Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Rabu, 04 Mei 2011

PTS 024 UPAYA MEMBANTU KEPALA SEKOLAH SUPAYA DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN YANG TEPAT DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENDIDIK


UPAYA MEMBANTU KEPALA SEKOLAH SUPAYA DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN YANG TEPAT DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENDIDIK DI SMP NEGERI 189 JAKARTA MELALUI KUESIONER


ABSTRAK

Kata Kunci   : Kompetensi Kepala sekolah, Masalah pendidik, dan Kuesioner.

Objek yang menjadi studi penelitian ini adalah bagaimana kepala sekolah dapat menggali permasalahan pendidik melalui kuesioner dan selanjutnya melakukan tindakan yang tepat untuk menyelesaikannya. 
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa di setiap sekolah selalu terdapat masalah yang perlu mendapat penyelesaian secara proporsional. Setiap masalah perlu segera dicarikan jalan keluarnya agar tidak berlarut-larut. Untuk itu perlu ada kegiatan atau upaya kepala sekolah mencari cara penyelesaian yang profesional dan menguntungkan semua pihak. 
             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) masalah pendidik yang ada di sekolah 2) cara kepala sekolah dalam menyelesaikan masalah pendidik 3) membantu kepala sekolah untuk menemukan cara yang efektif  dalam penyelesaian masalah pendidik di sekolah sehingga tidak memberikan dampak negatip terhadap kegiatan pembelajaran. 
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 189 sebagai salah satu dari 13 sekolah yang menjadi paket kepengawasan peneliti, selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengambil langkah cara mengatasi suatu masalah sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kepengawasan yang dilakukan dalam 2 (dua) siklus yang masing-masing berisikan perencanaan, penerapan, observasi/eveluasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan angket/kuesioner. Kuesioner siklus I menggunakan model kuesioner berskala katagori sedang siklus II  menggunakan kuesioner berstruktur. Pemilihan masalah kuesioner dikaitkan dengan 4 dimensi kompetensi kepala sekolah yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan dan supervisi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian pada siklus pertama menunjukkan,  bahwa terdapat masalah yang harus diselesaikan dengan pemberian informasi, ada masalah yang akan diselesaikan dengan pembuatan program untuk tindak lanjutnya, ada kegiatan yang perlu dipertahankan tetapi ada pula masalah yang harus diperdalam melalui siklus kedua. Setelah siklus kedua, semua permasalahan telah mendapat jawaban untuk ditindak lanjuti kepala sekolah. Penelitian ini dianggap berhasil karena melalui penelitian ini kepala sekolah mendapat wawasan pengetahuan membuat kuesioner, kemampuan menggali masalah dan didapatnya sejumlah informasi  masalah pendidik yang sedang dihadapi. 
Berdasarkan hasil penelitian dan maka disarankan agar kepala sekolah menggunakan kuesioner untuk menggali permasalahan yang ada disekolah baik masalah pendidik, tenaga kependidikan, kesiswaan dan orang tua siswa. Selain itu para pengawas memberikan perhatian yang lebih besar terhadap proses penyelesaian masalah-masalah di sekolah binaannya, dan  menerapkan cara-cara yang profesional untuk mencari dan menemukan serta menyelesaikan permasalahan di sekolah.



BAB I 
PENDAHULUAN                      

A.    Latar Belakang Masalah
              Peningkatan  kualitas pendidikan bukanlah merupakan tugas yang ringan, karena masalah yang dihadapi tidak hanya mencakup masalah manajemen, tetapi menyangkut berbagai persoalan teknis yang rumit dan kompleks terutama yang berkaitan dengan stakeholder sekolah.
              Di setiap sekolah selalu terdapat masalah yang perlu mendapat penyelesaian secara proporsional. Setiap masalah perlu segera dicarikan jalan keluarnya agar tidak berlarut-larut. Untuk itu perlu ada kegiatan atau upaya kepala sekolah mencari cara penyelesaian yang profesional dan menguntungkan semua pihak.
              Masalah yang ada di sekolah adalah sesuatu yang alamiah, yang dalam batas tertentu dapat bernilai positip terhadap perkembangan sekolah. Namun dilain pihak, masalah yang terjadi harus dikelola dengan baik dan hati-hati, sebab jika melewati batas dapat menimbulkan akibat yang fatal. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah harus dapat mengelola setiap permasalahan dengan baik, sehingga memberikan manfaat yang positip dan terhindar dari akibat yang tidak diinginkan.
              Penelitian ini  dilaksanakan di SMPN 189 Jakarta, pemilihan sekolah ini dilatar belakangi dengan prestasi sekolah yang menunjukkan kecenderungan menurun (tabel 1), selain itu sekolah ini merupakan paket kepengawasan peniliti sejak tahun 2006.
Sekolah ini berlokasi di Jl.H.Rausin Kelapa Dua Kebon Jeruk Jakarta Barat, diakreditasi tahun 2006 dengan kualifikasi A, saat ini dipimpin oleh Ibu Sri Ambar Kosasih, S.Pd, mempunyai tanah seluas 4.464 m2 dengan 28 ruang belajar pada gedung berlantai tiga. Pada tahun pelajaran 2009/2010 mengelola 21 rombongan belajar yang terdiri dari 7 kelas VII, 4 kelas VIII, 3 kelas IX dengan jumlah siswa sebanyak 817 siswa, diasuh oleh 63 pendidik. Prestasi mata pelajaran yang diujikan nasional baik pada tingkat Kotamadya Jakarta Barat maupun pada tingkat Provinsi DKI Jakarta menunjukkan penurunan
Tenaga pendidik 90% berpendidikan S1 keatas, 90% mempunyai masa kerja diatas 10 tahun, 75% berusia diatas 40 tahun dan 79% merupakan pegawai negeri (lihat Lampiran 1). Berdasarkan data faktor siswa dan pendidik diharapkan dapat menunjang peningkatan mutu, tetapi ternyata hal tersebut tidak memberikan hasil yang sesuai. Berarti ada sesuatu masalah yang mengganggu sehingga situasi belajar mengajar tidak kondunsif. Berdasarkan wawancara dengan beberapa pendidik dan laporan yang masuk ke Dinas Dikdas Provinsi DKI Jakarta diketahui terjadi hubungan yang kurang harmonis antara sekelompok pendidik dengan kepala sekolah. Dua kepala sekolah terdahulu mempunyai kebijakan yang dirasakan oleh sekelompok pendidik kurang adil dan kurang transparan. Saran dan pendapat tidak diakomodasi, saluran komunikasi kepada pimpinan cenderung tertutup. Keadaan inilah yang menyebabkan pendidik menjadi apatis dan akhirnya tidak maksimal melaksanakan tugas yang berujung dengan menurunnya prestasi sekolah. Hal inilah yang menjadi pendorong bagi peneliti untuk mengetahui lebih jauh lagi permasalahan yang dihadapi pendidik, untuk dicari upaya penyelesaian  agar  peningkatan prestasi siswa sekaligus prestasi sekolah dapat dilanjutkan. Upaya ini sejalan dengan konsep kepala sekolah baru yang menjabat di sekolah ini mulai 31 Januari 2006. 

B.  Perumusan Masalah dan Rencana Pemecahan
   a. Rumusan Masalah 
Apakah melalui kuesioner yang ditindak lanjuti dengan tindakan yang tepat dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melakukan tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah pendidik di SMP Negeri 189 Jakarta?
         b. Rencana Pemecahan Masalah
Dalam penelitian ini tindakan (treatment) yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah pendidik di sekolah adalah melalui kuesioner yang ditindak lanjuti dengan tindakan oleh kepala sekolah.

C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) masalah pendidik yang ada di sekolah,  2) cara kepala sekolah dalam menyelesaikan masalah pendidik, 3) membantu kepala sekolah untuk menemukan cara yang efektif dalam penyelesaian masalah pendidik di sekolah sehingga tidak memberikan dampak negatip terhadap kegiatan pembelajaran.

D. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah :
1.      Bagi sekolah; dengan menyelesaikan masalah-masalah non teknis dan psikologis dari pendidik, kegiatan pembelajaran dapat berjalan kondusif sehingga prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.
2.      Bagi kepala sekolah; penelitian ini dapat menambah wawasan bagaimana membuat suatu kuesioner yang diperlukan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang tepat terhadap masalah pendidik di sekolah sehingga dapat dicari solusi pemecahan yang sesuai. Selain itu kegiatan ini dapat memotivasi kepala sekolah untuk memperbaiki strategi dan pendekatan kepada pendidik sehingga pelaksanaan tugasnya dapat berjalan lancar.
3.      Bagi pendidik penyelesaian masalah baik yang berkaitan dengan dirinya   maupun masalah pendidik secara umum akan memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas sehingga kinerjanya akan meningkat.
4.      Bagi Pengawas; dengan mengetahui akar permasalahan yang ada disekolah khususnya yang berkaitan dengan pendidik, memudahkan memberikan alternatif solusi kepada kepala  sekolah. Selain itu informasi yang diperoleh dapat dijadikan dasar untuk melakukan pembinaan baik melalui supervisi akademik maupun supervisi manajerial

E. Hipotesis Tindakan
Diduga melalui kuesioner  yang ditindak lanjuti dengan tindakan yang tepat, kemampuan kepala sekolah dalam menyelesaikan masalah pendidik yang dihadapi di sekolah dapat ditingkatkan.


DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi; Prosedur Penelitian, 1985, Penerbit PT Bina Aksara,    Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan         
   Republik Indonesia.
Koster, Wayan. 1999. Keefektifan Sekolah, Survai di SLTP Negeri DKI Jakarta,           Disertasi, Sinopsis. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.
Kunandar; Penelitian Tindakan Kelas, 2007, Rajawali Pers,PT Rajagrafindo Persada,  Jakarta.
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah, 2007, Departemen Pendidikan Nasional.
Manajemen Sekolah, 2005, Pusdiklat Pegawai Depdiknas.
Mulyasa E: Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Cetakan Ketiga 2004, Penerbit
   PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nuraeni, Ani. 1999, Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Dosen Akademi Keperawatan  Depkes di DKI Jakarta, Tesis, Jakarta: Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Kesehatan Masayarakat Universitas Indonesia
Panduan Manajemen Sekolah, 1999, Departemen Pendidikandan Kebudayaan
Penelitian Tindakan, 1999, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekolah, 2007, Departemen Pendidikan Nasional.
Pickering, Peg: How To Manage Conflict, Edisi ketiga 2001, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudjana, Nana dan Ibrahim; 1989, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Penerbit Sinar Baru, Bandung.
Sukawati, Anak Agung Nyoman. 2001. Produktivitas Kerja Karyawan, Survei di Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Bali, Disertasi, Sinopsis. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.
Sumidjo, Wahjo; Kepemimpinan Kepala Sekolah, Cetakan Keempat 2003, Manajemen PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Tampubolon, Manahan P. 2002. Loyalitas Karyawan Dalam Mendukung Kelangsungan Organisasi, Survei di STIE Trisakti. Sinopsis Disertasi. Jakarta: Program Pasca Sarjana   Universitas Negeri Jakarta.


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 085728000963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites