Peningkatan kemampuan Guru dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan pembelajaran PAIKEM-GEMBROT melalui model MAKEK pada ……………….”
ABSTRAK
Salah satu prinsip dalam KTSP adalah dalam pembelajaran harus menegakkan lima pilar belajar yakni agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot ( PAIKEM-GEMBROT ). PAIKEM-GEMBROT adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Meskipun yang diharapkan pertama dan utama adalah keaktifan dan kreatifitas siswa, namun sebenarnya gurupun dituntut untuk aktif dan kreatif. Agar pembelajaran model ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sudah tentu guru harus merancang pembelajaran dengan baik, melaksanakannya dan akhirnya menilai hasilnya. SMK PGRI 29 Jakarta Barat Jakarta Barat, 84,21 % dari guru-gurunya kurang faham dan belum melaksanakan PAIKEM-GEMBROT. Sisanya sebesar 17, 79 % sudah pernah belajar tentang PAIKEM-GEMBROT-GEMBROT dan sudah mencobanya dalam pembelajaran. Setelah mendapat bimbingan dan binaan melalui tindakan dalam penelitian tindakan sekolah ini menunjukkan 80,52 % guru SMK PGRI 29 Jakarta Barat mampu menyusun menyusun RPP yang bernuansa PAIKEM-GEMBROT dan 70,98 % guru SMK PGRI 29 Jakarta Barat Jakarta Barat mampu melaksanakan PAIKEM-GEMBROT-GEMBROT. Proses tindakan dalam penelitian tindakan sekolah di SMK PGRI 29 Jakarta Barat Jakarta Barat ini adalah dengan model MAKEK. Model MAKEK adalah pemecahan masalah dengan langkah-langkah definisikan Masalahnya, tentukan Alternatif yang terbaik, tetapkan Kriteria, Evaluasi alternatif-alternatif tersebut dan buat sebuah Keputusan.
Kata kunci : PAIKEM-GEMBROT, Pemecahan masalah, model MAKEK
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 tentang Standar Proses ayat (1) dinyatakan bahwa Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003: Sisdiknas, ps 4, ayat 3 dinyatakan bahwa Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (UU no 20/2003: Sisdiknas, ps 4, ayat 4).
Menurut BSNP kegiatan KBM agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan gembira dan berbobot ( PAIKEM-GEMBROT ).
Berdasarkan uraian diatas, PTS ini berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERENCANAAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN MELALUI MODEL MAKEK PADA SMK PGRI 29 JAKARTA BARAT JAKARTA BARAT.
B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA
a. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian Tindakan Sekolah ini maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
“Apakah melalui model MAKEK mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan pembelajaran PAIKEM-GEMBROT pada SMK PGRI 29 Jakarta Barat Jakarta Barat”.
b. Rencana Pemecahan Masalah
Rencana Pemecahan masalah dilaksanakan dengan bentuk kegiatan model MAKEK pada SMK PGRI 29 Jakarta Barat. Alasan alternatif pemecahan masalah melalui model MAKEK adalah karena pada SMK PGRI 29 Jakarta Barat tersebut 84,21 % dari guru-gurunya belum mampu menyusun perencanaan dan melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Setiap guru mata pelajaran dalam menghadapi siswa pada jenjang kelas yang sama maupun kelas yang berbeda menghadapi masalah yang beragam. Setiap masalah diperlukan penggalian akar masalahnya secara jelas, perlu dicari alternatif pemecahannya, perlu dievaluasi alternatif tersebut sehingga guru dapat menentukan keputusan yang tepat dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa dan kelas pada sekolah tersebut. Rencana pemecahan masalah dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus I kegiatannya adalah Model MAKEK dengan kegiatan pemecahan masalah dengan model MAKEK, memberi informasi tentang pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, diskusi model-model pembelajaran dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan kegiatan observasi real teaching guru di kelas. Siklus II kegiatannya evaluasi hasil-hasil dari siklus I dan real teaching di kelas, mengamati kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot.
C. T U J U A N
Tujuan dari Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah :
1. Membantu guru melalui bimbingan dan pembinaan sehingga guru mampu menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran yang PAIKEM-GEMBROT sehingga terjadi pembelajaran yang memberi kesempatan peserta didik untuk belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
2. Membantu guru sehingga mampu berperan sebagai motifator, fasilitator dan pencipta suasana pembelajaran yang PAIKEM-GEMBROT.
3. Membantu guru maupun peserta didik secara bersama-sama mengembangkan fisik dan mental sehingga terbiasa bertindak dan berfikir aktif, efektif, dan menyenangkan.
D. M A N F A A T
Manfaat dari Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah :
1. Manfaat bagi guru :
a. Guru mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) PAIKEM-GEMBROT sesuai dengan kondisi sekolah.
b. Guru mampu secara aktif dalam pembelajaran untuk memantau kegiatan siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan siswa.
c. Guru mampu secara kreatif mengembangkan kegiatan pembelajaran yang beragam dan mampu membuat alat bantu belajar sederhana.
d. Guru mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif yakni tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
e. Guru mampu menciptakan suasana pembelajaran sehingga tidak membuat anak takut salah, takut ditertawakan dan takut dianggap sepele.
f. Guru mampu memberikan pelayanan adil atas perbedaan individu siswa.
2. Manfaat bagi siswa
a. Siswa terlatih untuk berani, percaya diri, terampil berkomunikasi dengan mengajukan atau menjawab pertanyaan, toleransi, bekerja sama dan terlibat berfikir aktif dalam setiap kegiatan kelas.
b. Siswa kreatif untuk merancang / membuat sesuatu baik dalam bentuk tulisan maupun karya lainnya.
c. Pembelajaran yang efektif, siswa akan memiliki pemahaman konsep (pengetahuan), sikap dan ketrampilan tertentu sesuai dengan kompetensi yang dituntut dalam pembelajaran.
d. Siswa mampu mengajukan pendapat/gagasan, maupun menilai hasil atau membuktikan sesuatu.
e. Siswa mampu membangun makna atau pemahaman terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran ( pengetahuan yang dimiliki ) dan perasaan siswa.
f. Siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari sebagai anak.
3. Manfaat bagi Pengawas Sekolah
a. Pengawas sekolah dapat mengidentifikasi dan mengenali kelemahan guru pada sekolah binaannya, menganalisis kekuatan/potensi dan prospek pengembangan mutu pembelajaran di sekolah sebagai bahan untuk menyusun program pembinaan yang arahnya peningkatan mutu pembelajaran pada sekolah binaan.
b. Pengawas sekolah dapat melakukan tindakan pengawasan yang berupa pembinaan / pendampingan yang benar-benar tepat sasaran mampu memperbaiki dan mengembangkan situasi belajar mengajar.untuk peningkatan kualitas proses dan hasil belajar
E. HIPOTESIS TINDAKAN
1. Melalui Pengambilan keputusan dengan model MAKEK maka kemampuan guru-guru pada SMK PGRI 29 Jakarta Barat dalam menyusun Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang PAIKEM-GEMBROT dapat ditingkatkan.
2. Melalui Pengambilan keputusan dengan model MAKEK maka kemampuan guru-guru pada SMK PGRI 29 Jakarta Barat dalam melaksanaan pembelajaran yang PAIKEM-GEMBROT akan meningkat
DAFTAR PUSTAKA
Dardiri, A. 2008, Model Pembelajaran PAKEM, UNY Yogyakarta ( On line ) Tersedia http://www.uny.ac.id/home/data.php?m=951da6b7179a4f697 cc89d36acf74e52&i=i...tanggal 03/09/2008
Depdikbud, 1999, Penelitian Tindakan, Jakarta, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Margono, S. 2003, Metodologi Penelitian Tindakan, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Syaifuddin, M. 2007, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas/
Tslimuharrom, T. 2008, Metodologi PAKEM , (On line) Tersedia http://guru pkn, wordpress.com tanggal 03/09/2008
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi : 08572 8000 963
0 komentar:
Posting Komentar