Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Sabtu, 13 Februari 2010

PTK SMP 52 Upaya Perbaikan Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Pokok Garis dan Sudut dengan Menggunakan Metode Demonstrasi dan Penggunaan Alat Peraga pada Kelas VII


Upaya  Perbaikan  Prestasi  Belajar  Matematika  Pada Materi Pokok Garis dan Sudut  dengan  Menggunakan Metode Demonstrasi dan Penggunaan Alat Peraga pada Kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009


ABSTRAK

 
            Dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Randublatung Blora ditemukan permasalahan rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas VII D pada materi pokok Garis dan Sudut yang ditunjukkan hanya 11 siswa yang tuntas dari 34 siswa. Untuk itu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam konsep Garis dan Sudut dengan menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora semester II tahun pelajaran 2008/2009.
            Setting penelitian ini adalah di SMP Negeri 2 Randublatung Blora kelas VII D dengan jumlah siswa 34 anak. Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika pada konsep Garis dan Sudut, serta kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.  Alat Pengumpul Data berupa : lembar observasi; pedoman wawancara dan daftar nilai siswa. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi Garis dan Sudut diterapkan pada siswa dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara divalidasi datanya melalui Triangulasi Data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Prosedur penelitian dilakukan dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas menggunakan pembelajaran dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
            Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Pada pra siklus sebanyak siswa yang tuntas 32,4% atau 11 dari 34 siswa dan siswa yang tidak tuntas adalah 23 dari 34 siswa atau 67,6%. Pada siklus I, siswa yang tuntas adalah 19 dari 34 siswa atau 55,9% dan siswa yang tidak tuntas adalah 15 dari 34 siswa atau 44,1%. Perbaikan pembelajaran pada siklus II  adalah: siswa yang tuntas 32 dari 34 siswa atau 94,1%. Terdapat peningkatan 38,2% dari siklus I dan siswa yang tidak tuntas adalah 2 dari 34 siswa atau 5,9%.Dengan adanya peningkatan ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II, maka hipotesa yang mengatakan “Penggunaan metode demonstrasi dan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi pokok Garis dan Sudut siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora semester II Tahun Pelajaran 2008/2009” terbukti kebenarannya.




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

            Keberhasilan dari suatu kegiatan sangat ditentukan oleh perencanaannya. Apabila perencanaan suatu kegiatan dirancang dengan baik, maka kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan, terarah serta terkendali.
            Menurut Winarno (2003:6), perencanaan pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif. Dengan perkataan lain perencanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respon siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
            Kegiatan mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. Gagasan dan pengetahuan ini akan membentuk ketrampilan, sikap dan perilaku sehari-hari sehingga siswa akan berkompeten dalam bidang yang dipelajarinya.
            Ada kalanya dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didik tidak selalu berjalan lancar sesuai dengan perencanaan atau gagal. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan dalam memberikan materi pelajaran. Dari faktor anak, tingkat intelegensi dan latar belakang anak didik yang berbeda-beda menyebabkan hasil pembelajaran yang tidak sama pula. Sedangkan penyebab lain dari pihak guru adalah cara penyampaian materi yang dianggap anak didik sulit memahaminya, kurangnya media pembelajaran, metode pembejaran yang salah, sehingga tujuan pembelajaran kepada anak didik tidak mengenai sasaran, dan masih banyak lagi sebab-sebab kegagalan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
            Dengan adanya kegagalan dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didik, penulis menggunakan hal ini sebagai dasar dalam usaha memperbaiki pembelajaran. Penulis mencoba memperbaiki pembelajaran melalui prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan karakteristik PTK yaitu adanya masalah dalam PTK dipicu oleh kesadaran pada diri guru bahwa praktek yang dilakukan di kelas mempunyai masalah yang harus diselesaikan dan ditindaklanjuti agar terjadi perubahan pada keberhasilan anak didik. Penulis melakukan PTK yang diawali dengan refleksi diri, mengidentifikasi permasalahan pembelajaran dengan bantuan teman sejawat.
            Menurut Hardjodipuro dalam Basuki Wibawa (2003 : 7) berpendapat bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan.
            Seperti halnya penulis melakukannya pada mata pelajaran Matematika dengan materi pokok Garis dan Sudut. Kegagalan penulis dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika  ini ditandai dengan rendahnya nilai yang diperoleh siswa pada akhir pembahasan materi.     Pada mata pelajaran Matematika, dari 34 siswa kelas VII D yang tuntas dalam materi ini sebanyak 11 siswa apabila dipersentase adalah 32,4%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 23 siswa atau 67,6%.
            Beban tanggung jawab untuk menuntaskan keberhasilan pembelajaran siswa, penulis menindaklanjuti dari refleksi dan menentukan fokus perbaikan untuk mata pelajaran Matematika dengan materi pokok Garis dan Sudut. Sebelum diadakan evaluasi pada masa pra siklus penulis dalam menjelaskan materi garis dan sudut dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan saja, sehingga siswa dalam memahami materi kurang maksimal. Karena kegagalan penulis pada pembelajaran matematika dengan materi pokok garis dan sudut, penulis berangan-angan bagaimana supaya siswa mudah menangkap materi melalui demonstrasi pengukuran garis dan sudut oleh guru dengan menggunakan alat peraga yang berhubungan dengan garis dan sudut yaitu penggaris dan sudut.
            Berdasarkan angan-angan tersebut, penulis kemudian menindaklanjuti dengan perencanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan siklus I, siklus II dan apabila belum berhasil akan dilanjutkan sampai siklus III dan seterusnya. Pada siklus I adalah dengan menggunakan alat peraga berupa penggaris dan busur derajat. Pada siklus II lebih dikembangkan lagi itu dengan mendemonstrasikan alat peraga yang lain yang berhubungan dengan garis dan sudut selama proses pembelajaran berlangsung serta dengan memberikan permasalahan untuk dipecahkan secara bersama. Pada akhir pertemuan diberikan soal untuk dijawab secara individu. Hal ini untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman anak terhadap materi yang diberikan melalui dua siklus perbaikan dalam pembelajaran.
            Berdasarkan hal tersebut maka dalam tugas Pemantapan Kemampuan Profesional penulis mengambil judul: “UPAYA PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA KELAS VII D SMP NEGERI 2 RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

B.   Identifikasi Masalah

     Berdasarkan kajian latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat disusun identifikasi masalah sebagai berikut:

1.      Prestasi belajar matematika siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora pada materi pokok Garis dan Sudut masih tergolong rendah.
2.      Pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit, sehingga siswa merasa takut dengan pelajaran matematika dan menghindarinya.
3.      Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat konfensional hanya dengan metode ceramah dan penugasan.
4.      Minimnya guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga.

C.   Pembatasan Masalah

            Mengingat banyaknya masalah yang muncul dan karena keterbatasan peneliti, maka permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah:

1.      Prestasi matematika siswa SMP Negeri 2 Randublatung Blora khususnya kelas VII D masih tergolong rendah.

2.      Dalam proses pembelajaran, guru belum menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dengan benar.


D.   Rumusan Masalah

            Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut:
“Apakah dengan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi pokok Garis dan Sudut siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora semester II Tahun Pelajaran 2008/2009?”

E.   Tujuan Penelitian

            Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam konsep Garis dan Sudut dengan menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora semester II Tahun Pelajaran 2008/2009.

F.    Manfaat Penelitian

            Hasil pelaksanaan penelitian penerapan kelompok belajar dalam pembelajaran matematika kelas VII D, khususnya pada materi pokok Garis dan Sudut ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi perorangan/instansi di bawah  ini:
1.      Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa sedikit demi sedikit dapat diatasi dengan penanaman konsep yang benar.
2.      Bagi Siswa
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas            VII D dalam meningkatkan pemahamannya terhadap konsep penyelesaian Garis dan Sudut. Keberhasilan peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.      Bagi Sekolah
Setelah keberhasilan penelitian ini yaitu penerapan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika khususnya Garis dan Sudut, akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas.



 
DAFTAR PUSTAKA


Arifin Zaenal. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Rosda Karya

Choiriyah, Siti (2006). Acuan Pengayaan Matematika. Solo : Sindhunata

Elizabeth B. Hurlock. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Gelora Aksara Pratama.

Gredler, Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali

Suryadi, Didi. (1997). Alat Peraga dan Pengajaran Matematika. Jakarta : Ditjen Dikdasmen D2 Karunika UT

Tim Penulis. (2008). Dimensi Matematika. Surakarta : CV. Ar-Rahman.

UU No. 2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Winkel. W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia 



Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites