Upaya
Perbaikan Prestasi Belajar
Matematika Pada Materi Pokok
Garis dan Sudut dengan Menggunakan
Metode Demonstrasi dan Penggunaan Alat Peraga pada Kelas VII D SMP Negeri 2
Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran
2008/2009
ABSTRAK
Dalam
pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Randublatung Blora ditemukan
permasalahan rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas VII D pada
materi pokok Garis dan Sudut yang ditunjukkan hanya 11 siswa yang tuntas dari
34 siswa. Untuk itu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode
demonstrasi dan penggunaan alat peraga. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam konsep Garis dan Sudut
dengan menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga pada siswa
kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora semester II tahun pelajaran
2008/2009.
Setting
penelitian ini adalah di SMP Negeri 2 Randublatung Blora kelas VII D dengan
jumlah siswa 34 anak. Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang
prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika pada konsep Garis dan Sudut,
serta kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Alat Pengumpul Data berupa : lembar
observasi; pedoman wawancara dan daftar nilai siswa. Untuk meningkatkan
pemahaman terhadap materi Garis dan Sudut diterapkan pada siswa dengan
menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara divalidasi datanya
melalui Triangulasi Data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Prosedur penelitian dilakukan
dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas menggunakan pembelajaran dua siklus
yaitu siklus I dan siklus II.
Hasil
dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Pada pra siklus sebanyak siswa yang
tuntas 32,4% atau 11 dari 34 siswa dan siswa yang tidak tuntas adalah 23 dari
34 siswa atau 67,6%. Pada siklus I, siswa yang tuntas adalah 19 dari 34 siswa
atau 55,9% dan siswa yang tidak tuntas adalah 15 dari 34 siswa atau 44,1%. Perbaikan
pembelajaran pada siklus II adalah:
siswa yang tuntas 32 dari 34 siswa atau 94,1%. Terdapat peningkatan 38,2% dari
siklus I dan siswa yang tidak tuntas adalah 2 dari 34 siswa atau 5,9%.Dengan
adanya peningkatan ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II, maka hipotesa
yang mengatakan “Penggunaan metode demonstrasi dan alat peraga dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi pokok Garis dan Sudut
siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora semester II Tahun Pelajaran
2008/2009” terbukti kebenarannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan dari
suatu kegiatan sangat ditentukan oleh perencanaannya. Apabila perencanaan suatu
kegiatan dirancang dengan baik, maka kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan,
terarah serta terkendali.
Menurut Winarno
(2003:6), perencanaan pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan
efektif. Dengan perkataan lain perencanaan pembelajaran berperan sebagai
skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran
hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk
menyesuaikannya dengan respon siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
Kegiatan mengajar
merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi
dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri
dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. Gagasan dan
pengetahuan ini akan membentuk ketrampilan, sikap dan perilaku sehari-hari
sehingga siswa akan berkompeten dalam bidang yang dipelajarinya.
Ada kalanya dalam
memberikan materi pelajaran kepada anak didik tidak selalu berjalan lancar
sesuai dengan perencanaan atau gagal. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan
dalam memberikan materi pelajaran. Dari faktor anak, tingkat intelegensi dan
latar belakang anak didik yang berbeda-beda menyebabkan hasil pembelajaran yang
tidak sama pula. Sedangkan penyebab lain dari pihak guru adalah cara
penyampaian materi yang dianggap anak didik sulit memahaminya, kurangnya media
pembelajaran, metode pembejaran yang salah, sehingga tujuan pembelajaran kepada
anak didik tidak mengenai sasaran, dan masih banyak lagi sebab-sebab kegagalan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dengan adanya
kegagalan dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didik, penulis
menggunakan hal ini sebagai dasar dalam usaha memperbaiki pembelajaran. Penulis
mencoba memperbaiki pembelajaran melalui prosedur Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Sesuai dengan karakteristik PTK yaitu adanya masalah dalam PTK dipicu
oleh kesadaran pada diri guru bahwa praktek yang dilakukan di kelas mempunyai
masalah yang harus diselesaikan dan ditindaklanjuti agar terjadi perubahan pada
keberhasilan anak didik. Penulis melakukan PTK yang diawali dengan refleksi
diri, mengidentifikasi permasalahan pembelajaran dengan bantuan teman sejawat.
Menurut Hardjodipuro
dalam Basuki Wibawa (2003 : 7) berpendapat bahwa PTK adalah suatu pendekatan
untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru
untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan.
Seperti halnya penulis
melakukannya pada mata pelajaran Matematika dengan materi pokok Garis dan
Sudut. Kegagalan penulis dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika ini ditandai dengan rendahnya nilai yang
diperoleh siswa pada akhir pembahasan materi. Pada
mata pelajaran Matematika, dari 34 siswa kelas VII D yang tuntas dalam materi
ini sebanyak 11 siswa apabila dipersentase adalah 32,4%, sedangkan yang belum
tuntas sebanyak 23 siswa atau 67,6%.
Beban tanggung jawab
untuk menuntaskan keberhasilan pembelajaran siswa, penulis menindaklanjuti dari
refleksi dan menentukan fokus perbaikan untuk mata pelajaran Matematika dengan
materi pokok Garis dan Sudut. Sebelum diadakan evaluasi pada masa pra siklus
penulis dalam menjelaskan materi garis dan sudut dengan menggunakan metode
ceramah dan penugasan saja, sehingga siswa dalam memahami materi kurang
maksimal. Karena kegagalan penulis pada pembelajaran matematika dengan materi
pokok garis dan sudut, penulis berangan-angan bagaimana supaya siswa mudah
menangkap materi melalui demonstrasi pengukuran garis dan sudut oleh guru
dengan menggunakan alat peraga yang berhubungan dengan garis dan sudut yaitu
penggaris dan sudut.
Berdasarkan angan-angan
tersebut, penulis kemudian menindaklanjuti dengan perencanaan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan siklus I, siklus II dan apabila belum berhasil
akan dilanjutkan sampai siklus III dan seterusnya. Pada siklus I adalah dengan
menggunakan alat peraga berupa penggaris dan busur derajat. Pada siklus II
lebih dikembangkan lagi itu dengan mendemonstrasikan alat peraga yang lain yang
berhubungan dengan garis dan sudut selama proses pembelajaran berlangsung serta
dengan memberikan permasalahan untuk dipecahkan secara bersama. Pada akhir
pertemuan diberikan soal untuk dijawab secara individu. Hal ini untuk mengukur
seberapa jauh tingkat pemahaman anak terhadap materi yang diberikan melalui dua
siklus perbaikan dalam pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut
maka dalam tugas Pemantapan Kemampuan Profesional penulis mengambil judul:
“UPAYA PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA KELAS VII
D SMP NEGERI 2 RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
2008/2009”
Berdasarkan kajian latar belakang
masalah tersebut di atas, maka dapat disusun identifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Prestasi belajar matematika siswa kelas VII D
SMP Negeri 2 Randublatung Blora pada materi pokok Garis dan Sudut masih
tergolong rendah.
2. Pelajaran matematika masih dianggap sebagai
pelajaran yang sulit, sehingga siswa merasa takut dengan pelajaran matematika
dan menghindarinya.
3. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan
oleh guru masih bersifat konfensional hanya dengan metode ceramah dan
penugasan.
4. Minimnya guru dalam proses pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga.
Mengingat banyaknya masalah yang muncul
dan karena keterbatasan peneliti, maka permasalahan yang akan dipecahkan dalam
penelitian ini adalah:
1.
Prestasi matematika siswa SMP Negeri 2 Randublatung Blora
khususnya kelas VII D masih tergolong rendah.
2.
Dalam proses pembelajaran, guru belum menggunakan metode
demonstrasi dan penggunaan alat peraga dengan benar.
Berdasarkan uraian pada latar
belakang masalah dan identifikasi masalah dapat dibuat suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
“Apakah dengan
metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi
belajar matematika pada materi pokok Garis dan Sudut siswa kelas VII D SMP
Negeri 2 Randublatung Blora semester II Tahun Pelajaran 2008/2009?”
Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam konsep Garis dan Sudut
dengan menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga pada siswa
kelas VII D SMP Negeri 2 Randublatung Blora semester II Tahun Pelajaran
2008/2009.
Hasil pelaksanaan penelitian
penerapan kelompok belajar dalam pembelajaran matematika kelas VII D, khususnya
pada materi pokok Garis dan Sudut ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi
perorangan/instansi di bawah ini:
1. Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian
tindakan kelas menggunakan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi
baik oleh guru maupun siswa sedikit demi sedikit dapat diatasi dengan penanaman
konsep yang benar.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini sangat
bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas VII D dalam meningkatkan
pemahamannya terhadap konsep penyelesaian Garis dan Sudut. Keberhasilan
peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Setelah keberhasilan penelitian
ini yaitu penerapan metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika khususnya Garis dan Sudut, akan memberikan sumbangan
yang baik pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam
kegiatan belajar di kelas.
DAFTAR
PUSTAKA
|
Arifin Zaenal. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik
Prosedur. Bandung : Remadja Rosda Karya
Choiriyah, Siti (2006). Acuan Pengayaan Matematika. Solo : Sindhunata
Elizabeth B.
Hurlock. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
Penerbit Gelora Aksara Pratama.
Gredler, Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta :
Rajawali
Suryadi, Didi. (1997). Alat Peraga dan Pengajaran Matematika.
Jakarta : Ditjen Dikdasmen D2 Karunika UT
Tim Penulis. (2008). Dimensi Matematika. Surakarta : CV. Ar-Rahman.
UU No. 2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Winkel. W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis /
PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963
0 komentar:
Posting Komentar