Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Rabu, 19 Desember 2012

PTK SMP 183 UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS VIII-C SMP


UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
KELAS VIII-C SMP ........................
TAHUN AJARAN 2007/2008 SM.I

Abstrak
Kata Kunci: Pembelajaran  Matematika, Pendekatan Kontekstual, hasil Belajar.
       Hasil belajar matematika siswa SMP ........................masih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Rendahnya hasil belajar matematika siswa SMP ........................disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah : 1) sebagian siswa masih mengganggap mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit, manakutkan dan membosankan; 2) siswa kurang aktif dan kreatif dalam pembelajaran matematika; 3) guru kurang bervariasi dalam menggunakan pendekatan pembelajaran matematika dan cenderung menggunakan pendekatan konvensional. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kontekstual.
         Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Anyar, dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Nopember 2007. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual pada materi Teorema Pythagoras melalui pendekatan konteks bangun kubus dan balok, telah memberikan kenaikan hasil belajar matematika yang diperoleh siswa. Hal itu ditunjukkan nilai rata-rata pada siklus I nilai rata-rata 6,29 dengan ketuntasan 60,53%, pada silus II nilai rata-rata 6,74 dengan ketuntasan 71,50%, dan pada siklus III nilai rata-rata 7,47 dengan ketuntasan belajar 89,47%.
 Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara nyata. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajari, maka pendekatan kontekstual sebagai salah satu pendekatan yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menciptakan pembelajaran aktif inovatif kreatif dan menyenangkan ( PAIKEM).


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
      Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin kelihatan nyata. Dengan kesadaran ini, pemerintah dan masyarakat, terutama pendidik, mencurahkan sebagian besar tenaga, dana dan pikirannya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Misalnya melakukan perubahan kurikulum, perubahan teknik pengajaran dan penyelenggaraan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan lembaga lain (Kadir dan Ma’sum, 1982, 1991-1992). Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain, (1) meningkatkan kualitas guru SMP/MTs dari lulusan D1 dan D2 menjadi lulusan S1 penyetaraan, (2) mendirikan sekolah-sekolah baru, dan (3) meningkatkan perbaikan proses belajar mengajar dan hasil belajar melalui pelatihan-pelatihan guru SD, SMP, dan SMA.
     Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi Teorema Pythagoras yang berbunyi: “Kuadrat ukuran hipotenusa dari segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat ukuran sisi siku-sikunya”, merupakan materi yang diberikan pada siswa SMP/MTs kelas VIII. Seorang guru harus dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswanya sehingga mudah dipahami.
      Mengajarkan matematika merupakan suatu kegiatan pembelajaran sedemikian sehingga siswa belajar untuk mendapatkan kemampuan dan ketrampilan tentang matematika. Kemampuan dan ketrampilan tersebut ditandai dengan adanya interaksi yang positif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan (Hudaya, 1988:122). Namun dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan matematika, ternyata masih banyak mengalami hambatan-hambatan baik yang dialami siswa maupun guru. Salah satu hambatan yang terjadi adalah kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika, hal ini disebabkan kurang tepat pendekatan yang dipergunakan serta kurang optimal dalam pengunaan alat peraga yang ada.
      Seperti yang terjadi di SMP Negeri 1 Anyar, didapatkan latar belakang siswa sangat bervariasi dalam motivasi belajarnya. Mereka rata-rata dalam belajar tanpa dibekali keinginan untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan oleh guru. Mereka kurang dalam mengkaitkan materi satu dengan yang lain. Sehingga yang terjadi mereka kebingungan dan selanjutnya dalam menyelesiakan soal-soal tidak sesuai dengan prosedur.

B.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
  1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa ?
  2. Kendala apa saja yang ditemui dalam pembelajaran matematika ?
  3. Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
  4. Apakah penggunaan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi Teorema Pythagoras?
  5. Bagaimanakah penggunaan sarana dan prasaran yang optimal dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa ?
  6. Seberapa besar kontribusi Pendekatan Kontekstual dalam pencapaian hasil belajar siswa?


C.    Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.  Pembatasan masalah:
      Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah hanya pada penerapan pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi Teorema Pythagoras yang dapat dilakukan dengan pendekatan Kotekstual. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar seperti faktor sosial, ekonomi, lingkungan dan faktor eksternal lainnya tidak dibahas  atau diabaikan.
2.  Perumusan masalah
          Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah melalui pendekatan kontekstual pada materi Teorema Pythagoras dapat meningkatkan hasil belajar matematika?”

D. Tujuan Penelitian
        Mengacu pendapat yang dikemukakan oleh Suhardjono, (2006:61) penelitian tindakan kelas ini mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan penelitian ini adalah:
  1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
  2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
  3. Meningkatkan sikap profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
  4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap positif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, yaitu :
  1. Ingin mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pada kelas VIII.C SMP ........................melalui pendekatan kontekstual.
  2. Memperbaiki kualitas pembelajaran.
  3. Mengetahui salah satu cara engajarkan materi Teorema Pythagoras di SMP.
E.    Manfaat Penelitian
       Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.        Bagi siswa:
a.       Membiasakan siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
b.      Mengubah pola pikir siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, menakutkan, dan membosankan menjadi pelajaran menyenangkan dan mengasyikan serta berguna dalam kehidupan sehari-hari.
2.        Bagi guru:
a.       Untuk memperbaiki metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
b.      Membiasakan guru untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran.
c.       Meningkatkan profesionalsme guru melalui penelitian yang dilakukan.

3.        Bagi sekolah:
a.       Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
b.      Untuk meningkatkan kinerja guru.
c.       Untuk menigkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
d.      Untuk meningkatkan kualitas mutu lulusan sekolah.


Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. ED Rev. Jakarta :Bumu Aksara.

-------------------------- . 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara

Wardani Sri, 2005. Pembelajaran Matematika Kontekstual Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika Yogyakarta: PPG Matematika
Adiawan, M, Cholik dan Sugiono. 2003. Matematika Untuk SLTP Kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Djumanta, Wahyudi. 1994. Matematika Untuk SLTP Kelas II. Jakarta: Multi Trust.
Hudoyo. 1988,  Strategi Mengajar Belajar Matematika, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Soedjadi. 1985,  Matematika 2 Petunjuk Guru SLTP Kelas 2, Jakarta : Balai Pustaka.
Nurhadi dan Sentuk, Agus, Gerrad. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: UM Press.
Ruseffendi, E.T. 1980. Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid, Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.
Soejono. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Sudrajat Ahmad, Tujuh Komponen Dalam CTL: http://abaryans.wordpres.com. diakses tanggal 20 September 2007.
Model Pembelajaran Kontekstual (http://www.google.co.id/d&q=Pendekatan+Kontekstual) diakses pada tanggal         20 Septembe 2007
Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.
Surachman, 1992. Pengajaran Inquiry. Jakarta: Rineka Cipta
Efraim, Turban. (1995). Decision support systems and expert system (4th ed.). Prentice-Hall International, Inc.
Ahmad Ochan, 2010. Pelaksanaan Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta
Wina Senjaya. 2008. Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Soedanyo, 1990. Pembelajaran Inquiry.  Bandung: Rosda Karya

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites