PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR PKN
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ‘TATAS’
PADA
SISWA KELAS I SDN XXXXX
ABSTRAK
Kata Kunci :
Motivasi Belajar, Pelajaran PKn, Metode ‘Tatas’
Tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi
belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas I SDN MERJOSARI V
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dengan menggunakan Metode ‘Tatas’.
Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di SDN MERJOSARI V Kecamatan Lowokwaru Kota Malang pada siswa
kelas I pada semester genap tahun pelajaran 20062007 Jumlah siswa ada 32 siswa.
Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus, sedangkan masing-masing siklus
terdiri dari tiga kali pertemuan.
Data dalam penelitian ini
berupa kemandirian belajar siswa, aktifitas belajar siswa, dan hasil evaluasi
belajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi/pengamatan, angket, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa, yang menyatakan kurang mandiri
mengalami penurunan dari 13 siswa (40,63%) pada pra tindakan, menjadi 9 siswa
(28,13) pada siklus I, dan menjadi 5 siswa (15,63%) pada siklus II. Siswa mandiri mengalami kenaikan dari 17
siswa (53,13%) pada pra tindakan, menjadi19 siswa (59,38%) pada siklus I, dan
menjadi 18 siswa (56,25%) pada siklus II.
Siswa sangat mandiri mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada pra
tindakan, menjadi 4 siswa (12,50%) pada siklus I, dan menjadi 9 siswa (28,13%) pada siklus II. Sedangkan jumlah rata-rata atau mean
menunjukkan peningkatan dari 2,50 pada pra tindakan, menjadi 2,84 pada siklus
I, dan menjadi 3,13 pada siklus II.
Sedangkan sikap siswa yang
diperoleh dari hasil pengisian angket yang menyatakan tidak senang mengalami
penurunan dari 5 siswa (15,63%) pada pra tindakan menjadi tidak ada (0) pada
siklus I dan siklus II. Siswa yang
menunjukkan kurang senang ada penurunan dari 13 siswa (40,63%) pada pra
tindakan menjadi 10 siswa (31,25%) pada siklus I dan menjadi 3 siswa (9,38%)
pada siklus II. Siswa yang menyatakan senang mengalami kenaikan dari 12 siswa
(37,50%) pada pra tindakan menjadi 15 siswa (46,88%) pada siklus I, dan menjadi
17 siswa (53,23%) pada siklus II. Siswa
yang menyatakan sangat senang mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada pra
tindakan menjadi 7 siswa (21,88%) pada siklus I, dan menjadi 12 siswa (37,50%)
pada siklus II. Jumlah rata-rata atau
mean menunjukkan kenaikkan dari 2,34 pada pra tindakan menjadi 2,91 pada siklus
I, dan menjadi 3,28 (82%) pada siklus II.
Hasil evaluasi menunjukkan
terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari 17 siswa (53,13%) pada pra tindakan
menjadi 22 siswa (68,75%) pada siklus I, dan menjadi 28 siswa (87,50%) pada
siklus II. Sedangkan yang belum tuntas
belajar mengalami penurunan dari 15 siswa (46,88%) pada pra tindakan menjadi 10
siswa (31,25%) pada siklus I, dan menjadi 4 siswa (12,50%) pada siklus II.
Berdasarkan hasil analisis
penelitian sebagaimana dijelaskan di atas, ma-ka hipotesis tindakan yang
menyatakan bahwa “jika metode ‘Tatas’ digunakan dalam pembelajaran PKn, maka
motivasi belajar siswa kelas I SDN XXXXXX akan meningkat” dapat diterima.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan sering kurang diperhatikan oleh semua pihak di lingkungan
sekolah, baik guru maupun siswa. Mata pelajaran PKn dianggap terlalu banyak
menghafal, banyak membaca. Sehingga banyak siswa yang merasa jenuh dengan
materi mata pelajaran ini.
Kondisi tersebut sering
diperparah oleh keadaan bahwa siswa merasa kurang tertarik, menganggap mudah,
dan menganggap pelajaran yang menjemukan. Keberadaan mata pelajaran PKn sering
dianggap kurang bermanfaat bagi siswa. Sejak mata pelajaran PKn tidak termasuk
mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Nasional, maka semakin dianggap
tidak berarti bagi siswa.
Metode mengajar menjadi
salah satu bagian yang ikut memperburuk pan-dangan berbagai pihak tentang mata
pelajaran PKn. Terlebih lagi jika mata pelajaran ini disampaikan dengan
cara-cara yang kurang menarik. Penggunaan metode menga-jar yang monoton, kurang
variasi akan semakin memperparah keadaan. Kejenuhan siswa akan lebih cepat
muncul dalam kondisi seperti ini.
Kondisi seperti di atas
merupakan bukti bahwa siswa memiliki motivasi yang rendah dalam kegiatan
pembelajaran, terutama pelajaran PKn. Dengan motivasi yang rendah, sangat sulit
bagi guru maupun siswa untuk dapat mencapai tujuan pem-belajaran yang
diharapkan.
Hamalik (1992:173)
menyebutkan tentang motivasi bahwa
“Suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan,
mempertahankan, dan mengontrol minat-minat”.
Minat belajar anak harus dapat ditumbuhkan dalam setiap proses belajar
mengajar. Minat belajar yang tinggi akan sangat berpengaruh terhadap peran
serta atau aktifitas anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Proses membangkitkan minat belajar,
mempertahankan minat belajar dan mengon-trol minat belajar menjadi bagian yang
sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Jadi tanpa motivasi belajar yang memadai, sangat sulit bagi pihak-pihak
yang terkait dengan pembelajaran untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Motivasi belajar
siswa dapat berasal dari dalam dirinya
maupun dari luar dirinya. Kecerdasan, cita-cita atau harapan, kesenangan
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat menumbuhkan
minat belajar yang tinggi. Kondisi
lingkungan, metode mengajar, waktu belajar merupakan faktor-faktor yang berasal
dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi minat belajar. Jika faktor-faktor
yang mempengaruhi tersebut dalam kondisi baik, maka minat belajar siswa juga
semakin tinggi. Namun jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut kondi-sinya
kurang kondusif, maka motivasi belajar siswa juga akan rendah.
Keadaan tersebut juga
terjadi pada siswa kelas 1 SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang. Motivasi belajar siswa sangat
rendah. Kondisi ini disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain: (1) mata pelajaran PKni diberikan pada jam pelajaran
terakhir; (2) siswa merasa kurang tertarik pada pelajaran PKn; (3) siswa sulit
untuk menguasai materi pelajaran; (4) kondisi in-put siswa
relatif rendah; penggunaan metode yang kurang tepat.
SDN Merjosari V merupakan
salah satu sekolah yang berada di pinggiran kota. Siswa banyak yang kurang
berminat terhadap mata pelajaran PKn.
Pada siswa kelas 1 mata pelajaran PKn diberikan pada jam pelajaran
terakhir. Kondisi siswa yang sudah merasa
lelah, mengantuk, lapar, jenuh selalu muncul setiap kali menerima pelajaran.
Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn masih relatif kurang. Sehingga siswa
semakin sulit untuk dapat menguasai materi pada mata pelajaran PKn.
Kondisi tersebut merupakan
tantangan bagi guru. Bagimana agar siswa dapat memiliki motivasi yang lebih
besar terhadap mata pelajaran PKn. Salah satu untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah dengan menggunakan meto-de ‘Tatas’. Metode ‘Tatas’
merupakan kombinasi dari metode ‘Tanya jawab’ dan metode ‘Penugasan/Pemberian
tugas’ yang dikemas secara terpadu dengan membe-rikan berbagai tambahan yang
berupa ‘sangsi’ yang dapat mendorong siswa untuk dapat lebih menguasai materi
pelajaran. Dengan penggunaan metode ‘Tatas’ yang dirancang secara matang dan
dilaksanakan secara tepat diharapkan dapat mendo-rong siswa lebih dapat
meningkatkan persiapan dalam menerima pelajaran. Pening-katan motivasi belajar
siswa juga diharapkan membawa dampak positif yaitu pening-katan prestasi
belajar pelajaran PKn.
Terkait dengan
permasalahan tersebut di atas, maka untuk mengkaji lebih mendalam tentang
peningkatan motivasi belajar siswa, peneliti ingin melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan
Menggunakan Metode ‘Tatas’ Siswa Kelas 1
SDN Merjosari V Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang”.
B. Fokus
Penelitian
Berdasarkan uraian dalam
latar belakang masalah tersebut di atas, maka fokus penelitian dalam PTK ini
adalah “Apakah motivasi belajar PKn dapat meningkat dengan penerapan
metode ‘Tatas’ pada siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang”.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui deskripsi meningkatnya motivasi belajar pelajaran PKn
pada siswa kelas I SDN Merjosari V Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan penerapan
metode ‘Tatas’ dalam pembelajaran mata pelajaran PKn. Dengan peningkatan
motivasi belajar pada siswa, diharapkan juga membawa dampak positif yaitu
peningkatan prestasi belajar pada pelajaran PKn.
D.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang
masalah, fokus penelitian dan tujuan penelitian tersebut di atas, hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah “jika
metode ‘Tatas’ diterapkan dalam pembelajaran pelajaran PKn, maka motivasi
belajar siswa kelas I SDN Merjosari V Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, akan
meningkat”.
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.
Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi dan pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada siswa yang
berbeda tetapi memiliki kon-disi permasalahan yang sama.
2.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan untuk melaku-kan kegiatan penelitian yang sejenis.
3.
Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk merumuskan berbagai kebijakan tentang kegiatan
pembelajaran yang dapat dila-kukan oleh guru yang berkaitan dengan peningkatan
motivasi belajar siswa dan peningkatan prestasi belajar.
DAFTAR RUJUKAN
DePorter, B. & Hernacki, M. 1992. Quantum
Learning: unleashing the Genius in You. Diterjemahkan
oleh Alwiyah Abdurrahman. 1999. Bandung: Kaifa.
Hisyam
Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: CTSD.
Mangkunegara,
AA. Anwar Prabu. 2001. Manajemen
Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Miarsa,
Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknologi Pembelajaran.
Malang: IPTPI.
Miftah
Toha. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
P.T. Raja Grafindo Persada.
Moekijat.
1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Kepegawaian. Bandung:
Mandar Maju.
Mulyasa,
E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nazir,
Moh. 1988. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Oemar
Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Saiful
Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas
dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan Dinas P dan K
Provinsi Jawa Timur.
Slameto.
1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
Soetomo.
1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Suharsimi
Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Untuk
mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi :
08572
8000 963
0 komentar:
Posting Komentar