Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Kamis, 13 Januari 2011

PTS 011 Upaya Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah Binaan Melalui Kolaborasi Peran Kepala Sekolah dengan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP

Upaya Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah Binaan Melalui Kolaborasi Peran Kepala Sekolah dengan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Upaya Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah Binaan Melalui Kolaborasi Peran Kepala Sekolah dengan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP). Bimbingan dan konseling merupakan salah satu unsur muatan kurikulum yang harus dilaksanakan di sekolah. Visi bimbingan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya layanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri, dan bahagia. Dengan pelayanan yang baik, pemberian bantuan secara optimal, siswa akan mampu mengatasi masalah yang dihadapi sehingga terwujud proses pembelajaran yang kondusif dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Dalam kenyataan, pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari delapan sekolah binaan, baru satu sekolah yang melaksanakan program bimbingan dan konseling. Penulis berupaya agar semua sekolah melaksanakan program bimbingan dan konseling.

Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam dua sirklus yang melibatkan seluruh kepala sekolah binaan, guru bimbingan konseling, dan guru lain yang ditugaskan oleh kepala sekolah sebagai guru pembimbing di sekolah. Penelitian ini diawali dengan pemberian kuisioner kepada kepala sekolah yang memuat pertanyaan-pertanyaan tentang pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah. Selanjutnya diadakan observasi, wawancara, dan pelatihan guru pembimbing melalui forum musrawarah guru pembimbing (MGP) dengan narasumber guru pembimbing di sekolah binaan yang telah mengikuti pendidikan dan latihan.

Setelah dilakukan penelitian tindakan sekolah, dapat disimpulkan bahwa program bimbingan sangat penting dan wajib dilaksanakan di sekolah dan semua sekolah binaan melaksanakan program bimbingan dan konseling, walaupun tidak memiliki guru berlatar belakang bimbingan konseling.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik bagi perannya di masa yang akan datang. Sekolah sebagai institusi pendidikan berkewajiban membentuk peserta didik baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik dalam proses pembelajaran. Delapan standar nasional pendidikan yakni standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar kompetensi kelulusan, standar proses, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian, wajib dipenuhi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

Kurikulum yang baik, kegiatan pembelajaran yang kondusif, dan pelaksanaan bimbingan yang terarah pada peserta didik, merupakan tiga komponen penting yang harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan sekolah. Sekolah yang kondusif adalah sekolah yang melaksanakan program bimbingan konseling dengan baik. Dengan dilaksanakannya empat bidang bimbingan baik bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir serta dilaksanakannya pemberian layanan baik layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, kelompok, bimbingan pribadi, layanan konsultasi, dan layanan mediasi, maka siswa akan mampu mengatasi masalah dirinya secara optimal namun dalam kenyataannya banyak sekolah yang belum melaksanakan program bimbingan konseling di sekolah. Dari delapan sekolah binaan yang penulis jadikan populasi penelitian, ternyata baru satu sekolah yang melaksanakan program bimbingan di sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Keberadaan konseling di sekolah adalah untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah dalam pengembangan diri siswa. Dalam kenyataannya permasalahan yang muncul:

· Banyak kepala sekolah yang tidak memahami pentingnya bimbingan konseling di sekolah

· Kepala sekolah belum berperan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah

· Musyawarah guru pembimbing (MGP) belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

C. Pembatasan Masalah

Banyak permasalahan yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan pada:

· Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah.

· Peran musyawarah guru pembimbing (MGP)

· Kolaborasi peran kepala sekolah dengan musyawarah guru pembimbing (MGP)

D. Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan kolaborasi peran kepala sekolah dengan musyawarah guru pembimbing (MGP), program bimbingan dan konseling di sekolah dapat dilaksanakan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan kolaborasi peran kepala sekolah dengan musyawarah guru pembimbing (MGP), program bimbingan konseling terlaksana di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi kepala sekolah, dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan program bimbingan konseling di sekolah.

2. Bagi guru pembimbing sebagai masukan bagaimana melaksanakan bimbingan konseling di sekolah.

3. Bagi penulis sebagai bahan pembinaan bagi sekolah-sekolah yang belum melaksanakan program bimbingan dan konseling.

4. Bagi Dinas Pendidikan Nasional sebagai acuan pelaksanaan program BK di wilayah kabupaten Musi Banyuasin.

DAFTAR PUSTAKA

Dewa Ketut Sukardi (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Gerald Coney (1998). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. PT. Eresco. Jakarta.

ISBN; Standar Kompetensi Kepala Sekolah (2007). PT. Buku Kita. Jakarta

Prayitno (2001). Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Prayitni (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. PT. Bineka Cipta. Jakarta.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan (2003). CV. Bumi Aksara. Jakarta.

Oemar Ha’malik. Kurikulum dan Pembelajaran (1994). Bumi Aksara. Jakarta.

Zainal Anib. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru (2006). PT. Yrama Widya. Jakarta.

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites