Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Minggu, 22 Mei 2011

PTK SMA 072 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DISKUSI DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING


UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DISKUSI
DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING 
SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH BIDANG STUDI EKONOMI PADA KONSEP PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2004/2005


UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DISKUSI DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS X-5 SMANEGERI 1KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH BIDANG STUDI EKONOMI PADA KONSEP PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2004/2005
(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Kotagajah)

Suatu kenyataan dalam penelitian di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotagajah, pemberian metode diskusi mata pelajaran Ekonomi dalam konsep permintaan, penawaran dan harga keseimbangan ternyata disukai siswa.
Metode diskusi merupakan salah satu pilihan pendekatan pembelajaran pada kurikulum 2004. Metode diskusi ini sangat penting diberikan kepada siswa, karena dalam proses belajar mengajar hendaknya menekankan pada keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Maka dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental (pikiran dan perasaan). Salah satu pendekatan pembelajaran siswa aktif yaitu Discovery Learning. Dalam pendekatan Discovery Learning perlu adanya suatu bentuk pembelajaran penemuan terbimbing, yang mana peran guru adalah sebagai fasilitator dan pemimpin.

Dari data analisa penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran penemuan dapat meningkatkan keterampilan diskusi siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa, yaitu dari 85 % menjadi 100%.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Menurut Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Kurikulum 2004 SMA dan MA, dalam proses belajar mengajar hendaknya menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan, dan mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu. Kemampuan tersebut diantaranya meliputi kemampuan mengindentifikasi, mengklasifikasi, menghitung, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Untuk itu perlu adanya suasana kelas yang dapat merangsang siswa aktif. Pada pembelajaran ekonomi tentang konsep permintaan, penawaran dan harga keseimbangan, guru hendaknya menerapkan belajar aktif, yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental (pikiran dan perasaan). Konsep ini menuntut siswa memiliki kemampuan melakukan pengamatan, kemampuan mengindentifikasi, mengklasifikasi hasil pengamatan, dan kemampuan menafsirkan hasil indentifikasi berupa hubungan/kaitan dengan peristiwa ekonomi yang lain.
Menurut Gagne dalam Pidarta (1977) pada dasarnya anak memiliki sifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu, mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Kegiatan-kegiatan yang cenderung mendorong siswa untuk aktif diantaranya kegiatan diskusi, baik diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Untuk itulah dikembangkan keterampilan bersama dalam diskusi, antara lain keterampilan bertanya, keterampilan berkomunikasi dan saling menghargai pendapat orang lain, serta keterampilan dalam mengambil keputusan.
Roestiyah (1998) mengemukakan di dalam proses diskusi terdapat proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi dan memecahkan masalah. Semua peserta diskusi dituntut aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. Dengan metode diskusi diharapkan peserta didik menjadi manusia yang dapat menghargai adanya perbedaan pendapat, dan dapat memberikan alternatif/menemukan jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Seringkali tampak pada proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, diskusi berjalan kurang sesuai harapan. Hal ini dikarenakan dalam diskusi tersebut peran guru dominan, sedangkan peran siswa kurang. Ada beberapa hal yang menyebabkan kegiatan diskusi di kelas kurang berjalan lancar. Ketidak lancaran kegiatan diskusi dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu:
1.      Siswa
a.       Adanya siswa yang belum menguasai materi diskusi.
b.      Siswa kurang memiliki kemampuan bertanya.
c.       Siswa kurang memahami pertanyaan-pertanyaan
d.      Siswa terbiasa dengan konsep matang.
2.      Guru
a.       Guru kurang mengarahkan pada permasalahan.
b.      Guru terbentur dengan batasan waktu yang telah ditetapkan
c.       Kebiasaan guru membuat konsep yang matang
d.      Tidak dijelaskan aturan diskusi

Dengan demikan sebagai konsekwensi logis tuntutan kurikulum 2004, perlu adanya suatu strategi/pendekatan untuk meningkatkan keterampilan berdiskusi bagi para siswa yaitu terampil mengemukakan pendapat, bertanya, menghargai pendapat orang lain, dan mengambil keputusan. Sedangkan bagi guru, dituntut terampil memimpin diskusi, memberi alternatif dan mengelola aturan diskusi. Diantara strategi/pendekatan itu adalah pembelajaran Discovery Learning. Dalam pendekatan ini guru tidak langsung menyatakan atau memberitahukan tentang konsep atau generalisasi, akan tetapi menuntun atau mengarahkan siswa agar mereka dapat menemukan sendiri, baik penemuan tentang hal-hal yang sudah ada maupun hal yang baru (Sayekti, 1997). Dalam kenyataannya ilmu pengetahuan diperoleh melalui penemuan demi penemuan. Kelebihan Discovery Learning ini diantaranya dapat membangkitkan keingintahuan siswa dan memotivasi siswa untuk bekerja secara kolaboratif sampai mereka menemukan jawabannya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pendekatan Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa.Berdasarkan permasalahan diatas, penulis merasa tertarik untuk membahas permasalahan tersebut melalui penelitian dengan judul : “ UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DISKUSI DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN  DISCOVERY  LEARNING \ SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH BIDANG STUDI EKONOMI PADA KONSEP PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2004 - 2005”

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka dapat diidentifikasi masalahnya antara lain:
1.      Kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran belum maksimal
2.      Banyak siswa yang masih pasif dalam pembelajaran
3.      Metode yang digunakan masih monoton
4.      Media yang digunakan kurang bervariasi
5.      Masih adanya ketakutan dan keraguan siswa dalam mengungkapkan gagasan

C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Pendekatan pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa kelas X-5  Semester 1 SMA Negeri 1 Kotagajah  Tahun pelajaran 2004 – 2005 Kabupaten Lampung Tengah pada konsep Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan?

D.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berdiskusi.
2.      Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan metode diskusi pada pembelajaran penemuan.
3.      Untuk memberdayakan metode diskusi dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2004.

E.     Manfaat Hasil penelitian
Kesulitan yang timbul dalam berdiskusi perlu diteliti dengan dikembangkan keterampilan berdiskusi, yang hasilnya berguna untuk:
1.      Siswa
a.       Siswa akan mampu berdiskusi pada pokok permasalahan bahan diskusinya
b.      Siswa akan mampu berkreasi mengungkapkan konsep-konsep Ekonomi.
c.       Siswa memiliki keterampilan-keterampilan berdiskusi guna menemukan konsep-konsep Ekonomi.
2.      Guru
a.       Guru memiliki keterampilan dalam memimpin diskusi sebagai salah satu metode dalam pembelajaran.
b.      Memberi altematif dalam pengelolaan pembelajaran dengan metode diskusi.
3.      Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam model-model pembelajaran di sekolah.
4.      Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai acuan atau pembelajaran dalam mengembangkan pendekatan Discovery Learning melalui diskusi dalam melaksanakan proses pembelajaran ekonomi pada masa selanjutnya


DAFTAR PUSATAKA
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung:Penerbit;KAIFA.
BSNP ( Badan Standar Nasional Pendidikan), Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh / Model Silabus, Juli 2006.


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 085728000963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites