UPAYA
MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
KELAS VIII-C SMP ........................
TAHUN AJARAN 2007/2008 SM.I
Abstrak
Kata Kunci:
Pembelajaran Matematika, Pendekatan
Kontekstual, hasil Belajar.
Hasil belajar
matematika siswa SMP ........................masih rendah dibandingkan dengan
mata pelajaran yang lainnya. Rendahnya hasil belajar matematika siswa SMP ........................disebabkan
oleh banyak faktor, diantaranya adalah : 1) sebagian siswa masih mengganggap
mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit, manakutkan dan
membosankan; 2) siswa kurang aktif dan kreatif dalam pembelajaran matematika;
3) guru kurang bervariasi dalam menggunakan pendekatan pembelajaran matematika
dan cenderung menggunakan pendekatan konvensional. Salah satu upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut dalam penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan kontekstual.
Penelitian
ini dilakukan di SMP Negeri 1 Anyar, dilaksanakan pada bulan September sampai bulan
Nopember 2007. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
kontekstual pada materi Teorema Pythagoras melalui pendekatan konteks bangun
kubus dan balok, telah memberikan kenaikan hasil belajar matematika yang
diperoleh siswa. Hal itu ditunjukkan nilai rata-rata pada siklus I nilai
rata-rata 6,29 dengan ketuntasan 60,53%, pada silus II nilai rata-rata 6,74
dengan ketuntasan 71,50%, dan pada siklus III nilai rata-rata 7,47 dengan
ketuntasan belajar 89,47%.
Ada
kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran
bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara nyata.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajari,
maka pendekatan kontekstual sebagai salah satu pendekatan yang mampu
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menciptakan pembelajaran aktif
inovatif kreatif dan menyenangkan ( PAIKEM).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan semakin kelihatan nyata. Dengan kesadaran ini, pemerintah
dan masyarakat, terutama pendidik, mencurahkan sebagian besar tenaga, dana dan
pikirannya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Misalnya melakukan perubahan
kurikulum, perubahan teknik pengajaran dan penyelenggaraan kerja sama antara
lembaga pendidikan dengan lembaga lain (Kadir dan Ma’sum, 1982, 1991-1992).
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya
antara lain, (1) meningkatkan kualitas guru SMP/MTs dari lulusan D1 dan D2
menjadi lulusan S1 penyetaraan, (2) mendirikan sekolah-sekolah baru, dan (3)
meningkatkan perbaikan proses belajar mengajar dan hasil belajar melalui
pelatihan-pelatihan guru SD, SMP, dan SMA.
Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), materi Teorema Pythagoras yang berbunyi: “Kuadrat ukuran hipotenusa dari segitiga
siku-siku sama dengan jumlah kuadrat ukuran sisi siku-sikunya”, merupakan materi
yang diberikan pada siswa SMP/MTs kelas VIII. Seorang guru harus dapat memilih
strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswanya sehingga mudah
dipahami.
Mengajarkan matematika
merupakan suatu kegiatan pembelajaran sedemikian sehingga siswa belajar untuk
mendapatkan kemampuan dan ketrampilan tentang matematika. Kemampuan dan
ketrampilan tersebut ditandai dengan adanya interaksi yang positif antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan (Hudaya, 1988:122). Namun dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan matematika, ternyata masih
banyak mengalami hambatan-hambatan baik yang dialami siswa maupun guru. Salah
satu hambatan yang terjadi adalah kesulitan dalam memahami konsep-konsep
matematika, hal ini disebabkan kurang tepat pendekatan yang dipergunakan serta
kurang optimal dalam pengunaan alat peraga yang ada.
Seperti yang terjadi di SMP
Negeri 1 Anyar, didapatkan latar belakang siswa sangat bervariasi dalam
motivasi belajarnya. Mereka rata-rata dalam belajar tanpa dibekali keinginan
untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan oleh guru. Mereka kurang dalam
mengkaitkan materi satu dengan yang lain. Sehingga yang terjadi mereka
kebingungan dan selanjutnya dalam menyelesiakan soal-soal tidak sesuai dengan
prosedur.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
- Faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa ?
- Kendala
apa saja yang ditemui dalam pembelajaran matematika ?
- Apakah
penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil
belajar siswa ?
- Apakah
penggunaan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa pada materi Teorema Pythagoras?
- Bagaimanakah
penggunaan sarana dan prasaran yang optimal dalam meningkatkan hasil
belajar matematika siswa ?
- Seberapa
besar kontribusi Pendekatan Kontekstual dalam pencapaian hasil belajar
siswa?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis
membatasi masalah hanya pada penerapan pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi Teorema
Pythagoras yang dapat dilakukan dengan pendekatan Kotekstual. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar seperti faktor sosial,
ekonomi, lingkungan dan faktor eksternal lainnya tidak dibahas atau diabaikan.
2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan pada pendahuluan, maka masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
“Apakah
melalui pendekatan kontekstual pada materi Teorema Pythagoras dapat
meningkatkan hasil belajar matematika?”
D. Tujuan
Penelitian
Mengacu pendapat
yang dikemukakan oleh Suhardjono, (2006:61) penelitian tindakan kelas ini
mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan
penelitian ini adalah:
- Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta
hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
- Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam
mengatasi pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
- Meningkatkan sikap profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan.
- Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan
sekolah sehingga tercipta sikap positif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini mengacu pada rumusan
masalah yang telah diuraikan di atas, yaitu :
- Ingin mengetahui seberapa besar peningkatan hasil
belajar siswa mata pelajaran matematika pada kelas VIII.C SMP ........................melalui
pendekatan kontekstual.
- Memperbaiki kualitas pembelajaran.
- Mengetahui salah satu cara engajarkan materi
Teorema Pythagoras di SMP.
E.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat :
1.
Bagi siswa:
a.
Membiasakan siswa
untuk berani mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
b.
Mengubah pola pikir
siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, menakutkan, dan membosankan
menjadi pelajaran menyenangkan dan mengasyikan serta berguna dalam kehidupan
sehari-hari.
2.
Bagi guru:
a.
Untuk memperbaiki
metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
b.
Membiasakan guru untuk
berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran.
c.
Meningkatkan
profesionalsme guru melalui penelitian yang dilakukan.
3.
Bagi sekolah:
a.
Sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
b.
Untuk meningkatkan kinerja
guru.
c.
Untuk menigkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah.
d.
Untuk meningkatkan
kualitas mutu lulusan sekolah.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. ED Rev. Jakarta :Bumu Aksara.
-------------------------- . 2006, Penelitian Tindakan
Kelas, Jakarta : Bumi Aksara
Wardani Sri, 2005. Pembelajaran Matematika Kontekstual Bahan
Ajar Diklat di PPPG Matematika Yogyakarta: PPG Matematika
Adiawan, M, Cholik dan Sugiono. 2003. Matematika Untuk SLTP
Kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Djumanta, Wahyudi. 1994. Matematika Untuk SLTP Kelas II.
Jakarta: Multi Trust.
Hudoyo. 1988, Strategi
Mengajar Belajar Matematika, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Soedjadi. 1985, Matematika
2 Petunjuk Guru SLTP Kelas 2, Jakarta : Balai Pustaka.
Nurhadi dan Sentuk, Agus, Gerrad. 2003. Pembelajaran
Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: UM Press.
Ruseffendi, E.T. 1980. Pengajaran Matematika Modern Untuk
Orang Tua Murid, Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.
Soejono. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran
Remedial Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Sudrajat Ahmad, Tujuh Komponen Dalam CTL: http://abaryans.wordpres.com. diakses tanggal
20 September 2007.
Model Pembelajaran Kontekstual (http://www.google.co.id/d&q=Pendekatan+Kontekstual)
diakses pada tanggal 20 Septembe 2007
Sadiman, A.S. 1986.
Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.
Surachman, 1992. Pengajaran Inquiry. Jakarta: Rineka
Cipta
Efraim, Turban. (1995). Decision support systems and expert system (4th ed.). Prentice-Hall International, Inc.
Ahmad Ochan, 2010. Pelaksanaan Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta
Wina Senjaya. 2008. Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Soedanyo, 1990. Pembelajaran Inquiry.
Bandung: Rosda Karya
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap
(Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963
0 komentar:
Posting Komentar