetiakawanan emosi sosial serta berlatih hidup
bermasyarakat.
4.
Menjadikan siswa sebagai model pembelajaran
dalam KKBTS.
Untuk mendapatkan file
skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963
0 komentar:
Posting Komentar