Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Minggu, 01 Januari 2012

PTK SMP 168 MENINGKATKAN KEKMAMPUAN BERMUSIKALIASI PUISI MELALUI KERJA KELOMPOK TERPIMPIN PADA KELAS IX



MENINGKATKAN KEKMAMPUAN BERMUSIKALIASI PUISI MELALUI KERJA KELOMPOK TERPIMPIN PADA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 WADO


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan bunyi Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAB I Pasal 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Apa yang diungkapkan dalam UU RI No. 20 tahun 2003 diatas, untuk kemudian dijabarkan kepada mata pelajaran-mata pelajaran, salah satunya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam kurikulum 2004 mata pelajaran Bahasa Indonesia dijelaskan pula bahwa dalam penyusunan silabus maupun RPP harus benar-benar memperhatikan hakikat bahasa dan sastra sebagaimana sarana komunikasi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan keduanya memang saling berkaitan. Pada satu sisi Bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi dan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas. Jadi memang sangat tepat jika pembelajaran sastra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa sastra merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasi maka pembelajarannya pun haruslah bersifat apresiatif.
Pembelajaran musikalisasi puisi di SMP diberikan pada kelas IX. Pada umumnya pembelajarannya ini dilakukan dengan menugasi siswa berkelompok menyanyikan puisi maupun syair yang telah tersedia ataupun dibuat oleh guru dan siswa. Biasanya siswa bersama dengan kelompoknya menemukan sendiri cara menyanyikan puisi/syair yang ditugaskan guru kepadanya. Sementara itu, guru kurang memberikan penjelasan yang rinci mengenai menyanyikan puisi/syair itu. Hal ini disebabkan karena tidak semua guru bahasa pandai menyanyi apalagi mencipta dan mengarasemen lagu dari puisi/syair. Pada umumnya guru menugaskan saja, kreativitas musikalisasi puisi semuanya diserahkan kepada siswa. Pembelajaran sastra diberikan pada semester I di kelas IX.  Materi pembelajaran ini terdapat pada buku pembelajaran Bahasa Indonesia maupun LKS-nya.
Dalam KTSP tahun 2004 disebutkan bahwa, “Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia”. Dari uraian itu dapat ditentukan bahwa pembelajaran kebahasaan bertujuan meningkatkan kemampuan pemahaman bahasa dan sastra. Dalam hal ini apresiasi musikalisasi puisi termasuk ke dalam pembelajaran kebahasaan. Pelaksanaan pembelajaran komponen kebahasaan, pemahaman dan penggunaan bahasa dan sastra disajikan secara terpadu.
Mengingat betapa pentingnya tujuan pembelajaran diatas, maka pembelajaran apresiasi musikalisasi puisi di sekolah harus dapat dilaksanakan semaksimal mungkin. Melatih keterampilan bermusikalisasi puisi menjadikan siswa SMP terampil dalam membuat syair/puisi serta memberikan irama lagu sesuai dengan suasana isi puisi/syair tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa keterampilan membuat puisi/syair serta memberikan irama lagu yang sesuai dengan suasana puisi bukanlah sesuatu yang mudah, hal tersebut masih dirasakan kurang, hanya terbatas pada anak-anak yang berbakat dalam kelas tersebut. Hal tersebut mungkin saja disebabkan oleh ketidakmampuan siswa, kekurang beranian siswa dalam mengungkapkan gagasannya dalam bentuk syair/puisi atau mungkin pula disebabkan oleh kekurang bimbingan guru dalam pembelajaran apresiasi musikalisasi puisi, dapat pula terjadi karena adanya ketidaktepatan guru dalam memilih teknik pembelajaran.
Kenyataan di lapangan, masih banyak guru yang memberikan pembelajaran musikalisasi puisi dengan cara yang kurang tepat. Guru memiliki cara masing-masing dalam menyajikan pembelajaran musikalisasi ini, hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan, pengetahuan, pengalaman dan kreativitas masing-masing guru. Berhubung pembelajaran apresiasi musikalisasi puisi diberikan dengan segala keterbatasan guru, maka pada akhirnya siswa SMP kelas IX, khususnya kelas IX-C menjadi kurang mampu dalam menulis syair/puisi, juga kurang mampu memberikan irama lagu pada syair/puisi yang telah dibuatnya.
Dilihat secara keseluruhan dari data diatas, maka faktor teknik mengajar guru yang kurang tepat. Oleh karena itu, dalam pembelajaran apresiasi musikalisasi puisi penulis akan mencoba menggunakan teknik kerja kelompok terpimpin. Sebagai alternatif yang dapat ditempuh mengadakan Penelitian Tindakan Kelas tentang pengajaran apresiasi musikalisasi puisi dengan menggunakan teknik kerja kelompok pada siswa kelas IX-C di SMPN 1 Wado.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan kepada latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang timbul adalah sebagai berikut:
1)   Bagaimana cara pembelajaran apresiasi musikalisasi puisi?
2)   Adakah pengaruh pembelajaran apresiasi musikalisasi puisi dengan teknik kerja kelompok terpimpin?

1.3  Pembahasan Masalah
Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dibatasi pada penggunaan teknik kerja kelompok terpimpin pada pembelajaran apresiasi musikalisasi puisi di kelas IX-C SMP Negeri 1 Wado semester 1 tahun 2007-2008.

1.4  Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Adakah pengaruh hasil belajar apresiasi musikalisasi puisi dengan menggunakan teknik kerja kelompok terbimbing pada siswa kelas IX-C SMP Negeri 1 Wado”.

1.5  Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:
1)   Memperoleh gambaran mengenai cara pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik kerja kelompok terpimpin
2)   Memperoleh gambaran mengenai pengaruh penggunaan teknik kerja kelompok terpimpin terhadap apresiasi musikalisasi puisi.

1.6  Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini, diharapkan bermanfaat bagi unsur-unsur pendidikan dibawah ini:
1)   Bagi Siswa
-    Meningkatkan rasa senang dalam pembelajaran apresiasi sastra
-    Meningkatkan kreativitas siswa dalam mencipta puisi maupun syair
-    Meningkatkan kreativitas siswa dalam memberi musik pada puisi/syair yang dibuatnya
-    Meningkatkan kreativitas siswa dalam menghubungkan puisi, musik dan suasananya.
2)   Bagi Guru
-    Meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran
-    Meningkatkan keterampilan guru dalam mengolah kelas
-    Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme gury
3)   Bagi Sekolah
-    Meningkatkan pemberdayaan siswa, guru dan sumber belajar lainnya
-    Menciptakan guru-guru yang profesional dan berkompetensi
-    Membiasakan semua warga sekolah dalam melakukan penelitian ilmiah


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi :
08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites