Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Selasa, 22 Mei 2012

PTK SMA 073 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI BUDAYA POLITIK DI INDONESIA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING


PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI BUDAYA POLITIK DI INDONESIA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 5 MEDAN

BAB I
PENDAHULUAN

Makna dan hakikat belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa (Indra Jati Sidi,2004:4).
Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri proses pembelajaran yang berlangsung yang melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengatakan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.
Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna, para pendidik masih perlu penyesuaian dengan KTSP, para guru sendiri belum siap dengan kondisi yang sedemikian plural sehingga untuk mendesain pembelajaran yang bermakna masih kesulitan. Sistem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dulu, sehingga untuk mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan agak sulit. Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan
Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru. Apalagi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran sarat materi sehingga siswa dituntut memiliki pemahaman yang holistik terhadap materi yang disampaikan guru. Terkait belum optimalnya pemahaman materi budaya politik di Indonesia terhadap siswa kelas XIIPA 1 SMA Negeri 5 Medan maka penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching sebagai salah satu alternatif pembelajaran bermakna . Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: "Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Budaya Politik di Indonesia pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model pembelajaran Quantum Teaching di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Medan".

Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka sebagai identiflkasi masalah adalah belum optimalnya pemahaman materi budaya politik di Indonesia terhadap siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang disebabkan oleh kecenderungan proses pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru).

Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.       Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan kemampuan memahami materi budaya politik di Indonesia pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas XI - IPA 1 SMA Negeri 5 Medan ?
2.       Bagaimana      penerapan model pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ?

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan memahami materi budaya politik di Indonesia dalam mata pelajaran Pendidikan Kewaganegaraan di kelas XI - IPA 1 SMA Negeri 5 Medan.

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1.     Bagi Siswa:
a.       Melatih siswa untuk memiliki pemahaman' materi Pendidikan Kewarganegaraan secara holistik (menyeluruh)
b.      Memupuk   pribadi siswa aktif dan kreatif
c.       Memupuk   rasa tanggung jawab individu maupun kelompok
2.     Bagi Guru:
a.       Mengembangkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar
b.      Memberikan alternatif pemilihan model pembelajaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan
c.       Mengembangkan profesionalisme dan karier untuk naik pangkat satu tingkat
3.     Bagi Sekolah:
a.       Memberikan informasi tentang kemampuan guru dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
b.      Memperbaiki proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 5


DAFTAR PUSATAKA
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung:Penerbit;KAIFA.
BSNP ( Badan Standar Nasional Pendidikan), Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh / Model Silabus, Juli 2006.


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 085728000963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites