Paksa Messenger

Kami Menyediakan Referensi, Kami Membantu, Kami Menolak PLAGIATISME

Kamis, 31 Mei 2012

PTK SMP 36 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN PENDEKATAN JAS DAN PENILAIAN AUTENTIK


PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN PENDEKATAN JAS DAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 6 SEMARANG


ABSTRAK

Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran dan wawancara guru diperoleh data, bahwa dalam proses pembelajaran masih kurang kerjasama antar siswa, masih ramai, dan interaksi dalam kelas belum optimal. Keadaan tersebut membuat siswa tidak kosentrasi, terjadi persaingan tidak baik dan kurang tertarik pada pembelajaran.
Hasil nilai ulangan harian pada materi Ekosistem dengan nilai rata-rata kelas sebesar 63,5. Dalam sistem penilaian masih menitikberatkan pada ranah kognitif dan siswa masih kurang dilibatkan dalam penilaian. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara guru dan angket siswa. Dengan alasan di atas, bahwa kualitas pembelajaran materi Ekosistem di kelas VIIB SMP Negeri 6 Semarang semester II tahun ajaran 2005/2006 masih rendah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diterapkan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik. Strategi ini diyakini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sebab lebih mengaktifkan siswa, materi yang dibahas lebih nyata dan mudah untuk dipahami, dapat meningkatkan kerjasama dan sikap tanggung jawab serta saling menghargai. Penilaian autentik melibatkan siswa dalam penilaian sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Semarang semester II tahun ajaran 2005/2006 dengan jumlah siswa 48 orang yang terdiri dari 19 lelaki dan 29 perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, tiap siklus dalam penelitian meliputi empat langkah yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah selama proses pembelajaran ≥85% siswa aktif dalam pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 85% siswa memperoleh nilai ≥ 65.
Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama pelaksanaan pembelajaran berturut-turut pada siklus I, siklus II dan siklus III sebesar 85,42%, 87,5% dan 93,75%. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal berturutturut sebesar 85,42%, 83,33%, dan 93,75% untuk siklus I, siklus II dan siklus III.
Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan pada kelas VII B SMP Negeri 6 Semarang.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, Pendekatan JAS, Penilaian Autentik.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menitikberatkan pada penguasaan kompetensi oleh siswa dan dalam proses pembelajaran siswa yang aktif membentuk pengetahuannya. KBK diterapkan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Pembelajaran yang berkualitas dapat di lihat dari dua aspek yaitu proses pembelajaran dan hasil belajar. Proses pembelajaran yang berkualitas ditunjukkan adanya aktivitas di dalam kelas yang optimal sehingga proses pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan, efektif dan kreatif. Pembelajaran yang berkualitas akan mendukung perolehan hasil belajar yang baik.
Hasil belajar juga dipengharui oleh sistem penilaian yang digunakan oleh guru. Sistem penilaian yang baik yaitu dapat mengumpulkan informasi yang sebenarnya (autentik) dan lengkap tentang siswa sehingga menunjukan kemajuan belajar siswa yang sebenarnya serta dapat memotivasi siswa untuk belajar.
Namun dalam kenyataan di lapangan, pelaksanaan KBK masih menemui  banyak kendala sehingga masih banyak proses pembelajaran yang berjalan satu arah dan masih menitikberatkan pada penilaian ranah kognitif. Hal ini karena guru yang belum menemukan metode pembelajaran dan sistem penilaian yang tepat.
Hasil observasi awal terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VII-B SMP Negeri 6 Semarang menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan lebih banyak kegiatan di dalam kelas, kurang bervariasi dan kurang memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran sehingga pembelajaran kurang menarik minat siswa. Proses pembelajaran tersebut menimbulkan kecenderungan siswa bersikap pasif dan kurang memotivasi siswa, sehingga penguasaan kompetensi masih rendah. Dalam proses pembelajaran, interaksi dalam kelas juga belum optimal, kurang kerjasama antara siswa, kurang saling membantu dan lebih nampak sikap indivudialisme siswa, berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan hasil angket awal siswa menunjukkan sebagian besar siswa (75%) senang dan tertarik dengan Biologi. Berdasarkan data awal ulangan harian kelas VII SMP Negeri 6 Semarang tahun 2004/2005, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 6,35 dan ketuntasan belajar sebesar 68,75%. Standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) SMP Negeri 6 Semarang sebesar 6,5. Hal tersebut menunjukan hasil belajar siswa masih rendah.
Rendahnya hasil belajar juga dipengaruhi sistem penilaian yang digunakan guru yaitu tes tertulis masih dominan, kurang pemberian tugas portofolio, penilaian kinerja kurang dan kurang melibatkan siswa dalam penilaian. Kenyataan ini berdasarkan hasil angket siswa yang sebagian besar (60,41%) siswa menyatakan belum pernah terlibat dalam menilai hasil karya sendiri. Kelas VII-B berada dekat dengan jalan raya dan selokan kotor sehingga proses pembelajaran menjadi kurang kondusif karena terganggu suara kendaraan bermotor dan bau selokan. Dengan kondisi kelas VIIB ini dapat mempengaruhi kinerja siswa dalam pembelajaran dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Materi Pengelolaan Lingkungan merupakan materi tentang keadaan lingkungan sekitar dan penerapan konsep sains untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan lebih tepat dengan kegiatan eksplorasi lingkungan karena akan lebih faktual dan nyata, lebih menarik  minat siswa, meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan konsep Biologi lebih mudah dipahami dan lebih lama diingat. Proses pembelajaran biologi tersebut sejalan dengan pembelajaran berpendekatan jelajah alam sekitar (JAS). Pembelajaran berpendekatan JAS merupakan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar siswa baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya sebagai obyek belajar biologi seperti selokan, jalan raya dan lingkungan sekolah.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mengajarkan kerjasama antar siswa, saling membantu, saling menghargai, mengaktifkan siswa dan tidak menggolongkan siswa sehingga tidak terjadi persaingan tidak sehat dalam pembelajaran dan antar kelompok. Salah satu strategi pembelajaran kooperatif yaitu Jigsaw yang membagi siswa dalam kelompok kecil yang heterogen. Pada Jigsaw ada pembagian tugas, setiap siswa mendapatkan tugasnya masing-masing untuk dikerjakan di kelompok ahli, sebelum mengajarkan pada teman-temannya sehingga setiap siswa mendapatkan tugas, aktif dalam pembelajaran dan saling bekerjasama serta saling membantu teman dalam mencapai kompetensi.
Sistem penilaian autentik tidak hanya menilai ranah kognitif tetapi juga ranah afektif, ranah psikomotorik, penilaian produk, portofolio, asesmen kinerja dan asesmen diri. Adanya keterlibatan siswa di dalam penilaian akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan mendukung perolehan hasil belajar yang baik.
Dengan demikian, penilaian autentik akan lebih lengkap dalam mengumpulkan informasi yang sebenarnya tentang keberhasilan siswa dan kemajuan belajar siswa serta penilaian siswa sesuai dengan kemampuannya.

B.     Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahan yang akan dikaji adalah “Apakah penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan?”.

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan yaitu: “Untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran materi Pengelolan Lingkungan melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik di SMP Negeri 6 Semarang”.

D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti.
1.      Bagi Siswa
a.       Meningkatkan tanggung jawab perseorangan, karena dalam strategi Jigsaw masing-masing siswa mendapat tugas satu materi tertentu dan harus menjelaskan pada kelompoknya. Siswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan dituntut oleh rekan satu kelompok agar tidak menghambat yang lainya.
b.      Memperdalam pemahaman, karena masing-masing anggota kelompok harus menjelaskan bahan pelajaran bagiannya kepada anggota kelompok lainnya.
c.       Meningkatkan rasa harga diri, motivasi belajar, mengurangi sifat apatis, mengurangi perilaku yang menggangu, meningkatkan perbaikan diri, dan sikap saling menbantu karena mereka bekerja dalam kelompok yang mempunyai tujuan sama.
2.      Bagi Guru
a.       Mendapatkan suatu strategi pembelajaran biologi yaitu strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw sebagai suatu alternatif dalam upaya mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
b.      Membantu guru untuk melaksanakan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar secara efisien dan efektif.
c.       Mendapatkan pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran Biologi yaitu pembelajaran Biologi dengan pendekatan JAS.
3.      Sekolah
Memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnya berpengaruh pada mutu sekolah.
4.      Peneliti
Mendapatkan pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

E.     Penegasan Istilah
Dalam peneliltian ini perlu dijelaskan istilah yang berkaitan dengan judul penelitian agar tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah:
1.      Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Dalam penelitian ini peningkatan kualitas pembelajaran yang dimaksud adalah bertambah baiknya proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam pembelajaran di kelas. Perbaikan yang diharapkan dalam proses pembelajaran yaitu meningkatnya partisipasi siswa dan meningkatnya hasil belajar.
2.      Pembelajaran dengan Pendekatan Jelajah Alam sekitar (JAS)
Pembelajaran JAS merupakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar siswa baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya sebagai obyek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan situasi dunia nyata sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik. Pendekatan JAS memungkinkan peserta didik mempelajari berbagai konsep dan cara mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajar lebih berdaya guna bagi kehidupannya (Ridlo, 2005).
3.      Kooperatif Jigsaw
Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa ke dalam kelompok kecil dengan karakteristik heterogen. Setiap individu siswa dalam kelompok asal diberikan tugas mempelajari satu topik tertentu. Masingmasing siswa bertanggungjawab mempelajari topik yang ditugaskan dan mengajarkan kepada seluruh anggota kelompok lainnya. Siswa dari kelompok yang berbeda berkumpul dalam satu kelompok untuk mempelajari suatu materi atau topic yang sama dengan mendiskusikan bagian materi atau topik yang telah ditugaskan, sebelum mengajarkannya kepada teman-temannya (Ibrahim dkk, 2001).
4.      Penilaian Autentik
Dalam penelitian ini yang dimaksud penilaian autentik atau asesmen autentik yaitu proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi yang lengkap tentang siswa (Ibrahim, 2003). Penilaian autentik yang digunakan berupa asesmen kinerja, asesmen diri, dan portofolio (Nur, 2005).
5.      Materi Pengelolaan Lingkungan
Materi Pengelolaan Lingkungan mempelajari tentang konsekuansi penebangan hutan, pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah dan materi pengayaan pencemaran suara. Penyajian materi Pengelolaan Lingkungan sesuai dengan kurikulum 2004 SMP. Penyampian materi Pengelolaan Lingkungan dilaksanakan dalam 10 jam pelajaran dengan lima kali pertemuan.



DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1987. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arend, Richard I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: The
McGraw-Hill Companies, inc.

Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Chalimah U.N. 2006. Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa MA Al Ashor Gunungpati Semarang dengan Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Semarang: FMIPA UNNES.

Darsono, M.; Sugandhi, A.; Dj. Martensi; R. K. Sutadi & Nugroho. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Fauzi AN. 2005. Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.

Hasibuan, J.J. & Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hindarto, N. 1996. Cooperative Learning sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa. Makalah. Semarang: IKIP Semarang Press.

Ibrahim M., dkk. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-Universitas Press.

Ibrahim M. 2003. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Assesmen Autentik. Jakarta: Depdiknas Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Kartijono EN. & Mariyanti A. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS). Makalah Semlok Pengembangan Kurikulum Biologi dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Jurusan Biologi FMIPA UNNES dalam Rangka Pelaksanaan Program PHK A2. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Kustanti EH. 2005. Penerapan Strategi Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas II MTs N Parakan Temanggung Pada Konsep Sistem Saraf. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.

Mulyani S. 2003. Pembelajaran Inovatif I. Makalah Workshop Pengembangan Profesi Guru Bidang Studi Biologi Sekolah Menengah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

Murdiatun T. 2005. Meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar Pada Konsep Keanekaragaman Hewan Menggunakan Metode Jigsaw Untuk Siswa Kelas VII SMP N Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.

Nur, M. 1996. Pembelajaran Kooperatif dalam Kelas IPA. Surabaya: IKIP Surabaya.

Nur, M. 2005. Ide-Ide Inovatif Pengembangan Kurikulum dan Disain Inovasi Pembelajaran Biologi. Makalah. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo.

Ridlo S. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Malakah Semlok Pengembangan Kurikulum Biologi Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Jurusan Biologi FMIPA UNNES Dalam Rangka Pelaksanaan Program PHK A2. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Rosidin, U. 2004. Asesmen Otentik: Pengembangan Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran IPA. Makalah. Yogyakarta: Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI).

Santoso K. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS). Makalah Semlok Pengembangan Kurikulum Biologi dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Jurusan Biologi FMIPA UNNES dalam Rangka Pelaksanaan Program PHK A2. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Sardiman. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rosa Grafindo Persada.

Slavin, R. 1995. Cooperative Learning. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Sudjana, N. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.

Sudjarwo, S. 1998. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Putratama Sarana Perkasa.

Sulistyorini, S. 1998. Pengembangan Paket Pembelajaran Dengan Model “FLEX YOUR BRAIN” (Penalaran) Pada Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Metakognisi Siswa di SMU N 18 Surabaya. Tesis. Surabaya: IKIP Surabaya.

TIM MKDK. 1990. Strategi Belajar Mengajar I. Semarang: IKIP Semarang Press.

Wuryanto. 2005. Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IIC SMP N 13 Semarang pada Konsep Sistem Transportasi dengan Menggunakan Model Jigsaw. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.


Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 08572 8000 963

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites