Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Rabu, 19 Desember 2012

PTK SMP 179 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR TATA BUSANA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
TATA BUSANA SISWA KELAS VIII A
  
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses uatama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Akan tetapi, pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kuailtas pendidikan. Menurut Direktur Pendidikan Menengah dan Umum, Umaedi (1999: 1), salah satu indikator kekurang berhasilan ini ditunjukkan antara lain dengan NEM siswa untuk berbagai bidang studi pada jenjang SD, SLTP dan SLTA yang tidak memperlihatkan kenaikan yang berarti bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah yang relatif sangat kecil. Indikator lainnya adalah banyak siswa yang telah lulus dari lembaga pendidikan atau sekolah menjadi pengangguran, tidak siap untuk menjadi warga negera yang bertanggung jawab dan produktif, sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta akhirnya mendorong terjadinya instabilitas nasional, baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Kondisi tersebut, permasalahan pokoknya adalah para siswa yang merupakan produk sistem pendidikan yang diselenggarakan tidak berfokus pada mutu (Nurochim, 2007: 1).
Salah satu faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil adalah strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang demikian merupakan strategi yang lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, 1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri (Umaedi 1999: 2).
Selama ini proses pembelajaran tata busana di SMP Negeri 3 Nguter masih dikembangkan secara konvensional, yaitu dengan pendekatan yang berbasis pada aktifitas guru, dimana siswa hanya pasif mendengarkan dan menerima pengetahuan dari guru. Strategi ceramah dilaksanakan secara monotone, sehingga dianggap menjenuhkan bagi siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang mereka butuhkan. Hasil belajarpun masih sangat rendah. Nilai penguasaan materi tata boga rata-rata dibawah 7,0., dengan  ketuntasan belajar yang juga masih dibawah 70%, sedangkan target KKM yang ditetapkan guru adalah 75% siswa tuntas belajar. Hasil wawancara yang dilakukan kepada sejumlah siswa menunjukkan bahwa mayoritas siswa jenuh dengan proses pembelajaran tata busana, lebih banyak mengantuk, dan kurang berminat dengan pembelajaran tata busana. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan adanya inovasi proses pembelajaran yang bersifat mampu meningkatkan antusias siswa, serta efektif dalam  penyampaian pengalaman dan pengetahuan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan atas uraian tersebut, maka dianggap perlu untuk dilaksanakannya penelitian tindakan kelas yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Tata Busana Siswa Kelas VIII A.

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan atas latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi adanya permasalahan sebagai berikut:
1.    Selama ini proses pembelajaran tata busana di SMP Negeri 3 Nguter masih dikembangkan secara konvensional, yaitu dengan pendekatan yang berbasis pada aktifitas guru, dimana siswa hanya pasif mendengarkan dan menerima pengetahuan dari guru.
2.    Siswa banyak mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran tata busana didalam kelas.
3.    Penguasaan materi tata boga rata-rata dibawah 7,0., dengan  ketuntasan belajar yang juga masih dibawah 70%, sedangkan target KKM yang ditetapkan guru adalah 75% siswa tuntas belajar.

C.      Pembatasan Masalah
Pelaksanaan penelitian ini terbatas pada masalah-masalah sebagai berikut:
1.      Proses pelaksanaan pembelajaran tata busana dengan model pembelajaran inquiry berbasis teknologi informasi internet pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Nguter.
2.      Peningkatan prestasi belajar siswa yang dicapai setelah dikembangkan model pembelajaran inquiry berbasis teknologi informasi internet pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Nguter.

D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1.      Bagaimanakan proses pelaksanaan pembelajaran inquiry berbasis teknologi informasi internet dalam pembelajaran tata busana untuk siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Nguter?
2.      Seberapa besarkah peningkatan prestasi yang dicapai siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Nguter dalam pembelajaran tata busana setelah dikembangkan proses pembelajaran inquiry berbasis teknologi informasi internet dalam pembelajaran tata busana?

E.       Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
a.       Deskripsi tentang proses pelaksanaan pembelajaran inquiry berbasis teknologi informasi internet dalam pembelajaran tata busana untuk siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Nguter.
b.      Deskripsi tentang besarnya peningkatan prestasi yang dicapai siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Nguter dalam pembelajaran tata busana setelah dikembangkan proses pembelajaran inquiry berbasis teknologi informasi internet dalam pembelajaran tata busana.
2.      Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam dua aspek sebagai berikut:
1)      Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan mampu meningkatkan khasanah pengetahuan dibidang teknologi kependidikan, khususnya terkait dengan pengembangan model pembelajaran inquiry untuk bidang studi tata busana.
2)      Manfaat Praktis
a)      Bagi guru
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk terkait dengan sistematika proses pembelajaran inquiry yang sesuai dengan kondisi guru dan siswa di kelas.
b)      Bagi siswa
Hasil penelitian yang dilaksanakan di sekolah diharapkan dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa, meningkatkan minat belajar siswa, dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang studi tata busana.
c)      Bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan pada sekolah untuk dikembangkannya teknologi pembelajaran yang efektif dan efisien serta berhasil guna dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, dalam rangka meningkatkan kualitas output sekolah.

F.       Cara Pemecahan Masalah
Dalam rangka meningkatkan perbaikan proses pembelajaran tata busana dimana selama ini siswa masih kurang secara aktif terlibat dalam kegiatan berfikir saat proses pembelajaran dan siswa mengalami kejenuhan karena hanya mendengarkan ceramah guru, maka hal ini dapat disisasati dengan penggunaan pendekatan inkuiri berbasis teknologi informasi internet yang diyakini mampu meningkatkan aktivitas dan keterlibatan siswa saat proses pembelajaran dan meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Guna menemukan langkah pelaksanaan model pembelajaran inkuiri yang terbaik, dilakukan dengan prosedur siklus, yang dalam penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. SIklus 1 merupakan pelaksanaan proses pembelajraan inkuiri tahap awal sebagai bentuk perbaikan atas  proses pembelajaran sebelumnya, sedangkan siklus 2 merupakan tahap perbaikan atas siklus 1 yang dilaksanakan dengan cara mempertahankan aspek-aspek yang menguntungkan selama pelaksanaan siklus 1 dan menghilangkan aspek-aspek yang merugikan selama pelaksanaan siklus 1, serta dilaksanakannya perbaikan-perbaikan atas kendala-kendala yang muncu dalam siklus1. Melalui prosedur siklus, maka proses pembelajaran inkuiri akan benar-benar sesuai dengan kondisi siswa dan guru, serta ditemukan proses pembelajaran yang paling efektif dan berhasil dalam rangka meningkatkan prestasi siswa untuk pembelajaran tata busana di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Umedi, 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Depdikbud
Made Pidarta, 1983. Management Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara,
_______, 2004. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan terbitan UNESCO, Jakarta: Logos
Nurochim. Peningkatan Mutu Sekolah. online. http://nurochim.multiply.com/journal/ item/1
Hanusek, Eric. 1981. Why Quality Metter in Education. New York: Harvard University
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta
Carin and Sund, 1980. Teaching Science Through. Discovery. Fourth Edition. Charles Merry. Publishing Co. Ohio. Coburn
Surachman, 1992. Pengajaran Inquiry. Jakarta: Rineka Cipta
Efraim, Turban. (1995). Decision support systems and expert system (4th ed.). Prentice-Hall International, Inc.
Ahmad Ochan, 2010. Pelaksanaan Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta
Wina Senjaya. 2008. Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Soedanyo, 1990. Pembelajaran Inquiry.  Bandung: Rosda Kary
Wina Senjaya. 2008. Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Soedanyo, 1990. Pembelajaran Inquiry.  Bandung: Rosda Karya

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),

hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites