Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas VI SD
ABSTRAK
………….., ............. Penerapan
Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Belajar ............ Pada Siswa Kelas ……………di………………. Tahun ............
Kata kunci: ilmu pengetahuan alam, metode demonstrasi
Penggunaan metode demonstrasi diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam
proses belajar mengajar itu aktivitas belajar mengajar tidak terjadi kejenuhn,
dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual
yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru
dapat dipahami oleh siswa
Permasalahan yang ingin dikaji dalam
penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan Hasil Belajar belajar ............
dengan diterapkannya metode demonstrasi? (b) Bagaimanakah pengaruh metode
demostrasi terhadap motivasi belajar siswa?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:
(a) Ingin mengetahui peningkatan Hasil Belajar belajar siswa setelah
diterapkannya metode demonstrasi. (b)
Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode
demonstrasi.
Penelitian
ini menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap
yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran
penelitian ini adalah siswa Kelasi ………………………………. Data yang diperoleh berupa
hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari
hasil analisis didapatkan bahwa Hasil Belajar belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II
(76,19%), siklus III (90,48%).
Kesimpulan
dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat
berpengaruh positif terhadap Hasil Belajar dan motivasi belajar Siswa
…………………………………………….. serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi
saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus
pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses
belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu
pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan
akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan
pelajaran tersebut.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor
diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar,
karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan
kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan
guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan
diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang
akan disampaikan.
Tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-undang
Nomor 2 tahuan 1989 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani
kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan bangsa
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998: 3). Tujuan pendidikan nasional ini
sangat luas dan bersifat umum sehingga perlu dijabarkan dalam Tujuan
Institusional yang disesuaikan dengan jenis dan tingkatan sekolah yang kemudian
dijabarkan lagi menjadi tujuan kurikuler yang merupakan tujuan kurikulum
sekolah yang diperinci menurut bidang studi/mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran (Purwanto, 1988 :2). Tujuan instruksional dijabarkan menjadi Tujuan
Pembelajaran Umum dan kemudian dijabarkan lagi menjadi Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK).
Dalam mencapai Tujuan Pembelajaran Khusus pada mata pelajaran ............
di ............, khususnya di ………….. masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini
terlihat dari masih rendahnya nilai mata pelajaran ............ dibandingkan
dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya, mata pelajaran ............
peringkat nilainya menempati urutan paling bawah dari enam mata pelajaran yang
diUAS kan, bertitik tolak dari hal tersebut di atas perlu pemikiran-pemikiran
dan tindakan-tindakan yang harus dilalukan agar siswa dalam mempelajari
konsep-konsep ............ tidak mengalami kesulitan, sehingga tujuan
pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran ............ dapat
tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu
penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep .............
Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau
pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang
akan menyampaikan materi pelajaran.
Sedangkan penggunaan metode demonstrasi
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi
oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan
intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang
diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar
belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “Penerapan
Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Belajar ............ Pada
Siswa Kelas….. .”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
- Bagaimanakah peningkatan Hasil Belajar
belajar ............ dengan diterapkannya metode demonstrasi?
- Bagaimanakah pengaruh metode demostrasi
terhadap motivasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
- Ingin mengetahui peningkatan Hasil Belajar
belajar siswa setelah diterapkannya metode demonstrasi.
- Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar
siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.
D. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan
pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang
dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ………………. menggunakan
metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat
belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih baik dibandingkan
dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".
E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan
bermanfaat:
- Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman
konsep ............ dengan metode demonstrasi.
- Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapi dengan baik.
- Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternative cara pembelajaran ............ pada siswa dengan pemanfaatan metode pengajaran dalam mencapai tujuan intruksional.
F.Batasan Masalah
- Konsep ............ yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada pokok bahasan ……………
- Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode demonstrasi.
- Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas
…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru
Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen
Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta :
Rineksa Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineksa Cipta
Combs. Arthur. W. 1984. The
Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston .
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan
Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri.
2000. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi
Research. Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hadi,
Sutrisno. 1982. Metodologi Research,
Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 1994. Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya
Bakti.
Hasibuan. J.J.
dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang : IKIP Malang .
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin
University Press.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta. Rineksa Cipta.
Untuk
mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572
8000 963
1 komentar:
Ijin copy gan ane bantu nyebarin
Posting Komentar